Saat Diwawancara, Bajak Laut Memegang Erat Tangan Media Ini Sembari Memohon Maaf Kepada Publik

Wawan Irawan Alias Erik Alias Bajak Laut Dengan Sejumlah Akun Anonimnya

Visioner Berita Kota Bima-Setelah kepemilikan akun anonim bernama Raja Kalila milik Wawan Irawan alias Erik alias Bajak Laut, posisi pengusaha muda Bima yang dikenal dengan wisata Kulliner Ina Sei itu dinilai kian terpojok. Berbagai pihak baik di Kota Bima maupun di Kabupaten yang diduga diserangnya menggunakan akun anonim melalui beranda Facebook (FB), hingga dominan masih belum bisa memafkannya karena pertimbangan tertentu.

Sebelum misteri kepemilikan akun anonim tersebut terkuak hingga viral di beranda Medsos karena kemarahan berbagai pihak yang diduga diserangnya dengan kata-kata kotor, terlebih dahulu akun FB bernama Raja Kalila tersebut telah dilaporkan secara resmi oleh Kades Poja Kecamatan Sape-Kabupaten Bima, Robi Darwis. Dan kini kasus tersebut tengah ditangani secara serius oleh Unit Tipidter Sat Reskrim Polres Bima Kota.

Tak hanya akun anonim bernama Raja Kalila yang diduga digunakan oleh pria yang akrab disapa Bajak Laut tersebut untuk menyerang banyak orang dengan kata-kata kotor. Tetapi hal yang sama juga diduga dilakukannya menggunakan sejumlah akun FB lainnya (Buntal Semesta dan Raden Maulana). Sementara Barang-Bukti (BB) soal itu, dijelaskan telah diserahkan oleh sejumlah pelapor kepada Penyidik Unit Tipidter Sat Reskrim Polres Bima Kota.

Tak hanya Robi Darwis yang melaporkan secara resmi Bajak Laut ke Unit Tipidter Sat Reskrim Polres Bima Kota. Tetapi hal yang sama juga dilakukan oleh korban yakni Ratu Andini. Ratu Andini yang didampingi Wakil Ketua AMPARA Bima, Dae Nuris resmi melaporkan bajak laut pada Senin (13/2/2023).  

Terpantau bahwa laporan tersebut dilatari oleh dugaan kata-kata kotor Bajak Laut melalui Akun FB bernama Raja Kalila melalui beranda FB. Sejumlah Barang Bukti (BB) terkait hal itu, dijelaskan telah diserahkan secara resmi oleh Ratu Andini kepada Penyidik Unit Tipidter Sat Reskrim Polres Bima Kota.

Singkatnya, dugaan serangan kotor yang diarahkan oleh akun FB Raja Kalila yang diakui sebagai milik Bajak Laut tersebut bukan saja ditujukan kepada sejumlah sahabatnyasendiri. Tetapi hal yang sama juga ditengarai dilakukanya kepada orang lain yang diakui bukan sahabatnya. Antara lain, terkuak sejumlah nama Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Bima yang bekerja di Luar Negeri.

Kini Bajak laut tengah menginap di “rumah baru” bernama sel tahanan Polres Bima Kota. Hanya saja, statusnya dijelaskan bukan ditahan atau diamankan. Tetapi berstatus mengamankan diri setelah menyerahkan diri ke Mapolsek Langgudu dan kemudian diserahkan secara resmi kepada Penyidik Unit Tipidter Sat Reskrim Polres Bima Kotya pada Minggu malam (12/2/2023).

Senin siang (13/2/2023) usai Sholat Dzuhur, Media Online www.visionerbima.com datang ke ruang tahanan Polres Bima Kota. Sekitar 12 meter sebelum mendekatinya, Media ini melihat Bajak Laut sedang menatap ke arah Media ini sembari memegang kawat pagar sel tahanan yang posisinya persis di sebelah barang penjaga (Polisi).

“Selamat siang Wartawan Visioner. Kalau ke sini pasti ada sesuatu. Silahkan duduk, Pak,” sapa sejumlah petugas sel tahanan tersebut.

Namun setelah dijelaskan maksud dan tujuan kehadiran Media ini, para petugas pun mempersilahkan. Namun kesempatan tersebut, ditegaskan tidak boleh lama. Oleh karenanya, secara perlahan, Media ini melangkah mendekati Bajak Laut yang sejak awal terlihat menyambut dengan wajah yang terlihat sangat sedih.

“Assalamualaikum, Bajak Laut. Apa Kabar?. Kami berharap agar anda baik-baik saja,” sapa Media ini mengawali perbincangan singkat.

Salam tersebut pun disahutnya dengan nada ramah sembari menundukan kepala. Selanjutnya, ia (Bajak Laut) tak banyak bercerita tentang motivasi dibalik pembuatan sejumlah akun FB anonim dan hikmat penting yang bisa dipetiknya dari sebuah kondisi yang dinilai benar-benar membuat dirinya kian terpojok serta belum dimaafkan oleh kebanyakan korban. Pada moment yang bersamaan, di balik jeruji besi tersebut dia sempat memegang erat tangan Media ini yang saat itu sedang mewawancara sembari memegang kawat pagar sel tahanan.

“Maaf saya, bang. Maafkan saya, bang dan maafkan saya. Saya benar-benar telah berdosa, melakukan kesalahan kepada banyak orang. Tak ada kata lain yang bisa saya sampaikan, kecuali memohon kerendahan hati semua pihak terutama para korban untuk menerima permohonan maaf saya ini. Sekali lagi, saya akui telah membuat kesalahan besar kepada banyak orang. Dan atas dosa besar saya tersebut, mohon agar saya dimaafkan,” pintanya sembari memegang erat tangan Media ini dan menundukan kepala sebagai bentuk pengakuan atas kesalahan yang dilakukannya kepada banyak orang.

Apa motivasi Anda membuat sejumlah akun anonim?. Ia kemudian menjawab, semula itu diniatkannya untuk membully tetapi bersifat anekdot (lucu) kepada sejumlah orang yang telah dianggap sebagai sahabat dan bahkan keluarganya. Tetapi juga secara legowo mengakui bahwa akun bodong (anonim) juga digunakannya untuk menyerang sejumlah orang yang dinilai bukan sahabatnya. Namun, kini ia sadar bahwa tujuannya itu justeru berujung pada “malapetaka” mulai dari menuai banyak kecaman hingga dilaporkan secara resmi kepada Polisi.

“Saya tahu bahwa semua orang tidak menerimanya. Dan saya tahu bahwa mereka (para korban) sangat sulit untuk memaafkan saya. Dan mungkin saja sampai kapanpun mereka tak akan memaafkan saya. Tetapi secara sadar, saya katakan bahwa saya sudah melakukan kesalahan yang mungkin saja tidak bisa mereka maafkan. Berangkat dari kesalahan besar tersebut, sekali lagi izinkan saya untuk menyampaikan permohonan maaaf yang sebesar-besarnya kepada semua orang, terutama kepada keluarga dan kedua orang tua saya. Pun demil Allah dan demi Rasulullah, saya berjanji untuk tidak melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari,” ucapnya sembari menunjukan mimik sangat sedih.

Atas kesalahan besar yang dilakukannya dalam kaitan itu, Bajak Laut menyatakan siap menerima konsekuensi hukumnya. Anda sudah mempersiapkan Pengacara (Kuasa Hukum) yang siap mendampingi selama proses hukum berlangsung?.

“Ya Bang, atas kesalahan besar tersebut saya siap menerima konsekuensi hukumnya. Soal Kuasa Hukum yang mendampingi saya selama proses hukum berlangsung, sampai saat ini belum ada,” ujarnya.

Menyoal Handphone (HP) miliknya, diakuinya sudah disita oleh orang. Dan kabar yang yangdia dengar bahwa HP yang dijadikan sebagai BB tersebut sudah diserahkan yang bersangkutan kepada Polisi.

“Sekarang saya sudah tidak punya HP lagi. Oleh karena itu, saya sudah tidak bisa lagi berkomunikasi dengan siapapun. Untuk bermain FB guna menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada publik melalui FB saya (Bajak Laut), sekarang sudah tidak bisa lagi. Sebab, kata sandi akun FB saya tersebut sudah diganti oleh orang. Namun, saya tidak tahu yang mengganti kata sandi akun FB saya tersebut,” pungkas Bajak Laut. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.