Walikota Bima dan Istrinya Serta Baznas Setempat Bantu Penyembuhan Kaki Pengkor Si Mungil Manis Aisyah
Inilah Aisyah Ayudia Namira (Tengah) Digendong Oleh Hj. Elya Alwainy H. Muhammad Lutfi (19/10/2021) |
Visiooner Berita Kota Bima-Selasa sore (19/10/2021) sekitar pukul 16.20 Wita, di kediaman Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE terdapat sebuah pemandangan menarik sekaligus mengundang perhatian banyak pihak. Bocah mungkin nan manis bernama Aisyah Ayudia Namirah (4,5) terlihat sangat asyik bermain di halaman belakang kediaman Walikota Bima.
Saat
itu Aisyah terlihat dida,pingi oleh Ibu kandung dan keluarganya. Kendati kaki
kiri dan kananya terlihat pengkor (Cloobfood), namun bocah imut berhidung mancung
ini terlihat masih bisa berjalan walau tak sesempurna manusia normal lainya.
Pantauan
langsung Media Online pada moment
tersebut melaporkan, bocah ini terlihat sangat semangat, tak pernah kehilangan
senyum, tertawa dan berangkulan dengan siapa saja yang saat itu datang
berkunjung ke kediaman Walikota Bima. Tak hanya itu, istri Walikota Bima yakni
Hj. Elya Alwainy yang baru saja sampai di kediamanya saat itu langsung
didatangi oleh bocah manis ini.
Saat
didatangi Aisyah, Elya langsung menggendongnya dan kemudian sempat bercanda
beberapa menit bersama bocah yang dinilai memiliki semangat tinggi untuk normal
layaknya manusia normal lainya ini. Bukan itu saja, liputan langsung Media ini
juga menjelaskan bahwa Aisyah bersama keluarga dan orang tuanya sempat
berbincang-bincang sekitar setengah jam bersama Elya yang juga Ketua PUSPA Kota
Bima ini.
Di
moment itu pula, Aisyah didampingi oleh Kepala Seksi (Kasi) Jaminan Sosial
(Jamsos) pada Dinas Sosial (Disos) Kota Bima, Sri Nunung Andriani, SE. Pada
moment perbicangan dengan keluarga Aisyah, dijelaskan bahwa seluruh resiko
biaya untuk pengobatan di Lombok Care Mataram-NTB (khusus penanganan anak
cacat). Tujuanya yakni agar kedua kaki pengkor yang dialami oleh Aisyah bisa
dinormalkan oleh Lombok Care Mataram-NTB tersebut.
Pada
moment itu pula, Elya berharap agar Tim Medis pada Lombok Care Mataram-NTB bisa
menyembuhkan kedua kaki pengkornya Aisyah.
“Gemes
saya melihat bocah imut nan manis bernama Aisyah ini, Kita berharap agar Tim
Medis pada Lombkok Care Mataram-NTB bisa berjuang keras untuk menormalkan kedua
kakinya Aisyah ini. Dan saya saya sangat yakin bahwa Pemerintah Kota Bima akan
membantu seluruh resiko biaya bagi pengobatan Aisyah ini,” harap Elya.
Setelah
berbcang lama dengan Elya, Aisyah bersama ibunya dan keluarganya langsung
pulang ke rumahnya di salah satu Kelurahan di Kota Bima. Namun disaat itu pula,
Elya menyerahkan amplop berwarna putih berisikan uang kepada ibu kandung
Aisyah.
“Bantuan
pribadi yang saya berikan itu hanya sekadar digunakan oleh keluarga Aisyah
untuk kebutuhan selama perjalanan menuju Lombok Care Mataram-NTB. Sementara
untuk biayan pengobatanya di Lombok Care Mataram-NTB, Insya Allah ditanggung
oleh Pemkot Bima melalui BPJS gratis. Aisyah berhak mendapatkan BPJS gratis
karena yang bersangkutan adalah warga miskin,” papar Elya.
Kasi
Jamsos pada Disos Kota Bima, Sri Nunung Andriani, SE yang dimintai komentarnya
menjelaskan bahwa selluruh risiko biaya bagi pengobatan Aisyah ditanggung oleh
Walikota Bima melalui BPJS gratis. Namun diakuinya pula, istri Walikota Bima
yakni Hj. Elya Alwainy juga menyerahka bantuan poribadinya kepada orang tua
Aisyah.
“Biaya
pengobatan untuk Aisyah ditanggung oleh Pemkot Bima melalui BPJS gratis. Tak
hanya itu, hal itu juga dibantu oleh pihak Baznas Kota Bima. Nunung
mengungkapkan, sebelumnya Aisyah bersama kedua orang tuanya hidup di Sampit
(Kaliamantan), dan baru sekitar dua bulan kembali ke Kota Bia. Kedua orang
tuanya sudah bercerai. Kini Aisyah tinggal bersama ibu kandungnya di Kelurahan
Gindi Kecamatan Asakota-Kota Bima. Dan mereka adalah warga miskin yang wajib
dibantu oleh Pemerintah,” tandas Nunung/
Nunung
mengutarakan, soal BPJS untuk membantu pengobatan Aisyah akan tuntas dalam
waktu segera. Dan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak pihak Lombok
Care Mataram-NTB yang akan mengobati kedua kaki pengkornya Aisyah ini.
Nunung kemudian menerangkan, Lombok Care Mataram-NTB adalah milik Yayasan Endris Fundation (EF). Dan Yayasan EF ini pulalah yang membawa Al-Fatih ke Bali untuk mengobati kakinya yang pengkor. Sementara terkait masalah kemanusiaan ini, Pemkot Bima bertindak sebagai sponsornya.
“Sementara untuk biaya hidup Aisyah selama berada di Mataram ditanggung oleh Pemkot Bima dan Baznas Kota Bima. Insya Allah kaki Aisyah ini bisa dinormalkan oleh pihak Lombok Care Mataram-NTB, kita doakan saja,” harap Nunung.
Nunung
mengatakan, pada Rabu malam (20/10/2021) Aisyah dan ibu kandungnya sudah
berangka ke Lombok Care Mataram-NTB. Mereka berangkat menggunakan mobil
Ambulance milik Pemkot Bima.
“Terimakasih
kami sampaikan kepada Hj. Elya Alwainy karena telah memberikan bantuan
pribadinya untuk transpor Aisyah serta ibu kandungnya ke Mataram. Kami juga
menyampaikan terimakasih kepada Walikota Bima yang membantu Aisyah dengan BPJS
gratis. Pun kami menyampaikan hal yang sama kepada pihak Baznas Kota Bima,”
tutur Nunung.
Nunung
kembali menjelaskan, sebelumnya Pemkot Bima juga te;lah membantu seorang
penderita kaki pengkor asal salahsatu Kelurahan di Kota Bima yakni Al-Fatih.
Dalam kaitan itu, Pemkot Bima membebaskan resiko biaya bagi pengobatan kaki
pengkor Al-Fatih dengan BPJS gratis. Al-Fatih berstatus sebagai warga miskin,
dan melakukan perawatan di salah satu Rumah Sakit (RS) di Bali.
“Alhamdulillah
kini kaki Alfatih sudah mulai terlihat normal. Kendati demikian, dia harus
kontrol selama tiga bulan berturut-turut di Bali agar kaki pengkornya bica
benar-benar normal layaknya manusia naormal lainya. Terimakasih kepada Tim
Medis di salah satu RS di Bali yang telah berjuang keras menormalkan kembali
kaki pengkornya Al-Fatih ini. Sekedar catatan, Al-fatih dirawat selama tiga
bulan di Bali,” ungkap Nunung.
Saat
ini pihaknya juga sedang berjuang mengurus BPJS gratis untuk kebutuhan
pengobatan kaki pengkor bocah perempuan
baru yang berari berumur 20 hari yakni Salsabila Quratain. Salsabila Quratain
adalah warga di salah satu Kelurahan di Kota Bima, sementara biaya pengobatan
untuk memperbaiki kakinya yang pengkor ditanggung degan BPJS gratis dari Pemkot
Bima.
“Ya,
Salsabila Quratain adalahw arga miskin yang biaya pengobatanya dibantu oleh
Pemkot Bima. Salsabila sudah berangkat tadi malam (20/10/2021) ke Lombok Care
Mataram-NTB bersama Aisyah menggunakan mobil Ambulance milik Pemkot Bima. Kita
berharap dan berdoa agar kaki pengkornya Salsabila ini bisa dinormalkan oleh
Tim Medis Lombok Care Mataram-NTB,” harapnya lagi.
Nunung
menambahkan, perhatian Walikota Bima dari sisi pembiayaan untuk pengobatan
kepada warga miskin di Kota Bima sanatlah nyata. Hal tersebut tercermin kepada
dibebaskanya biaya tersebut dengan BPJS gratis.
“Puluhan
ribu warga miskin Kota Bima dibebaskan dari biaya pengoibatanya oleh Pemkot Bima
dibawah kendali Walikota, H. Muhammad Lutfi, SE melalui BJPS gratis. Dan ide
serta gagasan terkait hal itu adalah dari Walikota Bima saat ini. Ini merupakan
teroboisan mulia dan pertama kali terjadi dalam sejarah terbentuknya Pemkot
Bima,” pungkas Nunung. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda