Hujan Tak Menghalangi Pengabdian, Walikota Pantau NSD Jatiwangi Hingga Drainase Mampat

 

 Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE Beserta Rombongan Memantau NSD Jatiwangi, Jum'at (15/1/2020)

Visioner Berita Kota Bima-Pengabdian kepada masyarakat dan daerah bagi Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi SE, diakui bukan sekeda wacana. Tetapi, nyata adanya. Kendati jabatanya sebagai Walikota Bima baru dua tahun lamanya, namun sejumlah prestasinya di bidang pembangunan dan selain itu pun diakui adanya. Hal tersebut, mencerminkan bahwa Lutfi terus membuktikan pengabdian terbaiknya untuk Kota Bima beserta masyarakatnya.

Jum’at sore (15/1/2021), hujan melanda Kota Bima. Kendati demikian, Lutfi yang didampingi oleh Sekretaris Dinas (Sekdis) Perkim yakni A. Faruk H. Hamzah M.Si berserta jajaranya, dan Camat Asakota yakni Suryadin S.Sos, Serta Ketua RT dan RW setempat melakukan peninjauan terhadap New State Development (NSD) Jatiwangi yang berlokasi di Lingkungan Kedo Kelurahan Ule Kecamatan Asakota. Pada moment tersebut, Walikota Bima juga didampingi oleh Lurah Ule yakni Nahyar.

NSD ini merupakan hunia bagi masyarakat miskin dari sejumlah wilayah di kota Bima, maksudnya yang berasal dari lingkungan kumuh. NSD ini diakui proyek dari Kementerian PUPR RI, dan proses pembangunanya dilaksanakan melalui tender menender oleh pihak Kementerian PUPR pada tahun 2018 lalu.

BSD yang berdiri di atas lahan seluas tiga hektar lebih ini merupakan eks Kantor Karantina yang semula merupakan aset milik Pemkab Bima, namun secara resmi telah diserahkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bima di masa Pemerintahan Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE. Di atas lahan ini pula, sludah terbangun sebanyak 140 rumah layak huni. Dan rencananya, tahun berikutnya akan ditambah lagi sebanyak 78 unit rumah dengan tipe yang sama dengan sekarang, yakni tipe 26.

Bagi masing-masing penghuninya, diakui dibebankan biaya Rp100 ribu per bulanya. Anggaran tersebut, diakui pula untuk membayar listrik dan lainya. Penarikan biaya kepada masing-masing penghuni tersebut, dijelaskan telah sesuai dengan Peraturan Kementerian PUPR nomor 14 tahun 2007 tentang pengelolaan rumah khusus dan rumah susun.

“Insya Allah akan ditambah lagi 78 unit rumah di sini. Dari 140 unit rumah yang sudfah dibangun ini, sudah ada yang menempatinya. Dan masih ada pula yang belum ditempati. Rumah ini dikhususkan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang berasal dari sejumlah daerah kumuh di Kota Bima,” terang Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE.

Pada rumah yang sudah ditempati oleh warga tersebut, baik listrik, air, kamar mandi dan lainya termasuk WC sudah berfunsgi dengan baik. Tak hanya itu, jalan lingkungan di lokasi itu juga sudah dihotmix dengan baik pula. Sementara bangunan saluran drainsenya pun terlihat sangat apik, sehingga air juga mengalir dengan sangat baik. “Soal pengamanan di sini, kami sejak awal sudah menempatkan personil Pol PP yang dibagi dalam dua siff yakni dari pagi hingga siang, dan malam hingga pagi,” tandas Lutfi.

 

Masih di Kegiatan Pemantauan NSD Oleh Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE, Jum'at (15/1/2021)

Dari ratusan unir rumah yang sudah dibangun tersebut, diakuinya masih ada 50 unit yang belum ditempati karena baru selesai dibangun. “Insya Allah akan dihuni dalam waktu dekat ini. Sementara penempatan 90 unit rumah yang sudah dibangun pada tahapan pertama itu oleh warga yakni pada Juni 2019. Warga yang menempati rumah-rumah tersebut adalah dari Kelurahan Ule, Paruga, Melayu, Jatiwangi dan Dara. Sementara pekerjaan warga yang menempati rumah-rumah tersebut yakni tukang ojek, buruh dan lainya (MBR),” tandasnya.

Liputan langsung Visioner pada Jum’at sore itu melaporkan, kendati hujan belum juga berhenti namun Lutfi beserta rombongan terus melakukan pemantauan terhadap kondisi NSD tersebut. Pada sesi pemantauan terkahir yakni di lokasi pembangunan 50 unit rumah, Lutfi menemukan adanya sejumlah kekurangan.

Yakni soal penataan septiteng (halaman) yang kurang rapi, plafonya yang terlepas, dan pengerjaan pintunya yang sampais ekarang belum selesai. “Ada beberapa aitem pekerjaan yang belum dituntaskan, Insya Allah akan diusahakan untukdiselesaikan dalam waktu segera sehingga rumah ini segera ditempati oleh warga,” papar Lutfi.

Masih di lokasi itu, Lutfi dan rombongan kemudian terus melakukan pemantauan. Melihat lahan kosong yang berada pada bagian depan NSD, Lutfi kemudian menyatakan bahwa di situ sangat layak digunakan untuk pembangunan Kantor Lurah Ule. “Karena lahanya terlihat sangat luas, di sini akan dibangun Kantor Lurah Ule. Insya Allah, kantor Lurah Ule akan kita bangun di sini pada tahun 2022. Lokasi ini dipilih untuk pembangunan Kantor Lurah Ule yakni karena posisinya berada di tengah,” urainya.

Di lokasi NSD itu pula, Lutfi juga berencana akan membangun taman yang representatif. Taman tersebut, tentu saja akan dijadikan sebagai sarana hiburan bagi warga sekitar. Hal ini juga direncanakanya akan dibangun pada tahun 2022. “Dengan dibangunya taman di sini, maka masyarakat sekitar bisa refreshing layaknya di taman-taman lainya yang ada di Kota Bima. Dan dengan hadirnya taman di sini pula, maka wilayah sekitar akan menjadi ramai alias hidup,” janjinya.

Sementara untuk menjawab stigma bahwa Kota Bima sebagai Kota terpanas di Indonesia Timur tahun 2021 hingga sekarang, pihaknya juga sudah menanam pohon di sekeliling lokasi NSD tersebut. Pohon-pohon yang sudah ditanamj itu, juga terlihat sudah mulai tumbuh dengan suburnya.

“Tentu anda sendiri sudah menyaksikan tentang makin suburnya pohon-pohon yang ditanam itu. Soal penanaman pohon, tentu saja menjadi kewajiban kita semua untuk menanam di atas lahan-lahan yang masih kosong di seluruh wilayah di Kota Bima. Kita harus sadar untuk melakukan itu semua, tujuanya lebih kepada membebaskan Kota Bima dari stigma kota terpanas di Indonesia Timur,” imbuhnya.

 

Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE Mendokumentasikan Sendiri Drainase Mampat di Kedo, Jum'at (15/1/2020)

Pada sore itu hujanpun masih belum berhenti. Kendati demikian, usai memantau NSD Lutfi langsung melihat langsung kondisi drainse yangdinilai memprihatinkan pada bagian selatan Rumah Potong Hewan (RPH) di Lingkungan Kedo. Keprihatiananya terlihat pada bangunan drainase yang lebarnya tidak sama. Tak hanya itu, pada ujung drainase tersebut terlihat lubang belokan saluran air yang sangat sempit dan menikung ke arah selatan menuju drainase utama di jalan raya yang baru dibuka.

“Lebar drainase tersebut hanya pada bagian baratnya, sementara pada ujung timurnya sangat sempit. Akibatnya, air tidak lancar hingga meluap ke areal RPH. Ini menandakan bahwa rencananya yang kurang tepat, dan tidak sesuai pula dengan kondisi yang ada di lokasi ini. Untuk itu, bangunan drainse ini harus dibenahi secepatnya sehingga air bisa tersalurkan dengan baik,” imbuhnya.

Hal lain yang dianggapnya ganjil, juga terlihat pada bangunan drainase yang ditutup dengan batako dan yang kini sudah tertimbun tanah. Padahal menurutnya, drainase ini harus dibangun dalam keadaan terbuka sehingga sampah-sampah yang berserahkan di dalamnya yang mengakibatkan saluran air menjadi macet bisa diatas.

“Dengan kondisi bangunan drainse sekarang, tentu saja kita tidak bisa melihat langsung tumpukan sampah di dalamnya. Oleh sebab itu, saya tegaskan agar ini segera dibongkar dan selanjutnya dibenahi (dibangun) sebagaimana layaknya drainase. Kondisi ini sungguh memprihatinkan, dan harus segera dibenahi,” desaknya.

Jalan rasa yang terlihat becek akibat musim hujan pada lokasi itu, juga ditegaskanya harus dibenahi. Pada moment tersebut, Walikota Bima beserta rombongan harus berjalan kaki sepanjang sekitar 100 meter pada kondisi yang sangat becek itu.   

“Kendati hujan, saya harus turun langsung memantau kondisi banguna rumah di NSD dan kondisi drainase serta jalan yang ada di sini. Soal kekurangan yang ada di NSD itu, tentu saja akan disikapi dalam waktu segera. Sementara soal draninase dan jalan yang terlihat parah ini tentu saja akan direncanakan untuk diperbaiki pula,” pungkas Lutfi. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.