Hadiri Dialog Kebijakan Program Pro-lnQluEd, Inilah Pesan Dae Yandi

Dae Yandi (Tengah) Saat Hadiri Dialog Kebijakan Program Pro InQluEd.

Visioner Berita Kabupaten Bima-Pertemuan Dialog Kebijakan program Pro-lnQluEd di Desa Dadibou dihadiri ketua DPRD Kabupaten Bima. Selasa (19/1/2021) Pukul 10.30 Wita. Kegiatan tersebut berlangsung di SDN Dadibou Kecamatan Woha Kabupaten Bima.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Bima, Muhammad Putra Feriyandi S.ip, Kadis Dikbudpora, Zunaidin MM, Koordinator Solud Kabupaten Bima, Abdul Haris, Camat Woha, Irfan DJ.SH, perwakilan KUPT Dikpora Woha, Pengawas Kecamatan Woha, Ahmadin serta para Kepala sekolah Kecamatan Woha, Kades, Toma dan lain tamu lainnya.

Pengantar distrik Cloud Kabupaten Bima Abdul haris menyampaikan, Program perkumpulan solud ini bekerja sama dengan dinas terkait di jakarta dan dianggarkan oleh eropa.

Salah satunya adalah serap aspirasi masyarakat dan perlu kami sampaikan rangkaian kegiatan ini sejak juni 2020, maka harapannya disinilah kita harus menyelesaikan masalah pendidikan, agar dalam penyelenggaraan program sekolah dan bagaimana pendidikan inklusif artinya anak-anak yang di DO bisa sekolah kembali.

Lanjutnya, tahun 2021 ini kita menyusuan Rpjmdes baru sehingga sangat tepat kita mengeluarkan program pendidikan, besar harapannya kondisi-kondisi ditingkat pendidikan sangat kami perlukan dan masih kerap kami jumpai selama ini urusan pendidikan hanya di serahkan pada Guru, peningkatan sekolah tidak terlepas dengan dukungan para orang tua murid, mari berkontribusi positif, dalam hal ini melibatkan wali murid yang kami namakan yaitu Komunitas sekolah.

"Di daerah kabupaten Bima ada 10 Sekolah dan Kecamatan Woha terdapat 2 Sekolah yang yang tergabung dalam Cloud ini," terang haris.

Sementara dalam arahannya, Kadis Dikbudpora Kabupaten Bima menyampaikan, Sedikit saya berikan gambaran yang pertama mengenai kualitas guru pendidik. Dan kemarin permintaan pusat guru penggerak di test secara Online dan alhamdulillah kualitasnya. 

Melalui acara tersebut, pihaknya mengajak semuanya dalam data dapodik itu masih kurangnya kerja keras para guru dan hampir 400 anak bangsa masuk kategori manusia hantu (manusia hanya ada nama), artinya tidak konsisten dalam menyelesaikan dan saat ini sedang di selesaikan oleh Operator sekolah.

Persoalan mendasar inilah sehingga kami anggarkan selalu pada peningkatan guru namun selama data dapodik tidak balance dengan data nilai sekolah maka perlu di pertanyakan karna kami perlu data riil. 

"Seperti data PKBM, ada datanya namun tidak ada tempat belajarnya," terang Kadis. 

Dengan adanya lembaga solud ini saya berharap kiranya komprehensif, melihat, melatih data riil sehingga terteralah data di kabupaten dengan Benar dan terbuka.

Dalam kegiatan ini mendiskusikan dan menyerap, pemerintah daerah telah konsisten 20% namun saat ini telah di tangani dengan Darurat Covid-19, Pemerintah pusat menarik dana DAU Kabupaten dan ini adalah keputusan nasional yang harus kita jalani.

"Saya salud pada kegiatan ini dan saya menginginkan dibuatkan sekolah inklusif sehingga anak bangsa bisa menikmati sekolah dengan baik, di Kabupaten Bima banyak anak-anak yang keterbelakangan mental, buatlah ruang khusus dengan guru khusus dalam rangka penuntasan buta huruf, sehingga tersentuhlah anak-anak yang keterbelakangan mental," harapnya.

Lanjutnya, Pemilihan tempat ini saya nilia telah representatif dan saya ucapkan selamat dan saya siap mendampingi, IPM kita berada pada peringkat ke-7 sepulau sumbawa perlu kita tingkatkan lagi.

Disisi lain, Camat Woha Irfan, DJ SH menyampaikan, Kita hadir hari ini mencari solusi bagaimana pendidikan kedepan bisa maju dan berkembang. 

"Selaku Camat Woha saya menyampaikan apresiasi kepada anggota Solud," tegas Pak Camat.

Lanjutnya, SDN Pandai secara teritorial berada pada kekuasaan kades Donggobolo selanjutnya terkait dunia pendidikan akhir-alhir ini ada beberapa hal yang saya sampaikan, bukan kurangnya IPM akan tetapi pengelolaan data, contoh masih ada nama namun tidak ada siswanya inilah masalah yang harus kita selesaikan, ini perlu kita telusuri dengan cara niat baik kita bekerja.

Sistim pendidikan yang selalu berubah, karena UU saat ini berpihak pada siswa, tidak berpihak pada Guru maka jaman dulu siswanya pintar dan ini teman-teman solud perlu sampaikan dan diskusikan ke pusat, sehingga siswanya tidak menghasilkan maksimal, orang tua murid datang menyumbat guru ini perlu kita berikan edukasi yang baik pada orang tua murid.

"Banyak data siswa yang tidak lulus karena siswanya tidak ada ini perlu kerja keras kita dengan baik," tandasnya. 

Momen Foto Bersama Usai Dialog.

Sambutan Ketua DPRD Kabupaten Bima, Terkait APBD Murni telah kami ketok dan Evaluasi ke Propinsi dan terkait bidang pendidikan dan dinas kesehatan tidak bisa diganggu selanjutnya laporan APBD sangatlah banyak jadi tidak bisa saya sampaikan pada waktu sesingkat ini. 

"Dalam pantauan langsung saya tiap Kecamatan kaitan Corona tidak terpengaruh dan kerja keras eksekutif sangat kami apresiasi termasuk Kecamatan Woha," jelas Dae Yandi.

Vaksinasi Corona Virus ini Pemerintah pusat mengarahkan Daerah untuk melakukan Vaksin guna memutus mata rantai Covid-19. 

"Karena pandemi ini gampang menyebar ke tiap-tiap orang dan banyak putusan-putusan kementrian bukan saja di dinas dikbudpora akan tetapi dinas lain juga sehingga banyak anggaran yang terpotong," terang Dae Yandi.

Lanjutnya, Dilain waktu mari kita diskusi bersama dalam hal pengembangan desa, kembali saya sampaikan terkait laporan APBD sangatlah banyak jadi tidak bisa saya sampaikan pada waktu sesingkat ini.

SOLUD bekerjasama dengan YAPPIKA-Action Aid (YAA) menjadi lead organisasi dalam pengelolaan Program yang didanai oleh European union (EU), adapun judul dari Program Kerjasama ini adalah "Promoting Civil Society-led initiative for inclusive and Quality Education Indonesia" di Kabupaten Bima Atau di singkat dengan "Pro-lnQuEd. (FAHRIZ)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.