Hasil Survey "Diabaikan", Nasdem Putuskan Pasangan SYAFA’AD Karena Pertimbangan Kader dan Bisa Berkompetisi

Ketua DPW Partai Nasdem NTB, H. Muhammad Amin SH (Kiri) Bersama Ketua Umum DPP Partai Nasdem, H. Surya Paloh (Kanan)
Visioner Berita Kabupaten Bima-Pertarungan panjang dan keras merebut Partai Nasdem antara Bakal Pasangan Calon (Bapaslo) Bupati-Wakil Bupati Bima periode 2020-2025 yakni H. Syafrudin HM. Nur-Ady Mahyudi, SE (SYAFA’AD) Vs Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE-Drs. H. Dahlan M. Noer (Incumben) kini akhirnya tuntas. Pada pertarungan yang berlangsung beberapa bulan tersebut, akhirnya Dewi Fortuna berpihak kepada pasangan SYAFA’AD.

Pasangan SYAFA’AD diputuskan diusung oleh Partai Nasdem pada pesta demokrasi tersebut, diakui mempertimbangkan bahwa H. Syafrudin HM. Nur merupakan kader senior dari Partai Nasdem Kabupaten Bima. Sementara komitmen sebelumnya bahwa Nasdem mengusung Paslon menggunakan hasil survey sebagai pedomanya, justeru diabaikan.

Uniknya, survey elektabilitas dua Paslon akan kembali bertarung di pesta Pilkada ini berlangsung tiga kali. Pada Maret 2020, Poltacking melakukan survey dan hasilnya menjelaskan bahwa pasangan IDP-Dahlan jauh lebih unggul dari pasangan SYAFA’AD. Namun demikian, catatan media massa melaporkan bahwa hasil survey tersebut dibatalkan karena pertimbangan sudah tak sesuai dengan perkembangan konstalasi politik pada Juli 2020.

Untuk itu, Nasdem kembali menurunkan dua lembaga Survey tentang elektabilitas IDP-Dahlan Vs SYAFA’AD. Dua lembaga surbey tersebut yakni Carta Politika dan Indikantor. Hasilnya, dua lembaga survey berkredible ini mengeluarkan hasil surveynya. Yakni, pasangan IDP-Dahlan justeru kian naik beberapa digit dari sebelumnya yakni di atas 50 porsen. Sementara pasangan SYAFA’AD hanya mampu naik empat digit dari sebelumya yakni 26,6 porsen dari 22 porsen lebih.

Hasil survey tersebut dijelaskan secara detail oleh Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Bima yakni Raihan Anwar. Dan penjelasan soal hasil survey tersebut, dijelaskan oleh Raihan pada pemberitaan visionerbima.com sebelumnya alias sebelum pasangan SYAFA’AD diputuskan untuk diusung oleh Partai Nasdem.

Ketua DPW Partai Nasdem NTB, H. Muhammad Amin, SH yang dimintai tanggapan membenarkan bahwa DPP Partai Nasdem telah melakukan rapat pleno dalam rangka memutuskan paslon yang diusung pada Pilkada Kabupaten Bima periode 2020-2025. Dalam rapat pleno yang digelar pada Senin (4/7/2020), Nasdem memutuskan mengusung pasangan SYAFA’AD untuk bertarung pada pesta demokrasi yang akan digelar pada 9 Desember 2020. “Ya, hasil Pleno DPP Partai Nasdem telah memutuskan pasangan SYAFA’AD pada Pilkada Kabupaten Bima periode 2020-2025,” terang mantan Sekda NTB ini kepada visionerbima.com melalui saluran selulernya, Selasa petang (4/8/2020).

Jauh sebelum pleno DPP, pihaknya sudah menggelar pleno penjaringan Paslon di DPW Partai Nasdem NTB. Hasilnya, pihaknya mengusulkan dua Paslon untuk diputuskan melalui pleno DPP Partai Nasdem. Yakni pasangan IDP-Dahlan dan SYAFA’AD. “Pada Pilkada Kabupaten Bima periode 2020-2025, Nasdem berkoalisi dengan PAN. Ady Mashyudi, kan dari PAN. Pleno DPP memutuskan mengusung pasangan SYAFA’AD dilakukan Senin kemarin dan itu telah sesuai dengan jadwal,” terangnya.

Pertimbangan secara politik dan kontekstual sehingga DPP Nasdem memutuskan mengusung pasangan SYAFA’AD, diakuinya karena memiliki peluang untuk bisa mendapat dukungan masyarakat pada Pilkada Kabupaten Bima periode 2020-2025.

“Dan menurut pandangan Partai Nasdem, pasangan ini bagus. Namun pasangan IDP-Dahlan juga harus diakui bagus karena sudah berbuat banyak untuk Kabupaten Bima. Namun dari sisi pengkaderan, memag Nasdem menginginkan ada kadernya yang maju pada pentas Pilkada Kabupaten Bima periode 2020-2025. Itu saja pertimbanganya, dan saya kira senioritas Nasdem di Kabupaten Bima adalah H. Syafrudin. Dan kebetulan sebelumnya yang bersangkutan pernah maju sebagai Calon Bupati yang didukung oleh Partai Nasdem,” tandasnya.

Dalam kaitan pengusungan paslon ke Pilkada Kabupaten Bima periode 2020-2025, ia membenarkan telah melakukan dua kali survey tentang elektabilitas IDP-Dahlan dan pasangan SYAFA’AD. Dan hasil survey tersebut, pun diakuinya sebagai pertimbangan penting untuk memutuskan mengusung Paslon. Tapi faktanya, hasil survey dimana posisi IDP-Dahlan sangat tinggi ketimbangan pasangan SYAFA’AD justeru abaikan, komentarnya?.

“Dalam PO nomor 6 di Partai Nasdem menjelaskan bahwa pertimbangan dalam Pilkada adlaah hasil survey. Tetapi, itu bukan satu-satunya. Hasil survey tidak digunakan pada Pilkada Kabupaten Bima tersebut lebih karena adanya pertimbangan dari konsultan Politik Partai Nasdem, artinya pasangan SYAFA’AD masih memiliki peluang untuk berkompetisi di Pilkada Kabupaten Bima periode 2020-2025,” katanya.

Jiak merujuk pada hasil survey pihak Indikator maupun Carta Politika dimaksud, Ketua DPW Partai Nasdem NTB ini mengakui bahwa hasil survey untuk pasangan Dinda-Dahlan memang bagus. Lantas apa maknanya bagis Nasdem dalam kaitan ini?.

“Iya karena Nasdem menginginkan kadernya untuk maju pada Pilkada Kabupaten Bima periode 2020-2025. Dan hal lain, karena pasangan SYAFA’AD masih memiliki peluang untuk berkompetisi dengan waktu yang masih tersisa,” kata Amin lagi.

Ia pun membenarkan pernyataan Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Bima, Raihan Anwar bahwa soal kader adalah nomor dari dua dari hasil survey karena targetnya adalah menang dalam Pilkada. “Ya, itu Memang benar. Selain komitmen, maka hasil survey survey merupakan salah satu pedoman bagi Partai Nasdem untuk mengusung Paslon di Pilkada. Tapi, DPP Partai Nasdem menginginkan Kadernya maju di Pilkada Kabupaten Bima periode 2020-2025. Dan ternyata di NTB ini, ternyata hanya satu kader seniornya yang maju di Pilkada yakni H. Syafrudin HM. Nur. Dan ini sangat unik,” paparnya.
Ditanya apakah jarak hasil survey yang dinilai sangat jauh antara pasangan IDP-Dahlan dengan pasangan SYAFA’AD justeru akan mengambarkan bahwa Nasdem akan mengalami kekalahan pada Pilada Kabupaten Bima periode 2020-2025, Amin menyatakan bahwa pihak DPP Partai Nasdem tidak menyoalkan jauh atau dekatnya hasil survey dimaksud.

“Konsultan politik Partai Nasdem tidak melihat ke arah itu. Namun pertimbanganya selain kader, juga karena adanya analisis bahwa masih ada waktu untuk berkompetisi. Dan kita juga tidak tahu soal kedepanya gimana,” ucapnya.

Bukankan peningkatan angka survey bagi pasangan SYAFA’AD sebagaimana hasil survey tersebut justeru sama halnya dengan akan semakin tertinggal pada Pilkada Kabupaten Bima periode 2020-2025 paparnya, lag-lagi Amin menyatakan bahwa itu soal lain. Sebab, pihak DPP katanya memiliki pertimbangan yang lebih jauh dari hal itu.

“Sekali lagi, pertimbangan DPP Nasdem bukan soal perbedaan hasil sirvey antara IDP-Dahlan dengan pasangan SYAFA’AD. Namun, saya kira DPP Partai Nasdem memiliki pertimbangan yang lebih dari itu, dan konsultan politik menyatakan bahwa masih ada waktu untuk berkompetisi,” ulasnya.

Setelah Nasdem memutuslkan mengusung pasangan SYAFA’AD di Pilkada Kabupaten Bima, maka langkah selanjutnya adalah melakukan konsolidasi secara kedalam agar bagaimana Paslon yang diusung tersebut bisa berkompetisi dengan baik, sebab untuk kedepan tentu saja akan dihadapkan dengan hal yang lebih sulit. “Namun harus diakui bahwa IDP-Dahlan sebagai incumben merupakan pasangan yang luar biasa. Dan secara peribadi, saya pun mengakui kehebatan pasangan IDP-Dahlan,” sebutnya.

Amin kemudian menjelaskan, di pentas Pilkada Kabupaten Bima periode 2020-2025 merupakan moment kembali bertarungnya IDP-Dahlan dengan H. Syafrudin HM. Nur yang dikalahkan pada Pilkada sebelumnya (2015-2020). Saat itu, Sfarudin berpasangan dengan Maskur (SYUKUR). Namun, kini Syafrudin berpasangan dengan Ady Mahyudin, SE yang saat itu tampil sebagai Calon Bupati Bima berpasangan dengan Drs. Zubaer, M.Si.

“Pilkada Kabupaten Bima periode 2020-2025 ini adalah moment kembalinya sejarah lama. Yakni IDP-Dahlan kembali bertarungan dengan SYAFA’AD. Saya kira ini sangat bagus dan membuat masyarakat Kabupaten Bima semakin bersemangat. Baik IDP-Dahlan maupun SYAFA’AD merupakan petarung handal. Kalah dan menang nantinya merupakan muara akhir dari pesta demokrasi. Siapapun yang menang nantinya, tentu saja harus didukung secara bersama-sama. Yang menang nantinya adalah Bupati-wakil Bupati bagi masyarakat Kabupaten Bima, dan saya kira itulah yang paling esencial,” tegasnya.   

Terkait penyerahan SK dari Partai Nasdem kepada pasangan SYAFA’AD, Amin menyatakan kemungkinan minggu depan. Sebab, SK untuk Kabupaten dan Kota lainya masih dalam proses. Sekali lagi, dukungan Partai Nasdem untuk pasangan SYAFA’AD pada Pilkada Kabupaten Bima periode 2020-2025 sudah final. Dan tentu beliau-beliau itu bisa berkopemtisi secara sehat, dan siapapun yang menang nantinya merupakan kemenangan bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Bima,” pungkasnya.

Lepas dari itu, pada Pilkada Kabupaten Bima periode 2015-2020, pasangan SYUKUR hanya menang di Kecamatan Ambalawi. Ady Mahyudi-Zubaer saat itu memang di dua Kecamatan yakni Sanggar dan Lambu. Sementara di 15 Kecamatan lainya di menangkan oleh pasangan IDP-Dahlan. IDP-Dahlan. Sedangkan posisi IDP-Dahlan pada saat itu adalah pendatang, SYUKUR adalan Incumben.

Dan dalam Pilkada Kali ini (2020-2025), baik H. Maskur yang pada Pilkada sebelumnya berpasangan dengan H. Syafrudin HM. Nur dikabarkan telah menyatakan memberikan dukungan kepada pasangan IDP-Dahlan. Dan pada Pilkada kali ini pula, Drs. Zubaer, M.Si juga dengan tegas menyatakan akan berjuang keras untuk memenangkan pasangan IDP-Dahlan.

Sedangkan berdasarkan hasil suvey dari Carta Politika dan Indikator, pada Pilkada kali ini menempatkan possi IDP-Dahlan. Yakni lebih dari 20 porsen di atas pasangan SYAFA’AD. Sementara gagalnya IDP-Dahlan merebut Partai Nasdem sebagai pengusungnya pada Pilkada Kabupaten Bima periode 2020-2025, berbagai pihaknya menyatakan sebagai sesuatu yang tidak mempengaruhi hasil survey.

Namun berbagai pihak pihak, juga menyatakan bahwa perjuangan IDP-Dahlan merebut Partai Nasdem sempat membuat “gawang” Syafrudin sebagai Kader Nasdem “nyaris jebol”. Tetapi pada akhirnya, Dewi Fortuna justeru berpihak kepada Syafrudin.

Catatan terkini Visioner melaporkan, para pendungan pasangan SYAFA’AD kini sudah “bernafas lega”. Sebab, pertarungan perebutan Partai Nasdem antara pasangan SYAFA’AD Vs IDP-Dahlan sudah berakhir. Pantauan langsung Visioner di Medsos misalnya, para pendukungnya kini telah menyusun rencana matang untuk menjemput pasangan SYAFA’AD dari Dompu ke Bima pada Sabtu Minggu ini (7/7/2020). (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.