Diduga Kerangka Alwi Warga Ambalawi Ditemukan Umran dan Marwan Dalam Kondisi Tergantung di Gunung

Inilah Ranggka Manusia Yang bTinggal Tulang Belulang dan Sejumlah Properti Lainya  (Diduga Milik Alwi) Yang Ditemukan Oleh Umran dan Marwan di TKP itu (23/8/2022)

Visioner Berita Kabupaten Bima-Tertanggal 25 Oktober 2021, warga asal Dusun Ncore Desa Kole Kecamatan Ambalawi-Kabupaten Bima dinyatakan hilang (meninggalkan rumah). Atas hal itu, keluarga korban melaporkanya ke Mapolsek Ambalawi.

Proses pencarian oleh keluarannya saat itu, dijelaskan tak berhasil menemukan korban. Namun pada Selasa (23/8/2022), muncul kabar menggempar Kecamatan Ambalawi. Yakni seorang arga menemukan kerangka yang tinggal tulang belulang dalam konfisi tergantung di pohon di salah satu gunung di wilayah setempat.

Penemuan kerangka manusia yang tinggal tulang belulang tersebut dibenarkan oleh Kapolres Bima Kota, AKBP Rohadi, S.IK, MH melalui Kasi Humas setempat, Iptu Jufrin kepada sejumlah Awak Media pada Rabu (24/8/2022).

“Ya, diduga itu kerangkanya almarhum Alwi. Kerangka manusia yang tinggal tulang belulang tersebut ditemukan oleh warga sekitart di atas gunung dalam kondisi menggantung di pohon,” ulas Jufrin.

Pihaknya mengetahui hal itu yakni atas laporan dari pihak Polsek Ambalawi-Polres Bima Kota pada Selasa (23/8/2022). Dan pihak Polsek Ambalawi mengetahui hal itu, diakuinya atas laporan dari warga setempat. Usai menerima laporan tersebut, diakuinya pihak Polsek Ambalawi langsung bergegas menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Kerangka yang tinggal tulang belulang tersebut awalnya ditemukan oleh Umran (32) yang juga petani asal Dusun Kole Desa Kole Kecamatan Ambalawi. Usai menemukan kerangka yang tinggal tulang belulang tersebut, Umran kemudian mengabarkan kepada warga sekitar. Selanjutnya warga berbondong-bondong ke TKP,” ungkap Jufrin.

Jufrin kemudian mengungkapkan tentang kronologis kerangka manusia yang tinggal tulang belulang tersebut. Yakni pada Selasa tanggal (23/8/2022) sekitar pukul 12.00 Wita, Umran bersama Marwan pergi ke gunung untuk mencari lebah (madu) di So Doro Kole.

“Namun sekitar pukul 15.00 Wita tepatnya di So Tangga Doro Kole kedua warga tersebut melihat seutas tali pengikat parang tergantung di sebuah pohon. Sedangkan baju dan celana  tergeletak di bawah tanah. Baju dan celana tersebut dibuka, keduanya melihat kerangka manusia yang tinggal tulang belulang. Kedua warga tersebut menduga bahwa itu merupakan kerangkanya Alwi,” terang Jufrin.

Selanjutnya terang Jufrin, sekitar pukul 16.00 Wita, Umran dan Marwan bersama keluarganya kembali mendatangi TKP bersa,a Amirudin (adik kandung Almarhum), Turais (keluarga Almarhum) dan Akbar (keluarga Almarhum).

“Pihak keluarganya mengakuii bahwa kerangka yang tinggal tulang belulang itu adalah milik Alwi. Dan properti berupa barang seperti parang yang berada di TKP disebut oleh keluarganya sebagai milik Alwi,” beber Jufrin.

Selanjutnya pihak keluarganya membungkus kerang, celana, baju dan parang dimaksud dengan menggunakan sarung. Namun sebelumnya, pihak keluarga sempat encari tengkoraknya di TKP namun tidak berhasil ditemukan.

“Setelah itu pihak keluarganya membawa pula tulang lengan 1 buah, tulang dagu, satu pasang tulang kaki dan paha serta sepasang tulang pinggul. Sementara barang-barang yang ditemukan di TKP, yakni 1 buah parang, 1 lembar celana dalam warna hijau, 1 lembar baju kaus warna putih campur hitam, 1 lembar celana jeans yang sudah hancur, 1 buah ikat pinggang warna hitam dan 1 buat tali penginkat parang,” papar Jufrin.

Dugaan kerangka yang tinggal tulang belulang sebagai milik Alwi paparnya, yakni diperkuat oleh pengakuan Asmawati (anak kandung Almarhum Alwi). Dan yang bersangkutan mengakui sangat menganal pakaian  dan property milik korban dimaksud dan pakaian serta seluruh properti di TKP itu.

“Berdasarkan pengakuan warga dan pihakkeluarganya, TKP ditermukan kerangka anusia yang tinggal tulang belulang tersebut merupakan ladang warga atau gunung. Dan lokasi ladang tersebut tidak digarap olh pemiliknya.

“Keluarganya menduga bahwa Almarhum Alwi mengalami depresi atau tidak sanggup enghadapi masalah dalam keluarganya. Diduga atas hal itu pula sehingga yang bersangkutan enghilang dari rumah sejak tanggal 25 Oktober tahun 2021. Dan sejak minggat dari rumahnya, pihak keluarganya dan warga sekitar sudah berupaya mencarinya. Tetapi saat itu tidak berhasil menemukanya,” terang Jufrin.

Sementara tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pihak Polres Bima Kota melalui Polsek Ambalawi pasca kerangka manusia dimaksud ditemukan yakni Kepala SPKT I Polsek Ambalawi, Anggota Bhabinkamtibmas setempat mendatangi rumah keluarganya di Desa Kole untuk memastikan tentang kerangka manusia yang tinggal tulang belulang dimaksud.

“Selain itu, kami dari pihak Polres Bima Kota menyampaikan kepada keluarga almarhum tentang duka cita yang teramat dalam atas musibah yang menimpa Alwi. Ungkapan bela sungkawa dari Polres Bima Kota tersebut, disampaikan secara langsung oleh pihak Polsek Ambalawi di hadapan keluarga Alwi,” kata Jufrin.

Menjawab pertanyaan tentang perlunya upaya autopsi atau sebaliknya guna memastikan kerangka manusia yang tinggal tulang belulang tersebut adaah milik Alwi, Jufrin mengaku bahwa hal itu ditolak oleh keluarganya. Maksudnya, pihak keluarganya menyatakan menolak upaya autopsi.

“Pihak keluarganya sudah menyatakan menolak autopsi. Namun pada Rabu (24/8/2022), pihak keluarganya kembali ke gunung (TKP) guna mencari tulang tengkorak yang belum ditemukan. Selanjutnya pihak keluarganya berencana akan menguburkanya kerangka manusia yang tinggal tulang belulang dimaksud,” pungkas Jufrin. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.