“Manusia Paling Dicari Warga Bima” Akhirnya Menyerahkan Diri Setelah “Bersembunyi” di Langgudu

Penyerahan Bajak Laut (Dua Dari Kiri) Oleh Pihak Polsek langgudu Kepada Kanit Tipidter Sat Reskrim Polres Bima Kota, Minggu Malam (12/2/2023)

Visioner Berita Kabupaten Bima-Tingkat emosional masyarakat Kota Bima dan Kabupaten Bima terhadap pemilik akun Facebook (FB) bernama Raja Kalila yakni Wawan Irawan alias Erik alias Bajak Laut, hingga kini terpantau masih sangat tinggi. Hal tersebut terlihat sangat jelas melalui postingan warga Kota dan Kabupaten Bima di beranda Media Sosial (Medsos).

Hingga kini di Medsos, kata-kata kasar warga yang marah akibat postingan akun FB atas nama Raja Kalila yang dinilai melabrak nilai-nilai Agama, moral, budaya dan lainnya hingga kini masih terus diarahkan kepada yang bersangkutan. Pertanyaan tentang sedang apa dan dimana keberadaan Pengusaha Muda Bima di bidang Kuliner (Ina Sei) ini, pun kini terjawab.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Media Online www.visionerbima.com mengungkap, sosok suami orang yang semula dikenal kocak yang akrab disapa Bajak Laut tersebut telah menyerahkan diri secara resmi kepada Polisi. Ia menyerahkan diri kepada pihak Polsek Langgudu-Polres Bima Kota setelah bersembunyi di rumah istrinya di salah satu Desa di Kecamatan Langgudu-Kabupaten Bima.

Polisi menyebutkan, ia menyerahkan diri di Mapolsek Langgudu pada Minggu malam (12/2/2023) sekitar pukul 17.30 Wita. Kapolres Bima Kota, AKBP Rohadi, S.IK, MH melalui Kasi Humas setempat, AKP Jufrin membenarkan hal itu.

“Usai menyerahkan diri tersebut, pihak Polsek Langgudu berkoordinasi dengan Tim Puma II Sat Reskrim Polres Bima Kota guna menjemput Bajak Laut untuk dibawa ke Mapolres Bima Kota. Hasil koordinasi tersebut, Bajak Laut diangkut oleh pihak Polsek Langgudu menggunakan mobil operasional Polsek setempat ke Mapolres Bima Kota,” ungkap Jufrin kepada Media ini, Minggu malam (12/2/2023).

Dijelaskanya, Bajak Laut tiba di kantor Sat Reskrim Polres Bima Kota pada Minggu malam (12/2/2023) sekitar pukul 20.30 Wita. Selanjutnya, Bajak Laut diserahkan secara resmi kepada Penyidik Unit Tipidter setempat. Dari Polsek Langgudu ke Mapolres Bima Kota, Bajak Laut dikawal oleh Kapolsek Langgudu Iptu Qodrat melalui Kanit Reskrim Polsek setempat, Aipda Syukur.

“Status Bajak laut saat ini adalah pengamanan diri, bukan diamankan. Hingga detik ini dia masih mengamankan diri di Kantor Sat Reskrim Polres Bima Kota,” tandas Jufrin.

Jufrin mengungkapkan, jauh sebelum kepemilikan akun FB atas nama Raja Kalila itu terungkap-terlebih dahulu ada terduga korban yang melaporkannya secara resmi kepada Unit Tipidter Sat Reskrim Polres Bima Kota. Pelapornya adalah Kades Poja Kecamatan Sape-Kabupaten Bima yakni Roby.

“Hingga kini penanganan kasus yang dilaporkan oleh Kades Poja tersebut masih ditangani secara serius oleh penyidik Unit Tipidter setempat. Dan seperti apa perkembangan penanganan kasus ini, tentu saja akan kami jelaskan kembali kepada rekan-rekan Wartawan,” pungkas Jufrin.

Sedangkan Barang Bukti (BB) berupa Handphone (HP) yang diduga digunakan oleh Bajak Laut untuk menyerang banyak orang mennggunakan akun anonim bernama Raja Kalila itu, dijelaskannya telah diserahkan oleh sejumlah orang kepada Tim Puma II Sat Reskrim Polres Bima Kota. Penyerahan BB tersebut berlangsung pada Minggu malam (12/2/2023).

“Kini BB tersebut sudah diamankan oleh Penyidik Unit Tipidter setempat. Yang jelas kasus ini akan tetap ditangani secara serius, profesional, terukur dan bertanggungjawab oleh Penyidik setempat,” tegas Jufrin.

Jufrin kemudian menghimbau kepada semua pihak untuk menyerahkan secara sepenuhnya penanganan kasus ini kepada Aparat Penegak Hukum. Untuk itu, Jufrin berharap agar semua pihak agar menahan diri dan tidak terjebak pada hal-hal yang memicu terjadinya pelanggaran hukum baru.

“Karena penanganan kasus ini sudah diserahkan sepenuhnya kepada APH, maka kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Bima agar menghentikan bullyan dan sejenisnya. Untuk itu, mari secara sadar untuk sama-sama menahan diri,” imbuhnya.

Berangkat dari kasus Bajak Laut ini, Jufrin mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat agar menggunakan ranah Medsos dengan cara yang sangat bijak. Namun jika Medsos disalahgunakan, ditegaskannya bukan saja berdampak kepada kasus hukum. Tetapi juga bisa memicu terjadinya konflik antar insividu, kelompok maupun golongan.

“Mari bermedsos dengan bijak. Jadikan Medsos sebagai wadah untuk memperbanyak teman, sahabat, keluarga dan lainnya. Dan jadi ruang Medsos untuk bertukar fikiran ke hal-hal yang positif, termasuk untuk menambah wawasan dan ilmu,” pungkas Jufrin.

Catatan penting Media ini mengungkap, sabtu malam (11/2/2023) Bajak Laut harus menerima bogem mentah dari sejumlah orang di lapangan Sera Suba-Kota Bima. Selanjutnya ia melarikan diri menggunakan mobil CRV warna putih miliknya menuju arah Kecamatan Langgudu.

Namun sebelumnya, HP milik Bajak Laut diamankan oleh seseorang yakni Pena Bumi guna memastikan siapa sesungguhnya pemilik akun FB bernama Raja Kalila itu. Setelah HP itu dibuka, diketahui ada 4 akun FB di dalam HP itu dan diduga milik Bajak Laut pula. Yakni Bajak Laut, Buntal Semesta, Ina Sei dan Raja Kalila.

Pada Minggu pagi (12/2/2023), terkuak kabar yang dinilai sangat menarik. Yakni mobil CRV warna putih milik Bajak Laut terjatuh di salah satu lokasi di wilayah Desa Sambane Kecamatan Langgudu-Kabupaten Bima. Peristiwa jatunya mobil tersebut, dijelaskan disaksikan oleh banyak warga setempat. Sementara kondisi Bajak Laut di lokasi itu, saat itu disebut-sebut sedang tergelatak dalam kondisi lemah di pinggir jalan.

Dijelaskan pula, selanjutnya mobil tersebut dievakuasi oleh warga sekitar. Sementara Bajak Laut dieksekusi oleh warga ke salah satu rumah di salah satu Desa di Kecamatan Langgudu. Hal tersebut uga disaksikan oleh salah seorang Tokoh Muda Langgudu yakni Aji Reman.

Pada Minggu malam, Bajak Laut menyerahkan diri di Mapolsek Langgudu. Namun sebelunya, diduga Bajak Laut bersembunyi di rumah istrinya di sana. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.