Ketua PSSI Lombok Utara Dinilai Politis dan Tidak Profesional dalam Pelaksanaan Kompetisi Pra Liga 3 ASKAB

Ilustrasi.

Visioner berita Kabupaten Lombok Utara-Pelaksanaan kompetisi sepak bola Pra Liga 3 ASKAB PSSI Kabupaten Lombok Utara Zona Kecamatan Pemenang dituding politis dan tidak profesional. Turnamen yang banyak di gemar oleh masyarakat dunia ini pun dinilai kontroversi.

Salah satu yang disorot yaitu pertandingan antara kesebelasan Putra Wisata Nipah FC berhadapan dengan Bayu Putra FC yang bertempat di Lapangan GOR Mini Pemenang, Dusun Karang Montong Lauk, Desa Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara pada Senin Sore (22/8/2022).

Berdasarkan keterangan sumber www.visioner.com, pada pertandingan yang berlangsung selama 2 kali 45 menit itu berhasil dimenangkan oleh club oleh Klub Bayu Putra FC dengan skor 0-1.

Masalahnya kata dia, hasil kemenangan itu tidak dinikmati oleh Klub Bayu Putra FC sendiri. Sebab, club ini dinyatakan gagal lolos ke babak selanjutnya oleh pihak PSSI Kabupaten Lombok Utara.

"Pihak PSSI Kabupaten Lombok Utara mendiskualifikasi klub Bayu Putra FC karena diduga terjadi keributan antar suporter kedua klub saat itu," ungkap sumber.

Keputusan diskualifikasi ini kata dia, menjadi sorotan banyak pihak. Terutama klub Bayu Putra FC yang merasa dirugikan dengan keputusan PSSI Kabupaten Lombok Utara. Karena itu, membuat manager dan pihak club menuding keputusan yang diambil pihak PSSI setempat sepihak. Tanpa melakukan investigasi terkait penyebab sanksi tersebut disahkan.

"Karena merasa dirugikan, piha club Bayu Putra FC sudah melakukan investigasi internal dan melayangkan surat kepada PSSI Provinsi NTB," sebutnya.

Dia menyesalkan sikap PSSI Kabupaten Lombok Utara yang membuat alasan tidak kongkrit. Awalnya menyebutkan bahwa suporter Bayu Putra FC yang memicu keributan karena memukul salah satu suporter Putra Wisata Nipah FC. Ternyata itu tidak benar adanya.

"Alasan inilah Ketua PSSI Kabupaten Lombok Utara dinilai tidak konsisten dan kurang terbuka dalam membuat suatu keputusan. Selain itu ada dugaan yang bersangkutan ingin menjadikan kompetisi Pra Liga 3 ini sebagai panggung politik karena akan maju menjadi Calon Bupati Kabupaten Lombok Utara 2024 nanti," pungkasnya. (Joel)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.