Lagi-Lagi Inovasi Terbaik KKN Tematik UM Bima, MP-ASI “SITI RUSA” Solusi Atasi Gizi Buruk
![]() |
Inovasi "SITI RUSA" dari UM Bima |
Inovasinya tak terhenti pada merubah lapisan dalam dan biji duren menjadi kue yang sangat enak untuk dikonsumsi dan menjanjikan pangsa pasar (KKN Tematik di Desa Bumi Pajo Kecamatan Donggo-Kabupaten Bima), memanfaatkan jamur tiram menjadi kripik (KKNMas di Provinsi Riau), menciptakan mesin pengolah sampah plastik di Desa Kaboro Kecamatan Lambitu-Kabupaten Bima.
Tetapi yang dinilai tak kalah spektakulernya lagi, Pokja KKN Tematik UM Bima Angkatan ke-IV tahun 2025 di Desa Karumbu Kecamatan Langgudu-Kabupaten Bima berhasil menciptakan inovasi yang berorientasi kepada solusi terbaik menghadapi gizi buruk. Yakni “Nasi Tim Rumput Laut Sayuran” (“SITI RUSA”).
Inovasi “SITI RUSA” diakui sebagai Makan Pengganti Air Susu Ibu (MP-ASI) sekaligus solusi terbaik untuk menanggulangi masalah gizi buruk. Invoasi yang dinilai sangat spektakuler ini, diakui sebagai salah satu langkah kongkriet untuk mendukung program Pemerintah dalam penanggulangan gizi buruk, khususnya di daerah terpencil. Dan terapan perdana invonasi “sangat spektakuler” ini dilakukan oleh Tim Dosen dan Mahasiswa dari UM Bima di Desa Karumbu Kecamatan Langgudu-Kabupaten Bima tahun 2025.
Kegiatan ini ini merupakan bagian dari program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat – Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM) pada Kementerian Pendidikan Tinggi (Kemendikti), Sains, dan Teknologi, pada tahun anggaran 2025.
Invoasi perdana dalam sejarah, khususnya di Bima melibatkan Tim Dosen pengusul yakni Nursani, S.E., M.M (Ketua) dan dua orang anggotanya masing-masing Nur Husnul Khatimah, S.K.M., M.K.M, dan Ibrahim, M.Pd. Program ini diakui bertujuan untuk memberikan solusi nyata terhadap masalah gizi buruk yang masih menjadi isu serius di kalangan balita, terutama di daerah yang akses terhadap pangan bergizi masih terbatas. Antara lain di Desa Karumbu Kecamatan Langgudu-Kabupaten Bima.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Media Online www.visionerbima.com melaporkan, dengan memanfaatkan potensi bahan pangan lokal seperti rumput laut dan sayuran-Tim memperkenalkan alternatif MP-ASI yang bergizi, murah, mudah dibuat, dan aman untuk dikonsumsi.
Sementara edukasi serta praktek pembuatan “SITI RUSA” ini dilaksanakan di Balai Desa Karumbu. Pada moment terebut diakui hadir berbagai elemen masyarakat setempat. Yakni mulai dari Tim Kesehatan Puskesmas Karumbu, ibu-ibu dari balita, Kader Posyandu, Tokoh Masyarakat ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dariTim Kesehatan Puskesmas Karumbu, ibu-ibu balita, kader posyandu, tokoh masyarakat hingga perangkat desa.
Pada oment tersebut, Tim melaksana kan penyuluhan gizi, layanan pengecekan kesehatan gratis, pelatihan pembuatan MP-ASI “SITI RUSA” serta diskusi interaktif yang membahas pola makan sehat dan pemenuhan gizi seimbang pada anak. Moment yang dinilai sangat spektakuler tersebut, diakui sangat duiapresiasi oleh berbagai elemen masyarakat setempat.
Sebab, pendekatan yang dilakukan oleh Tim diakui sangat kontekstual dan relevan dengan kondisi sumber daya lokal masyarakat setempat. Hal itu dibenarkan oleh Ketua Tim yakni Nur Husnul Khatimah, S.K.M., M..K.M. Ia menjelaskan, program ini bukan sekadar memberikan pengetahuan tentang gizi. Tetapi juga membekali masyarakat dengan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ia menjelaskan, pemanfaatan bahan lokal seperti rumput laut yang melimpah namun sering diabaikan, justru ini bisa menjadi solusi sederhana namun berdampak besar dalam memperbaiki status gizi bagi anak-anak.
“Melalui keterlibatan langsung Mahasiswa KKN Tematik Angkatan ke-IV Um Bima tahun 2025, kegiatan ini juga menjadi media pembelajaran kontekstual yang menumbuhkan kepedulians osial, jiwa kepemimpinan serta kepekaan terhadap masalah nyata di masyarakat,” paparnya.
Pihaknya agar kegiatan ini dapat mendorong keberlanjutan dengan membentuk kelompok masyarakat yang terus memproduksi MP-ASI berbasis lokal secara mandiri dan berkelanjutan. Dijelaskanya, kegiatan pengabdian ini merupakan bukti nyata sinergi antara Institusi Pendidikan Tinggi dan masyarakat dalam menciptakan solusi kreatif berbasis lokal yang aplikatif.
“Kami berharap agar, inovasi MP-ASI “SITI RUSA” ini dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat yang replikatif di berbagai daerah, berkontribusi pada terwujudnya generasi sehat, cerdas, dan berkualitas di masa depan,” harapnya. (RIZAL/AL/AA/DK/DINO)
Tulis Komentar Anda