Temui Ratusan Pendemo, Ini Penjelasan Bupati Bima Terkait Anjloknya Harga Bawang

Bupati dan Wakil Bupati Bima Saat Temui Ratusan Massa Aksi di Halaman Kantor Pemda Bima.

Visioner Berita Kota Bima-Bupati Bima Hj Indah Damayanti Putri SE, menyampaikan rasa prihatin dan sedihnya atas anjloknya harga bawang di Kabupaten Bima. Kondisi ini, tidak akan membuat Pemda Bima berdiam diri, tapi akan segera bersurat ke Pemerintah Provinsi dan Pusat.

"Kami pemerintah ikut merasa sedih dengan anjloknya harga bawang saat ini. Tapi kami akan berupaya untuk berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat," ujar Bupati, saat menerima kehadiran ratusan orang petani Kabupaten Bima yang melakukan aksi unjuk rasa di kantor Bupati Bima, Kamis (18/11/2021).

Kata Bupati, anjloknya harga bawang tidak hanya terjadi di daerah Kabupaten Bima. Akan tetapi, juga terjadi di daerah-daerah lain. 

"Kami minta agar seluruh petani bersabar atas kondisi saat ini," tuturnya. 

Diakui Bupati, meski pemerintah tidak bisa mengintervensi mengenai harga pupuk dan obat pertanian lainnya, akan tetapi dengan fungsi pengawasan pemerintah akan intens mengawasi harga-harga tersebut. 

"Kami pemerintah memang tidak ada kewenangan untuk intervensi mengenai harga. Tapi kami punya kewenangan untuk mengawasi agar obat-obat pertanian tidak dijual dengan harga diluar dari ketentuan dan aturan yang ada," terangnya. 

Bupati dan Wakil Bupati Saat Temui Massa Aksi Dikawal Ketat TNI - Polri.

Masih mengenai masalah anjloknya harga bawang lanjut Bupati, pihaknya akan tetap merespon apapun yang menjadi aspirasi para petani. Maka itu, ia meminta waktu kepada para petani untuk bersabar karena pemerintah akan segera menyampaikan permasalahan ini ke Pemerintah Pusat. 

"Aksi demo hari ini tentu akan juga disaksikan oleh Pemerintah Provinsi dan Pusat khususnya Presiden RI. Artinya, secara tidak langsung Pemerintah Pusat sudah mengetahui apa yang dialami petani di Bima," jelasnya. 

Menurut Bupati, penanganan dan penyelesaian masalah (tuntut kenaikan harga bawang) ini tentunya tidak seperti mengembalikan telapak tangan. 

Potret Ratusan Massa Aksi Petani Bawang.

Ia juga kembali menegaskan, Pemerintah Daerah akan segera menyurati Pemerintah Provinsi dan Pusat untuk menjawab masalah anjloknya harga bawang tersebut. 

"Yang hanya bisa dilakukan oleh kami saat ini yaitu menyurati pemerintah diatas (provinsi dan pusat)," kata Bupati. 

Ia juga, meminta kepada masyarakat agar bisa memahami kondisi saat ini. Ia pun, menyampaikan rasa terimakasihnya atas kehadiran para petani di rumah rakyat (kantor Bupati Bima) untuk menyampaikan berbagai aspirasinya terutama mengenai masalah anjloknya harga bawang.

"Mari kita hadapi semua itu dengan kepala dingin. Jangan terprovokasi dengan hal-hal yang bisa merugikan diri dan orang lain. Mari tetap bersama-sama menjaga stabilitas daerah ini," tuturnya. 

Sebelumnya, Ratusan orang petani bawang di Kabupaten Bima melakukan demo di depan kantor Bupati Bima. Aksi ini, dilakukan petani Bima untuk menyuarakan masalah anjloknya harga bawang dan naiknya harga obat-obat pertanian. 

Kehadiran ratusan orang petani Bima ini, disambut baik Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri SE, yang saat itu terlihat menemui dan memberikan penjelasan pada massa aksi (petani). 

Massa Aksi Masuk Dalam Kantor, Pegawai Panik dan Lari Berhamburan Keluar.

Pada momentum, ini pun massa aksi meminta kepada Bupati Bima, untuk membumbuhkan tanda tangan (menandatangani) lembaran pernyataan sikap massa aksi (petani) sebagai bentuk dukungan Bupati Bima terhadap aspirasi yang disampaikan para petani. 

Pantauan media ini di lokasi berlangsungnya aksi demo, tepatnya di kantor Bupati Bima. Kelangsungan aksi demo ini pun, mendapat pengawalan ketat oleh Kepolisian dan TNI. 

Usai Bupati Bima memberikan penjelasan. Sayangnya, tidak membuat para petani mengakhiri aksi demo. Melainkan massa aksi tetap berorasi dan memaksa masuk di dalam bangunan kantor Bupati Bima dengan mencoba  menerobos brigade polisi yang berjaga di depan pintu bangunan kantor Bupati Bima. 

Kondisi ini, akhirnya membuat kepolisian yang berjaga di lokasi setempat, terpaksa membubarkan massa aksi secara paksa dengan mengeluarkan beberapa kali tembakan gas air mata yang mengarah ke atas langit. Langkah polisi ini, membuat massa aksi pun lari berhamburan keluar dari dalam halaman kantor Bupati Bima. 

Aksi Bentrok Antara Kepolisian Dengan Massa Aksi.

Catatan penting lainnya, ratusan petani bawang merah mendobrak gerbang kantor Pemda Bima, tidak hanya itu mereka juga menerobos barisan Polisi dan Sat Pol PP, lalu kemudian masuk melempar kaca dan merusak sejumlah fasilitas perkantoran sehingga mengakibatkan ketakutan bagi para pegawai yang sedang bekerja dan lari berhambura keluar halaman kantor.

Meski dihalau dan ditenangkan oleh pendemo lainnya, namun diantara mereka tetap melempar, sehingga beberapa kaca ruangan pecah di lantai.

Sementara sejumlah pendemo di luar gerbang kantor Pemda Bima, langsung mendobrak barisan polisi dan Sat Pol PP yang berdiri dengan peralatan lengkap, tidak hanya itu, mereka juga melempar apatar dengan sejumlah kayu, batu dan botol air mineral.

Kaca Kantor Pecah Dilempari Massa Aksi.

Mereka akhirnya mendapat perlawanan dari aparat dengan menghalau, karena terus dilempari oleh massa yang anarkis, Polisi pun membubarkan dengan tembakan peringatan dan menembak gas air mata ke arah pendemo yang sudah berhamburan.

Massa akhirnya lari berhamburan keluar halaman Kantor Pemda Bima hingga ke jalan raya, aksi saling lempar pun kembali terjadi antara pendemo dengan Polisi, hingga Polisi mengejar massa ke arah Timur.

Massa juga membakar pos jaga Sat Pol PP yang berada disamping kanan kiri pintu masuk Pemda Bima Bima, pintu gerbang dirusak hingga digunakan untuk memblokade jalan. (FAHRIZ)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.