Di Moment Loka Karya TTG, KSL STT Bima Hadirkan Inovasi Mesin Pengolah Limbah Jadi BBM

KSL STT Bima Dengan Inovasi Mengubah Sampah Plastik Menjadi BBM, Liputan Langsung di Moment Loka Karya TTG di GSG Kota Bima Belum Lama Ini

Visioner Berita Kota Bima-Moment Loka Karya Teknologi Tepat Guna (TTG) yang diselenggarakan oleh Badan Riset Daerah (Brida) Kota Bima di Gedung Seni Budaya (GSB) bebrapa waktu lalu, beragam inovasi baru dihadirkan oleh anak-anak Kota Bima mulai dari SLTP sederajat, SLA sederajat hingga ke Perguruan Tinggi Swasta (PTS) didaerah setempat. Keragam inovasi baru tersebut dinilai mencerminkan bahwa di Kota Bima memiliki potensi SDM yang menuntut untuk dikembangkan dan dijamah oleh Pemerintah setempat.

Untuk itu, Pemerintah dituntut untuk melek. Antara lain yang dibutuhkan oleh mereka adalah soal sentuhan anggaran dari Pemerintah. Hal itu dijelaskan agar inovasi-inovasi tersebut bisa tumbuh dan berkembang untuk kemandirian mereka pula.

Pada moment Loka Karya TTG tersebut, Kelompok Study Lingkungan (KSL) pada Sekolah Tinggi Tehnik (STT) Bima menampilkan sebuah inovasi yang dinilai mengejutkan. Yakni alat pengubah limbah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Pertanyaan tentang berapa lama proses mengubah limbah plastik menjadi BBM. Dijelaskan tergantung dari panas yang dibakar dan jumlah sampah plastik yang dimasukan ke dalam media yang telah disiapkan pada alat tersebut. Jika suhu panasnya mencapai 220 hingga 300 dengan berat limbah plastik 10 Kg, diakui bisa menghasilkan 1 litre BBM.

Sementara proses perubahan dari limbah plastik menjadi BBM, diakui hanya memakan waktu sekitar 3 jam. Tetapi waktu normal pembuatanya, dijelaskan bisa dituntaskan selama 2 jam.

Inovasi yang dinilai spektakuler dan tergolong baru ini, dinyatakan sebagai acuan untuk pengajaran pada sekolah-sekolah. Lebih jelasnya, inovasi ini lebih kepada literasi bagi sekolah-sekolah baik yang ada di Kota Bima maupun di Kabupaten Bima. Yakni mulai dari SD, SLTP, SMA dan lainya.

Tetapi inovasi ini juga diakui lebih banyak diperuntukan kepada masyarakat umum. Sumberinovasi ini, diterangkan berawal dari permasalahan Bima yang masih saja terlihat banyaknya sampah plastik. Untuk itu,  KSL pada STT Bima ini mencoba untuk mengubahnya menjadi BBM.

Sementara tumpukan sampah di berbagai wilayah di Kota Bima, dijelaskan belum bisa dikumpulkan secara banyak untuk diubah menjadi BBM. Tetapi yang bisa dilakukan oleh pihak KSL STT Bima ini adalah mengumpulkanya dalam jumlah sedikit yang kemudian inovasi itu hanya bisa dilaksanakan pada skala (wilayah) sekolah saja.

Sedagkan ide dan gagasan dari inovasi ini, diakuinya berpijak dari keadaan Kota Bima. Selanjutnya pihak KSL Kota Bima mengemaskanya ke dalam inovasi yakni mengubah sampah plastik menjadiBBM. BBM yang dihasilkan dari sampah pastik tersebut yakni bensin, solar dan minyak tanah.

Namun sumber keilmuan untuk merubah sampah plastik menjadi BBM tersebut yakni dimulai dari Youtube dan kemudian dipadukan dengan ilmu yang dimiliki oleh pihak KSL STT. Setelah megkolaborasinya, pihak KSL STT Bima kemudian membuat perencanaanya yang diakui lebih sederhana lagi.

Sedangan sumber pembiyaan bagi pembuatan inovasi tersebut, diakuinya dari KSL STT Bima sendiri. Tetapi juga tidak membutuhkan biaya, sebab BBM tersebut bersumber dari sampah plastik yang didaur ulang semua.

Hasil dari inovasi tersebut, dijelaskan bisa saja di jual di pasaran jika telah memiliki hak patent. Alat yang digunakan dalam kaitan itu, antara lain tabungan, pipa penyulingan dan lainya. Sementara proses pembuatanya, tiap pipa penyulingan memiliki alur berbeda menghasilkan 3 jenis BBM (bensin, solar dan minyak tanah).

Tak hanya itu, sampah plastik tersebut juga bisa diolah menjadi gas metan. Sementara sisa pembakaran dari limbah plastik tersebut diterangkan dimanfaatkan untuk pembuatan asak, pot bunga dan lainya. Artinya tidak ada yang terbuang secara percuma.

Dibalik karya yang dinilai besar ini, ternyata pihak KSL STT Bima ini memiliki skepektasi (harapan) yang jauh lebih besar. Yakni mengumpulkan sampah-sampah plastik yang ada di Kota Bima untuk kemudian diolah menjadi BBM.

Tetapi harapanya adalah adanya sentuhan dari Pemerintah baik berupa alat pembuatanya hingga ke soal hak patentnya. Sebab, dengan hal itu mereka akan berkarya secara terus-menerus. Dan melalui inovasi itu, dijelaskan bisa mengikis angka pengangguran yang ada di Kota Bima. (TIM VISIONER/SELESAI) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.