Legend, Dinasty Kahawa Jadi Icon Serasuba
Pedro (Kiri)-Aris Munandar (Tengah)-Ady Ripan (Kanan). |
Visioner Berita Kota
Bima-Aris Munandar pemilik kedai kopi Dinasty Kahawa. setiap harinya Dinasty Kahawa beroperasi
di lapangan Sera Suba Kota Bima. Ia juga dibantu oleh adik kandungnya Pedro dan
Ady Ripan yang merupakan kerabat terdekatnya.
Tercatat sudah lebih dari tiga tahun. Dalam setiap harinya,
kedai kopi Dinasty ini selalu ramai dikunjungi oleh para penikmat kopi.
Racikan kopi yang dinilai memiliki ke khasan ketimbang pedagang lainnya,
praktis menghipnotis para pengunjung dan penikmat kopi dari berbagai kalangan.
Kedai yang satu ini tak pernah sepi dari pengunjung. Oleh
karenanya, keuntungan bagi keberlangsung hidupnya, diakui lumayan berkecukupan.
Aris Munandar bersama adik kandung dan kerabatnya, sebelumnya sering terjun
diberbagai jenis bidang usaha. Sebelum menikmati kemajuan melalui Dinasty
Kahawa, mereka pernah terlibat sebagai pengrajin batu akik.
Pada tahun 2017,
Dinasty Kahawa diundang untuk terlibat dalam kegiatan gebyar kopi
Lombok-Sumbawa yang berlangsung pada tanggal 2 Desember 2017 lalu. Setelah melewati kompetisi yang berlangsung ketat tersebut,
Alhasil Dinasty Kahawa berhasil meraih juara III untuk sesi Cupping Coffie.
Atas prestasi gemilang yang diraihnya tersebut, Dinasty Kahawa berhasil
memperoleh piala dan uang tunai dari Gubernur NTB, TGH. Dr. Zainul Majdi, MA.
Para Pengunjung Dinasty Kahawa. |
“Malam-malam lainnya,
juga tak kalah ramainya. Tetapi, tingkat kunjungan pada malam Minggu itu
Alhamdulillah sangat meningkat. Oleh karenanya, rezeki selalu saja ada pada
setiap harinya, bahkan Walikota Bima dan Ketua DPRD Kabupaten
Bima sering mengunjungi tempat ini sembari menikmati kopi racikan kami. Tak hanya
itu, pihak penting lainnya juga sering menikmati kopi racikan kami ini.
Anak-anak muda baik laki maupun perempuan juga masih ramai menikmati kopi di
sini, kepada
siapapun silahkan datang untuk menikmati kopi dengan ke khasan yang
berbeda di Dinasty Kahawa,” ungkapnya kepada
visioner, Senin (13/7/2020).
Aris Munandar pemilik kedai Dinasty Kahawa merupakan keturunan darah donggo dan sudah lama berdomisli di Lingkungan Tolobali Kelurahan Sarae Kecamatan Rasanae Barat. Dinasty Kahawa juga menjual kopi hitam tambora, kopi cream dan ice coffee dan lain sebagainya, dimulainya sejak beberapa tahun silam dan hingga kini masih berlangsung sampai sekarang. Tempat pejualanya tergolong sederhana, tepat di bagian utara lapangan Serasuba Kota Bima.
“Kopi hitam, bukan sembarang kopi. Kopi ini dari Tambora. Maksudnya, potensi alam yang ada di daerah kita sendiri.
Soal rasa dan khasiatnya, saya kira para penikmat kopi dapat membedakannya.
Insa Allah rasanya tidak mengecewakan. begitupun dengan harga, murah dan
terjangkau. Yakni hanya Rp5000 per gelas. Untuk campuran gulanya
tergantung pembeli, karena kami menyuguhkan kopi dan gula secara terpisah,”
tandas anak mantan guru fisika pada SMPN 2 Kota Bima, Abdurrahma Sulaiman
(Almarhum) ini.
Masih dalam catatan
umum Visioner, Aris bersama Pedro dan kerabatnya ady ripan ini diakui mampu
menterjemahkan visi-misi Walikota-Wakil Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi,
SE-Feri Sofiyan, SH (Lutfi-Feri) yakni membuka 10.000 wirausaha baru selama
lima tahun di Kota Bima. Sebab, dengan usaha seprti ini, Aris dan Pedro mampu
menemukan jalan bagi keberlangsungan hidup dan masa depannya alias tak lagi
berstatus sebagai pengangguran.
Lambang Dinasty Kahawa. |
Tumbuhnya enterpreneur
muda di Kota Bima yang berjalan seiring dengan visi-misi Lutfi-Feri tersebut,
bukan saja pada Aris dan Pedro. Tetapi, jumlahnya kian tumbuh dan berkembang di
berbagai lokasi di Kota Bima.
“Kami Berencana di Bulan Agustus mendatang
Dinasty Kahawa akan hadir dengan tampilan adat Bima, Sebagai bentuk kencintaan
kami terhadap budaya Bima guna melestarikannya,” tandas Aris.
Pantauan visioner, bila dibandingkan beberapa tahun lalu,
wajah lapangan Merdeka atau Serasuba sungguh jauh berbeda. Kini, tidak lagi
tampak sepi saat malam hari. Ya, kini
layaknya alun-alun kota besar di daerah lainnya. Lapangan Serasuba kian di
padati oleh pengunjung baik dari luar maupun dalam Kota Bima. Dan dilapangan
Serasuba juga beraneka wahana untuk anak-anak sudah ada, dan begitupun para
pedagang kaki lima lainnya. (FAHRIZ)
Tulis Komentar Anda