Ini Perkembangan Terkini Penanganan Kasus Pembunuhan Pegawai DLH Kota Bima

 Kasat Reskrim Polres Bima Kota, Iptu Muhammad Rayendra Rizqiila Adi Putra, S.IK, S.T.R.

Visioner Berita Kota Bima-Kasus pembunuhan terhadap Pegawai (ASN)  Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima, Hasanuddin diakui tergolong sadis. Duka dan tangisan berkepanjangan dari keluarga korban, hingga kini masih berlangsung sampai sekarang.

Namun kerja keras pihak Polres Bima Kota dibawah kendali Kapolres, AKBP Haryo Tejo Wicaksono, S.IK, SH melalui Kasat Reskrim, Iptu Muhammad Rayendra Rizqiila Adi Putra, S.IK, S.T.R dan pasukannya yang juga bekerjasama dengan Intel Kodim 1608 Bima yakni Loren (membantu pengungkapan) sukses mengungkap terduga pelakunya yakni Yakub alias Keu dan Ardiansyah alias Dandi.

Dalam kasus tindak pidana kejahatan ini, Yakub dan Dandi tercatat sudah sekitar dua minggu diamankan di sel tahanan Polres Bima Kota. Yakub mengakui perbuatannya. Sementara Dandi, hingga kini masih membantah tuduhan yang diarahkan kepadanya. Sedangkan keterlibatan Dandi dalam kasus pembunuhan sadis tersebut, disebut secara jelas oleh Yakub.

Pertanyaan publik tentang sudah sejauh mana penanganan kasus ini, pun kini terjawab. Namun Kasat Reskrim Polres Bima Kota, Iptu Muhammad Rayendra Rizqiila Adi Putra, S.IK, S.T.R menegaskan belum bisa mempublikasikan secara fulgar tentang kronologisnya dengan alasan masih harus menunggu press release resmi dari Kapolres Bima Kota, AKBP Haryo Tejo Wicaksono, S.IK, SH.

“Kami masih bekerja serius dalam menangani kasus ini. Dua orang terduga pelaku masih diamankan di sel tahanan Polres Bima Kota. Yakub mengakui perbuatanya. Sementara Dandi, sejak awal hingga kini masih membantah keterlibatannya dalam kasus itu,” ungkap Kasat Reskrim Polres Bima Kota, Iptu Muhammad Rayendra Rizqiila Adi Putra, S.IK, S.T.R.

Iptu Muhammad Rayendra Rizqiila Adi Putra, S.IK, S.T.R menjelaskan, sekitar puluhan saksi telah dimintai keterangannya. Namun keterangan saksi, juga belum bisa dijelaskan secara detail kepada Awak Media.

“Apakah keterangan saksi-saksi ada yang mengarah kepada keterlibatan kedua terduka pelaku, akan dijelaskan secara resmi melalui Press Release dari Kapolres Bima Kota. Oleh karenanya, kami berharap agar semua pihak bisa bersabar dan menahan diri. Yang jelas kami masih bekerja secara serius dalam menangani kasus ini. Terkait penanganan kasus ini pula, ada hal-hal strategis yang tentu saja belum bisa dibuka di ruang publik,” tegasnya.

Dalam kasus ini pula, pihak Polres Bima Kota telah menghadirkan dua orang ahli psikologi yakni Puji dan Tama. Dua orang Ahli Psikologi ini, juga telah melakukan pemeriksaan terhadap kedua terduga pelaku dan sejumlah saksi.

Hanya saja, Iptu Muhammad Rayendra Rizqiila Adi Putra, S.IK, S.T.R juga belum bisa membuka secara detail tentang pengakuan kedua terduga pelaku maupun keterangan dari sejumlah saksi yang sudah diperiksa oleh dua orang Ahli Psikologi.

“Tercatat sudah sekitar seminggu lamanya Ahli Psikologi melakukan pemeriksaan terhadap kedua terduga pelaku dan sejumlah saksi. Hingga kini kedua ahli psikologi masih bekerja secara serius dalam menangani kasus ini. Mereka (dua orang Ahli Psikologi) bekerja mulai dari pagi hingga larut malam dalam menangani kasus ini. Namun secara umum, ada keterangan yang tidak konsisten dari kedua terduga pelaku maupun dari beberapa orang saksi,” bebernya.

Motif sesungguhnya dari kasus ini dan apakah akan ada penambahan terduga pelakunya?. “Dugaan motif sementaranya adalah soal Pencurian dan Kekerasan (Curas). Pertanyaan apakah akan ada penambahan terduga pelaku lain dalam kasus ini, no coment karena Penyidik dan dua orang Ahli Psikologi masih bekerja secara serius,” sahutnya.

Langkah-langkah nyata lain yang telah dilakukan oleh Polisi dalam penanganan kasus ini, antara lain melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan penggeledahan rumah Yakub dan Dandi di Desa Sampungu Kecamatan Soromandi-Kabupaten Bima.

“Di rumah Yakub, kami mengamankan baju, sandal dan topi. Sementara di rumahnya Dandi, kami mengamankan baju dan sebuah bong (alat untuk menggunakan Narkoba jenis Sabu-sabu),” terangnya.

Uniknya, Dandi membantah menggunakan Narkoba jenis Sabu-Sabu dan tidak mengakui mengkonsumsi Minuman Keras (Miras). Pun Dandi masih membantah keberadaanya di Kota Bima pada malam sebelum korban dibunuh.

“Namun sejumlah alibinya Dandi berhasil dipatahkan oleh keterangan resmi dari sejumlah saksi. Salah satunya, Dandi merupakan pengguna Narkoba jenis sabu-sabu. Pasalnya, dari hasil tes urinya ia positif menggunakan Narkoba jenis sabu-sabu,” paparnya.

Sementara sepeda motor dan Handphone (HP) yang dibawa kabur oleh terduga pelaku usai korban dibunuh, dijelaskan hingga kini belum ditemukan. Namun dalam kaitan itu, Polisi masih melakukan pencarian.

“Sepeda motor dan HP milik korban, hingga kini masih dicari. Dalam kaita itu, kerjasama yang baik dan partisipasi berbagai elemen masyarakat tentu saja sangat kami butuhkan. Sekali lagi, jika ada yang menemukan sepeda motor korban mohon segera diberitahukan kepada kami,” tambahnya.

Sekedar catatan penting, isu tentang Yakub yang disebut-sebut mengalami gangguan kejiwaan pun terbantahkan. Polisi menjelaskan, sejak awal hingga kini Yakub masih sangat waras dalam memberikan keterangan kepada Penyidik.

"Dari awal hingga sekarang, Yakub masih sangat waras dalam memberikan keterangan kepada Penyidik dan kepada Ahli Piskologi," pungkasnya. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.