ZN-NN Resmi Polisikan Sejumlah Nama, Bantah Pernyataan Kadis Dikpora dan Ungkap Alasan Kabur Dari Rumah

ZN Juga Tunjukan Sejumlah Bukti Menafkahi Anak-Anaknya

Bukti Surat Permohonan Cerai Oleh ZN Terhadap Istrinya SY Yang Ditandatangani Kadis Dikpora Kabupaten Bima (17/5/2021) dan Antara lain Bukti Transferan Uang Dari ZN Untuk Anak-Anaknya

Visioner Berita Kabupaten Bima-Peristiwa kepergoknya oknum Kasi Kebudayaan dengan terduga selingkuhanya yakni janda asal Dompu berinisial NN oleh istri sahnya di salah satu wilayah di kabupaten Dompu beberapa waktu lalu, hingga kini masih ramai diperbincangkan oleh berbagai pihak. Dalam kasus viral khususnya di beranda Media Sosial (Medsos) tersebut, ZN dan istri sahnya sudahdi BAP oleh pihak Dinas Dikpora Kabupaten Bima. Keduanya diperiksa atas dasar adanya perintah Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE.

Berdasarkan informasi terkini yang dihimpun oleh Media Online www.visionerbima.com melaporkan, kini berkas pemeriksaan ZN dan istri sahnya itu sedang dibahas secara intesif oleh pihak Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Bima. Pertanyaan soal nasib dan jabatan ZN untuk ke depanya, hingga kini belum diketahui. Pasalnya, hal yang satu ini masih dalam proses penanganan secara serius oleh pihak Pemkab Bima.

Kendati masalah ini ramai diperbincangkan dan viral di beranda Medsos, nampaknya ZN tak tinggal diam. Tetapi ZN menempuh jalur hukum. Yakni melaporkan sejumlah nama dan beberapa Akun FB kepada Sat Reskrim Polres Dompu. Diantaranya SM, warga asal Desa Roi Kecamatan Palibelo-Kabupaten Bima. SM dilaporkan atas kasus dugaan penganiayaan, pengerusakan dan pencemaran nama baik melalui Medsos.

Kasus ini dilaporkan secara resmi oleh ZN kepada Sat Reskrim Polres Dompu pada Rabu (7/9/2022). Terkait hal itu, ZN dan sejumlah saksi yang diajukanya dijelaskan telah dimintai keterangan awalnya oleh pihak Sat Reskrim Polres Dompu dibawah kendali, AKP Adhar, S.Sos (Kasat Reskrim).

Selain SM, ZN juga telah melaporkan sejumlah nama Akun FB terkait dugaan pencemaran nama baik melalui Medsos (ITE). Yakni Zahwa Taqiya Rahman, Zhun Chomen, dan Dillan Anggara. Usai memberikan keterangan awal kepada Penyidik Sat reskrim Polres Dompu, ZN kemudian menjelaskan kepada sejumlah Awak Media terkait kasus dugaan penganiayaan dan pengrusakan oleh SM pada Sabtu (3/9/2022) sekitar 16:30 Wita di jalan lintas Dompu-Lakey Desa Jambu Kecamatan Pajo-Kabupaten Dompu.

“Waktu itu SM menghadang dan melakukan pengerusakan terhadap mobil saya dengan cara melempar menggunakan batu. Akibatnya, kaca mobil saya yang bagian kanan pecah. Tak hanya itu, batu yang digunakan untuk memecahkan kaca mobil juga sempat mengenai dada teman saya yakni NN. Atas kejadian itu, NN mengalami luka  memar pada bagian dada. Sedangkan saya mengalami luka pada bagian tangan kanan,” beber ZN.

ZN kembali menegaskan, dirinya dan NN melaporkan sejumlah nama dalam kasus dugaan penganiayaan dan pencemaran nama baik melalui Medsos tersebut dengan sungguh-sungguh alias bukan sekadar main-main. Dan dalam kaitan itu pula, ZN berharap agar pihak Sat Reskrim Polres Dompu segera menindaklanjutinya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

“Kami sudah melaporkanya secara resmi. Laporan tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh. Dan dalam kaita itu pula, hukum harus ditegakan sehingga memenuhi rasa keadilan bagi semua orang. Namun kami percaya dan sangat yakin bahwa Polisi akan bekerja dengan baik serta sungguh-sungguh dalam menangani kasus ini,” ujar ZN.

Secara terpisah Kapolres Dompu melalui Kasat Reskrim setempat, AKP Adhar, S.Sos membenarkan adanya laporan ZN dan NN tersebut. Keduanya resmi melaporkan SM dalam kasus dugaan pengerusakan, penganiayaan dan pencemaran nama baik melalui Medsos.

“Tak hanya SM yang dilaporkan oleh ZN dan NN. Tetapi juga sejumlah nama Akun FB lainya terkait dugaan pencemaran nama baik melalui Medsos. Dan dugaan tersebut berkorelasi dengan ITE. Sedang tahapan penanganan kasus ini, hingga kini masih dalam wilayah Penyelidikan. Dan terkait laporan tersebut, ZN, NN dan sejumlah saksi yang diajukanya telah dimintai keterangan awalnya oleh Penyidik,” ungkap Adhar.

Lepas dari itu, ZN mengaku kaget dengan pernyataan Kadi Dikpora Kabupaten Bima, Zunaidin, S.Sos, MM kepada Media ini beberapa waktu lalu. Pernyataan tersebut yakni Zunaidin baru mengetahui adanya kejadia antara ZN dengan istri sahnya berinisial SY. Zunaidin mengaku bahwa pihaknya mengetahui hal tersebut setelah terjadinya peristiwa penghadangan ZN dengan terduga selingkuhanya oleh istri sahnya di jalan raya di Kabupaten Dompu beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, melalui Media ini pula Zunaidin menyatakan bahwa jauh-jauh hari sebelumnya SY tidak melaporkan tentang masalahnya dengan suaminya itu (ZN). Pernyataan Kadis Dikpora Kabupaten Bima tersebut dinilai aneh oleh ZN.

“Jangan begitu, Pak. Tertanggal 17 Maret 202, saya mengajukan surat permohonan izin cerai. Surat tersebut bernomor: 010/1522/01.1/A/2021 diterima oleh Dinas Dikpora Kabupaten Bima melalui Sekretaris dan Kasubag kepegawaian setempat. Pada Rabu (27/10/2021), Dinas Dikpora Kabupaten Bima melakukan pemeriksaan terhadap saya dengan istri saya tersebut. Dan pemeriksaan tersebut dilakukan secara terpisah oleh pihak Dinas Dikpora Kabupaten Bima,” tandas ZN.   

Dan bukti-bukti surat resmi yang ditandatangani secara resmi pula oleh Kadis Dikpora Kabupaten Bima tersebut, ditegaskanya hingga kini masih ada ditanganya (ZN). Dan dalam surat tersebut, terdapat sejumlah pointer alasan sehingga ZN mengajukan surat permohonan cerai terhadap SY. Dan di dalam surat resmi itu pula, juga juga tertuang penjelasan dari SY terkait ZN kepada pihak Dinas Dikpora Kabupaten Bima.

“Surat resmi tersebut ditembuskan oleh Dinas Dikpora Kabupaten Bima kepada Bupati Bima dan masing-masing yang bersangkutan untuk urusan sebagaimana mestinya. Dan surat permohonan cerai itu ditujukan kepada pihak BKD dan Diklat Kabupaten Bima,” ulas ZN.

Pada pointer perrnyataan SY di dalam surat tersebut juga tertulis penjelasan-ketegasan SY yakni tidak ada suami yang diceraikanya, akan melakukan apapun demu mempertahankan keutuhan rumah tangganya demi anak-anaknya termasuk meminta maaf dan bersujud di kaki suaminya. Dalam surat itu, SY juga menjelaskan tentang ditelantarkan oleh suaminya, terjadi pertengakaran hebat dalam rumah tangganya dengan suaminya hingga pernah melakukan upaya percobaan bunuh diri dengan cara meminum racun serangga.

Hal itu diakuinya  karena merasa emosi dan sudah tidak tahan lagi, merasa stres dan tertekan dengan sikap dan kelakuan suami yang memiliki hubungan spesial dan sering melakukan Video Call (VC) dengan perempuan lainya. Singkatnya, SY hanya menginginkan rumah tangga yang baik, damai dan bagaia seperti, dan memohon kepada atasan suaminya untuk melakukan mediasi dan proses damai demi mempertahankan rumah tangganya.

Sementara ZN juga memiliki alasan untuk mengajukan surat permohonan untuk menceraikan istrinya itu. Yakni selama sekitar satu tahun sering terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus hingga meninggalkan rumah (tinggal di rumah susun di Desa Talabiu Kecamatan Woha-KabupatenBima). Pihak istri kerap membuat malu pihak suami dengan cara mengancam dan melakukan upaya percobaan bunuh diri. Upaya percobaan bunuh diri SY tersebut dijelaskanya terjadi sebanyak empat kali (dalam setahun usia perkawainan keduanya).

Bahwa pihak istri sering melakukan kekerasan fiisik dan psikis terhadap anak-anaknya, sehingga anak-anaknya tersebut tidak betah di rumah dan mengalami trauma. Hari Jum’at pada bulan januari 2021 terjadi pertengkaran hebat antara suami dan istri, sampai istri mengancam dan melakukan percobaan pembunuhan dengan pihak suaminya itu sehingga suami tidak berani untuk pulang kembali ke rumahnya di Desa Roi Kecamatan Palibelo.

Dijelaskan bahwa pihak istri tidak dapat menjaga kehormatan dan rahasia rumah tangganya. Terkadang pihak istri suka menceritakan kepada tetangga sekitar dan keluarga tentang rahasia maupun prahara dalam rumah tangga yang seharusnya dirahasiakan. Pihak istri dijelaskan tidak pernah merasa cukup dan bersyukur dengan nafkah yang diberikan, bahkan dia membuat cerita kemana-mana bahwa pihak suami tidak pernah memberikan nafkah padahal uang belanja dan keperluanya selalu diutamakan.

Dijelaskan pula bahwa pihak istri dan keluarganya suka memfitnah kepada pihak suami dengan cara mengarang cerita bahwa pihak suami sudah menikah dengan perempuan lain dan sudah punya anak yang telah berusia SMP sekarang ini, padahal sudah dibantah dan menyuruh mereka untuk membuktikan tuduhan mereka. Fitnah itu sudah begitu lama dan masih dibahas sampai sekarang sehingga memicu pertengkaran antara kedua belah pihak (suami dan istri).

Masih terkait penjelasan dalam surat dimaksud, bahwa dalam pejalanan perkawinan antara kedua belah pihak setiap tahunya selalu terjadi pertengkaran, sehingga tidak bisa lagi untuk didamaikan. Terkait hal itu, dijelaskan bahwa sudah beberapa kali dimediasi oleh keluarga namun tetap saja tidak membuahkan hasil.

“Saya mengajukan permohonan cerai secara resmi tersebut, tentu saja ada alasan dan faktanya. Saya meninggalkan rumah, juga memiliki alasan. Dan alasan serta fakta-fakta tersebut juga telah dijelaskan semuanya di dalam surat dimaksud. Olehnya demikian, rumah tangga ini sudah tidak bisa dipertahankan lagi (harus bercerai),” tegas ZN.

ZN kemudian membantah keras tudingan bahwa dirinya tidak pernah memberikan nafkah kepada ketiga orang anaknya itu. Dan hal tersebut ditegaskanya sebagai fitnah yang tidak mendasar. Sebab, bukti-bukti secara fisik (rekening pengiriman uang) kepada anak-anaknya hingga kini diakuinya ada ditangan ZN pula.

“Saya ini ayah kandung dari ketiga orang anak saya. Sangat naif jika saya tidak bertanggungjawab (menafkahi) mereka. Bukti saya menafkahi anak-anak saya, hingga kini masih ada di tangan saya. Setiap bulan saya menafkahi ketiga orang anak saya tersebut. Untuk kebenaran soal itu, tanyakan secara langsung kepada anak-anak saya dimaksud. Jangan tanyakan kepada mereka atau orang lain. Insya Allah anak-anak saya tersebut akan menjawabnya dengan sejujur-jujurnya,” tegas ZN.

Dugaan bahwa istrinya tersebut yang acap kali melakukan tindak fisik terhadap anaknya, pun diakuinya nyata adanya. Dan bukti berupa foto soal itu katanya, hingga saat ini masih tersimpan secara rapi di Handphone (HP) milik ZN.

“Anak-anak masih trauma atas tindakan ibu kandungnya itu. Dan yang membingungkan, setiap kali dia (istri) bertengkar dengan saya justeru yang menjadi sasaran fisik adalah anak-anak. Hal itu seringkali terjadi,” pungkas ZN. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.