Pemkot Bima Vs Rangga Babuju “Viral”, Penerima Manfaat Justeru Apresiatif-Lho Kok?

Catatan WiFi Gratis di 212 Titik di Kota Bima.

Visioner Berita Kota Bima-Populernya H. Muhammad Lutfi, SE bukan saja disaat ia berhasil menjadi Walikota Bima. Tetapi, dikenal di Nusantara disaat menjadi aktivis dan menjabat sebagai anggota DPR RI Komisi VIII (“Komisi air mata”) selama dua periode. Di kursi DPR RI, Politisi Partai Golkar tersebut adalah salah satunya yang terpilih oleh Partai Golkar untuk menjadi Anggota Badan Anggaran (Banggar).

Kiprahnya di Banggar DPR RI, pun diakui adanya. Antara lain, Politisi berbadan mungil namun memiliki ide, gagasan serta terobosan cerdas ini (Lutfi) disebut-sebut telah banyak berkontribusi untuk Nusantara yang berkorelasi dengan Komisi VIII DPR RI. Antara lain, gedung Islamic Center di Mataram-NTB yang berdiri megah dan dinilai mewah khususnya di NTB serta sejumlah Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di NTB.

Hingga kini tercatat sudah 4 tahun Lutfi menjabat sebagai Walikota Bima. Usai dilantik secara resmi menjadi Walikota Bima, berbagai terobosan kerakyatan pun ditunjukanya kepada banyak orang, khussunya di NTB. Antara lain puluhan ribu warga miskin Kota Bima dibantu melalui BPJS gratis (biayanya ditanggung oleh APBD 2 Kota Bima). Sentuhan kemanusiaan tersebut, diakui tak pernah terjadi sebelum Lutfi menjabat sebagai Walikota Bima. Atas terobosan fundamentalnya dalam kaitan itu, puluhan warga miskin yang adadi Kota Bima pun diakui tertolong (sangat membantu).

Kiprah Lutfi untuk menjawab tuntutan sekaligus kebutuhan masyarakat Kota Bima, tampaknya belum berakhir sampai di situ. Tetapi juga dibuktikanya melalui pembangunan sejumlah Puskesmas yang tergolong megah di sejumlah wilayah di Kota Bima serta bantuan mobil ambulance yang melayani warga yang sakit di sejumlah Kelurahan di Kota Bima.

Bukan itu saja, hadirnya Rumah Rumah Sakit (RS) Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Kota Bima, juga tercatat sebagai ide dan gagasan cerdas Lutfi yang berkolaborasi secara apik dengan Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, tetapi sumber pembiayaanya adalah dari Mabes TNI. Pembangunan RS TNI yang berlokasi di wilayah Kelurahan Rabangodu Selatan Kecamatan Mpunda-Kota Bima tersebut, kini sedang giat dilaksanakan oleh Kontraktor sebagai pemenang tender.

RS TNI ini, dijelaskan bahwa nantinya akan dilengkapi dengan sarana dan faslitas yang memadai. Menghadirkan RS TNI di Kota Bima ini, diakui bukan tanpa alasan. Tetapi esensinya, diakui lebih kepada membantu masyarakat Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu agar tak lagi merujuk ke RSUP Mataram-NTB. Pasalnya, RS TNI ini dilengkapi dengan sarana dan fasilitas yang memada, termasuk di dalamnya akan menyiapkan para Dokter ahli pada masing-masing bidangnya.

Terobosan Lutfi yang diakui populer, juga tercermin atas keberhasilanya membangun gedung comman centre (pusat kendali pelayanan publik) di kantor Walikota Bima. Pembangunan command centre ini tercatat sebagai pertama kali di NTB, pun Gubernur NTB DR. H. Zulkieflimansyah mengakuinya. Dan gedung command center yang didalamnya diisi oleh SDM profesional tersebut, juga tercatat sebagai salah satunya yang menempatkan Kota Bima sebagai wilayah study banding sejumlah daerah di Indonesia.

Namun sebelumnya, terlebih dahulu Lutfi menciptakan sebuah terobosan pendukung pelayanan melalui command centre tersebut. Yakni menyerahkan HP android yang di dalamnya disediakan fitur E-Lapor kepada seluruh Ketua RT di 41 Kelurahan di Kota Bima. Hasil, command center yang dikendalikan secara langsung oleh Walikota Bima tersebut hingga kini diakui masih berjalan sangat efektif.

Destinasi pantai Lawata dan destinasi wisata kulliner di Kelurahan Kolo, diakui mengalami perubahan sangat fantastic setelah Lutfi menjabat sebagai Walikota Bima. Namun sebelumnya, dua destinasi wisata tersebut terkesan tak terurus dan sangat minim soal setoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bima. Tetapi berkas ide dan gagasan Lutfi, berbagai event penting dilaksanakan di Lawata,s alah satunya dijadikan sebagai pusat kegiatan Bupati dan Walikota se Pulau Sumbawa oleh Menpar Ecraft, H. Sandiaga Salahuddin Uno (Sandiaga Uno) setahun silam. Namun sebelumnya, Pantai Lawata dijadikan sebagai pusat kegiatan “Rimpu Mantika” hingga Kota Bima berhasil meraih predikat terbaik dari pihak Rekor Museum Dunia (RMD).

Di destinasi wisata kullier pantai Kolo misalnya, ide dan gagasan cerdas Lutfi salah satunya tercermin melalui pembangunan Pondok Wisata. Pondok wisata ini bukan saja bertujuan untuk memajukan dan mengembangkan destinasi di sana. Tetapi dijadikan sebagai tempat penginapan bagi wisatawan. Dari sisi PAD misalnya, destinasi pantai Lawata dan destinasi wisata Kulliner di Kolo tercatat sebagai pendulangnya.

Tetapi sentuhan untuk pantai Lawata dan destinasi wisata kuliner di pantai Kolo berlum berakhir sampai di situ. Tahun 2023 ini, dua destinasi wisata tersebut akan dikembangkan lagi agar lebih maju dan berstetika dengan harapan bisa mendulang kunjungan wisatawan. Betapa tidak, belasan miliar anggaran telah disiapkan untuk pengembangan dua desdinasi wisata Kota Bima yang sampai sekarang kian diminati oleh wisatawan tersebut. Sementara master plan dan Design Enginering Detail (DED) bagi pengembangan dua destinasi wisata tersebut dijelaskan sudah dimatangkan yang dilandasi oleh Rencana Induk Pariwisata Kota (Riparkot) serta Peraturan Daerah (Perda). Sedangkan proses tendernya, diakui akan segera dilaksanakan di awal tahun 2023 ini.

Dari master plan dan DED untuk dua destinasi wisata andalan Kota Bima tersebut, dipastikan bahwa di tahun 2023 ini akan tampil beda dari sebelumnya. Maksudnya, tampilanyadi tahun 2023 ini diakui akan lebih memukau. Dan di tahun 2023 ini, dijelaskan akan dilaksanakan puluhan event di dua destinasi wisata tersebut, salah satunya event “Rimpu Mantika”. Kadis Pariwisata Kota Bima, Muhammat Nasir mengakui, Lawata dan Kolo mengalami perubahan yang sangat signifikan dari sebelumnya atas ide dan gagasan cerdas Lutfi.

Popularitas Lutfi di mata masyarakat Kota Bima, juga tercermin pada bidang keagamaan. Bantuan Pemkot Bima dibawah kendali Lutfi sebagai Walikotanya juga terasa dan diakui adanya bagi pembangunan Masjid, Musholah, insentif bagi Bilal dan Marbot se Kota Bima dan lainya. Tak hanya itu, Lutfi juga diakui sebagai Walikota Bima pertama yang memiliki “perhatian lebih” bagi pembangunan Masjid Raya Al-Muwahiddin Kota Bima. Betapa tidak, dana hibah sebesar Rp30 miliar digelontorkan oleh  Pemkot Bima untuk kelanjutan pembanguna sarana ibadah yang sebelumnya terkesan minim perhatian tersebut.

Tak hanya itu, Lutfi juga diakui sebagai Walikota Bima pertama yang medirikan Masjid Nurlatif yang berlokasi di pekarangan Kantor Walikota Bima. Selain itu, karya nyata Lutfi sebagai Walikota Bima juga tercermin melalui sayap kantor Walikota Bima yang berdiri megah sudah diisi oleh sejumlah SKPD. Dan bangunan dua sayap kantor Walikota Bima tersebut, diakui diawali proses perencanaan yang matang dan disetujui secara resmi oleh DPRD Kota Bima melalui APBD 2 Kota Bima pula.

Untuk menjamin keamanan di seluruh wilayah di Kota Bima, Lutfi juga menghadirkan sebuah terobosan yang diakui sangat membantu pihak TNI dan Polri. Yakni menyerahkan kendaraan operasional kepada seluruh Babinsa dan Bhabinkamtibmas di seluruh wilayah Kelurahan di Kota Bima. Bukan itu saja, di era Lutfi juga dibangun Kantor Sat Reskrim Polres Bima Kota yang bersumber dari dana hibah serta menyerahkan akta hibah atas tanah pada Markas Komando Diskrik Militer (Makodim) 1608/Bima. Atas kerjasama yang baik dalam kaitan itu, suasana Kamtibmas di Kota Bima hingga kini diakui masih sangat terjaga.

Untuk tujuan menghidupkan wilayah Kecamatan Rasanae Timur-Kota Bima, Lutfi juga menghadirkan sebuah terobosan yang dinilai monumental. Yakni pembangunan Ruang Terbuka Publik (RTP) di Taman Kodo. Selain itu, di wilayah itu juga dihadirkan lampu hias yang dinilai kian menambah estetika wilayah setempat. Lampu hias ini juga dibangun di jembatan Penatoi Kecamatan Mpunda-Kota Bima dan di jembatan Padolo Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat-Kota Bima.

Untuk menjawab soal banjir bandang yang menimpa warga Kota Bima tahun 2016, Lutfi juga terlihat tak tinggal diam. Tetapi antara lain menjawabnya dengan kegiatan penghijauan di berbagai wilayah di Kota Bima yang melibatkan berbagai unsur, termasuk di dalamnya ada TNI dan Polri. Jawaban lainya juga tercermin melalui pembangunan jembatan Penatoi yang berbasiskan kekuatan koordinasi dan intensitas komunikasinya dengna Gubernur NTB.

Alhasil, hampir satu tahun jembatan yang dibangun denga APBD Provinsi NTB tersebut sudah dibangun dan diakui telah mampu mengurangi risiko banjir bandang bagi warga sekitar. Sedangkan sebelumnya, jembatan tersebut tercatat sebagai pemicu genangan air yang menimpa pemukiman warga di sejumlah Kelurahan di Kecamatan Mpunda-Kota Bima. Oleh karenanya, berbagai pihak menyatakan apresiasi, terimakasih, bangga dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada Gubernur NTB, DR. H. Zulkieflimansyah.

Berbagai terobosan nyata melalui pembangunan monumental dan fundamental diberbagai bidang tersebut, Lutfi berhasil meraih seabrek piagam penghargaan baik dari Pemerintah Pusat maupun Gubernur NTB. Dan atas sederetan keberhasilanya tersebut, Lutfi juga dinobatkan sebagai salah satu Walikota terbaik di Indonesia. Dan hal penting tersebut, belum pernah terjadi di Bima. Pun atas berbagai inovasinya baik di bidang pembangunan fisik maupun non fisik tersebut, dalam waktu tak terlalu lama Kota Bima akan dijadikan sebagai pusat kegiatan Event Daerah Inovatif (EDI). Dan kegiatan tersebut, tentu saja akan menghadirkan seluruh Gubernur, Bupati, Walikota se-Indonesia dan Kementerian terkait.

Belum lama ini, Lutfi menghadirkan sebuah terobosan baru.Yakni melaunching WiFi gratis di 212 titik Kota Bima. Terobosan baru yang berbasiskan kerjsama antara pihak Pemkot Bima dengan pihak Telekom Indonesia Cabang Bima ini, dijelaskan salah satunya dalam rangka mendung Kota Bima sebagai Smart City dan meringankan beban masyarakat khususnya di 212 titik tersbut.

Sebelum kegiatan launching terebut, ditegaskan telah diawali oleh proses perencanaan yang sangat matang. Proses perencanaan bagi kehadiran WiFi yang dibiayai dengan APBD 2 Kota Bima tersebut, diakui dituntaskan pada tahun 2022. Juga dijelaskan bahwa pemasangan instalasinya ada yang dilaksanakan pada tahun 2022 dan ada pula yang dilaksanakan pada tahun 2023.

Sementara sumber pendanaan bagi WiFi di 212 titik tersebut, ditegaskan bersumber dari dana APBD 2 Kota Bima tahun 2023 sebesar Rp1,3 miliar. Lebih jelasnya, kegiatan dihadirkan bukan atas dasar niat Lutfi untuk populer. Tetappi telah dbahas tuntas dengan pihak DPRD Kota Bima dibawah kendali Alfian Indra Wirawan, S.Adm (Ketua DPRD Kota Bima juga Politisi Partai Golkar).

Pasca kegiatan tersebut dilaunching secara resmi oleh Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE yang dipusatkan di wilayah Kelurahan Paruga Kecamatan Rasanae Barat-Kota Bima bebera hari lalu, para penerima manfaat di 212 titik tersebut menyatakanapresiasi, terimakasih, bangga dan penghomatan yang setinggi-tingginya kepada Lutfi. Betapa tidak, sentuhan kemanusiaan sumber pembiayaanya dari APBD 2 Kota Bima tersebut diakui sangat mendukung para penerima manfaatnya.

Jika sebelumnya para penerima manfaat teresebut menghabiskan uang pribadinya untu kepentingan komunikasi dan internet, namun tidak dengan sekarang. Sebab, kini para penerima manfaat tersebut sudah bebas mengunakan internet dan komunikasi secara gratis karena dibiayai secara resmi oleh Pemkot Bima. Sementara titik pemasngan WiFi gratis tersebut, bukan saja di sekitar rumah Ketua RW se Kota Bima. Tetapi juga ada di Ruang Terbuka Publik (RTP). Antara lain di Pantai Lawata, Masjid Terapung, di sejumlah Rumah Aspirasi di Kota Bima, di Paruganae Convention Hall Kota Bima, lapanganbola Penara, gedung Seni dan Budaya di Raba dan lainya.

Namun terobosan yang juga inovasi Pemkot Bima guna mendukung Kota Bima sebagai Smart City tersebut, justeru diduga ditanggapi miring oleh mantan Dirut Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Kota Bima, Julhaidin alias Rangga Babuju. Dikutip pada salah satu Media Online di Bima, Rangga Babuju yang sebelumnya didepak dari jabatan Dirut Perumda Kota Bima tak mampu menjalankan roda Perumda dengan anggaran miliaran tersebut mencibir bahwa program WiFi yang dilaksanakan di 212 titik tersebut hanya program populis asal jadi dan buang-buang anggaran alias “sia-sia”.

Sementar pemasangan WiFi yang dibiayai oleh APBD 2 Kota Bima tersebut, terpantau justeru disambut dengan sangat baik disambut dengan sangat baik oleh para penerima manfaatnya. Dalam kaitan itu, berbagai elemen masyarakat Kota Bima terutama para penerima manfaatnya menyampaikan rasa syukurnya dan mengakui bahwa Lutfi merupakan Walikota Bima pertama yang membantu meringankan beban keuangan masyarakat melalui pemasangan WiFi yang dibiayai oleh Pemkot Bima tersebut.

Cbiran “Miring” itu Justeru Ditanggapi Dingin Oleh Lutfi

Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE

Sedangkan cibiran Rangga Babuju melalui salah satu Media Online dimaksud, justeru disambut dengan berbagai kecaman oleh sejumlah elemen masyarakat, antara lain dari salah satu Ketua Karang taruna di salah satu Kelurahan di Kota Bima. Kecaman keras terhadap Rangga Babuju terkait cibiranya dimaksud, juga datang dari sejumlah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Mereka marah (mengecam) Rangga Babuju lantaran cibiran “miringnya” tersebut justeru dinilai kontradiktif dengan sikap para penerima manfaatnya.

Pantauan langsung Media Online www.visionerbima.com melaporkan, hingga saat ini kecaman yang diarahkan kepada Rangga Babuju oleh sejumlah Akun Facebook (FB) masih saja terlihat. Tak hanya itu, di dunia maya (Medsos) juga terpantau adanya postingan sejumlah Akun FB dengan narasi akan melaporkan Rangga Babuju kepada Sat Reskrim Polres Bima Kota terkait dugaan penyimpangan anggaran Perumda Kota Bima saat sebelum ia didepak dari Dirut Perumda itu pula.

Atas kecaman sejumlah orang tersebut, nampaknya Rangga Babuju tak tinggal diam. Terpantau melalui Medsos, Rangga Babuju berencana akan menggugat sejumlah pihak yang menyerang pribadinya melalui Akun FB dimaksud. Melalui Medsos pula, terkuak adanya informasi bahwa Rangga Babuju sudah mempersiapkan belasan orang Pengacara untuk menggugat sejumlah Akun FB yang menyerang pribadinya terkait cibiranya soal WiFi yang sudah dipasang di 212 titik yang dibiayai dengan APBD 2 Kota Bima itu.

Terkait celoteh “miring” Rangga Babuju tersebut, justeru ditanggapi secara “dingin” oleh Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi. Lutfi menegaskan, kegiatan pemasangan WiFi di 212 titik tersebut sesungguhnya baginya tak ada korelasinya dengan mencari popularitas pribadi, dan tak ada kaitanya pula dengan Pilkada Kota Bima tahun 2024.

“Ide dan gagasan saya terkait pemasangan WiFi di 212 titik tersebut, lahir sejak lama. Dan kami melaunching kegiatan pemasangan WiFi tersebt tentu saja didahului oleh adanya persetujuan DPRD Kota Bima sehingga pembiayaanya dituangkan secara resmi pula melalui APBD 2 Kota Bima. Artinya, program yang berorientasi Kota Bima sebagai Smart City tersebut bukan dilaksanakan tanpa kematangan perencanaan atau asal kegiatan jadi. Soal manfaat atau tidaknya, jangan tanya saya dong. Tetapi silahkan tanyakan secara langsung kepada para penerima manfaatnya,” sahut Lutfi.

Benarkah Anda mencari popularitas melalui pemasangan WiFi di 212 titik itu?. Pertanyaan itu pun disambutnya dengan “sangat dingin” pula.

“Tugas dan tangungjawab saya sebagai Walikota Bima, tentu membuktikan pengabdian nyata. Pengabdian itu, tentu saja tercermin melalui berbagai program nyata yang lahir dari ide dan gagasan saya yang kemudian disetujui secara resmi oleh pihak DPRD Kota Bima melalui APBD 2 Kota Bima pula. Artinya, berbagai program kegiatan yang sudah dilaksanakan termasuk soal pemasangan WiFi tersebut bukan lahir karena saya sendiri. Tetapi juga didukung oleh kontribusi nyata pihak DPRD Kota Bima melalui APBD 2 Kota Bima,” tandas Lutfi.

Berpijak pada rangkaian kerja Pemerintah baik Eksekutif maupun Legislatif terangnya, tentu dilaksanakan secara sistematis, profesional, terukur, bertangungjawab dan telah mempertimbangkan secara matang pula soal dampak positif maupun dampak negatifnya bagi penerima manfaatnya. Namun Lutfi mengaku sangat percaya dan yakin bahwa berbagai program yang sudah dilaksanakan oleh Pemkot Bima termasuk soal pemasangan WiFi tersebut memiliki manfaat bagi para penerima manfaatnya.

“Tujuan utama saya menjadi Walikota Bima adalah untuk membuktikan pengabdian nyata. Pengabdian nyata tersebut, saya wujudkan melalui berbagai program kegiatan baik fisik maupun non fisik di Kota Bima. Sebagai Walikota Bima, saya menindaklanjuti visi-misi PERUBAHAN untuk Kota Bima beserta masyarakatnya tentu saja melalui proses perencaanan yang matang dan selanjutnya didukung oleh keputusan resmi dari pihak DPRD Kota Bima melalui APBD 2 Kota Bima pada tiap tahunya. Dan berbagai program yang sudah dan sedang dilaksanakan, juga didasari oleh aspirasi dari masyarakat di Kota Bima pula, kok. Jika pengabdian nyata saya sebagai Walikota Bima tersebut dituding sebagai ajang pencarian popularitas, lantas apakah mengabaikan kepentingan masyarakat dan daerah ini layaknya disebut apa,” tanyanya dengan nada serius.

Meski santer informasi bahwa dirinya akan kembali maju di pentas Pilkada Kota Bima periode 2024-2029, namun Lutfi mastikan bahwa dirinya masih memiliki waktu untuk menindaklanjuti sejumlah program pembangunan baik fisik maupun non fisik yang sudah direncanakan secara matang bersama DPRD Kota Bima melalui APBD 2 setempat tahun 2023. Sementara soal cinta atau tidaknya masyarakat Kota Bima terhadap Walikotanya, ditegaskan tetap berpulang kepada apa yang telah ditorehkan melalui pengabdian nyata oleh Walikotanya pula.

“Soal saya kembali maju atau sebaliknya di pentas Pilkada Kota Bima periode 2024-2029, tentu saja tergantung kepada kehndak Allah SWT. Jika Allah mengehndaki saya maju ke pentas politik tersebut, tentu saja sebagai hambaNya tentu tidak boleh menolaknya. Jika nantinya saya kembali maju mencalonkan diri sebagai Walikota Bima, Insya Allah masyarakat yang masih mencintai saya akan tetap bersama saya dasar berbagai pertimbangan rasional. Jawabanya sangatlah sederhana, kan,” tanyanya lagi.

Sekali lagi, Lutfi mengaku tidak paham soal sebutan pihak tertentu bahwa sedang mencari popularitas melalui berbagai kegiatan pembangunan yang sudah dilaksanakan di Kota Bima ini. Namun ia mengaku bahwa sejak awal menjabat sebagai Walikota Bima adalah mengabdi, tetap berkarya dan akan terus berkarya memanfaatkan sisa waktu yang masih ada sebelum Pilkada secara serentak periode 2024-2029.

“Mari befikir secara baik dan tetap menjaga rasionalitas. Teruslah memperkuat nilai kebersamaan, persatuan dan kesatuan agar berbagai program pembangunan yang sudah dicanangkan di Kota Bima tahun 2023 ini bisa terwujud dengan baik pula. Sebagai Walikota Bima, saya tidak menutup ruang siapapun untuk mengkritisi karena itu sangat dibutuhkan. Tetapi harus objektif, konstruktif, iovantif dan jelas pula orientasinya untuk kepentingan Kota Bima beserta masyarakatnya. Sekali lagi, model kritikan seperti itu sejatinya sangat dibutuhkan oleh Pemimpin di manapun di dunia ini. Tetapi kritikan dan tudinga yang bersifat Hoax, tentu tidak dibutuhkan oleh siapapun di muka bumi ini,” pungkas Lutfi. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.