Apabila Hasil Lab Terkonfirmasi Positif, Pertamina Depo Bima Harus Bertanggung Jawab

Pimpinan Komisi II DPRD Kota Bima, Taufik H. A Karim.

Visioner Berita Kota Bima-Kisruh soal dugaan limbah beracun Pertamina Depo Bima terus menjadi buah bibir warga Kota Bima. berbagai aspek dari operasional Pertamina Depo Bima terus menjadi sorotan publik. hal ini sangat wajar terjadi mengingat akibat limbah dari perusahaan plat merah diduga kuat membuat warga sekitar menjadi "mangsa" penyakit kulit dan tenggorokan. 

Seperti Dinas Terkait, DPRD Kota Bima menyikapinya dengan serius dan telah memfasilitasi pertemuan antara warga Wadumbolo dengan Pertamina Depo Bima (RDP). dalam pertemuan tersebut, Pimpinan Komisi II Taufik H. A Karim menjadi Mediator antara Pertamina dengan warga. 

"Warga Mengadu Ke Kantor DPRD itu wajar, karna kantor kami adalah kantor rakyat" ucap taufik.

Dalam Keterangannya pada awak media, Taufik akan memastikan point kesepakatan pertamina dengan warga terlaksana dengan baik (Jika terkonfirmasi hasil lab adalah positif). 

Point penting dari kesepakatan tersebut adalah, warga yang terjangkit penyakit kulit dan batuk diberikan kompensasi dengan nilai sebagaimana kesepakatan, dibagunnya tandon untuk air bersih di sekitar pemukiman warga, distribusi air bersih pada warga secara kontinnue serta menyediakan pelayanan pengobatan gratis kepada warga terdampak. 

"Tugas Kami Memastikan Pertamina Mentaati kesepakatanya dengan warga wadumbolo," imbuh Taufik. 

Menurut salah seorang ekonom ternama yang minta namanya tidak disebut, Pertamina adalah salah satu BUMN terbesar memiliki sumberdaya sangat besar untuk merealisasikan Kesepakatannya bersama warga Wadumbolo. 

"Kalau sekedar kompensasi seperti itu, Pertamina sangat mampu dong," pungkas ekonom asli Bima yang berkarir di Ibukota Provinsi tersebut. (FAHRIZ)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.