Kunjungan Wisatawan ke Destinasi Wisata Mungil Lawata Masih Sangat Ramai

Salah Satu Ikon Keramaian di Pantai Lawata-Kota Bima, Reuni Akbar Alumni SMA di Bima Tahun 1996

Visioner Berita Kota Bima-Terobosan Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE terkait destinasi wisata mungil pantai Lawata diakui sukses membuahkan hasil yang sangat baik jika dibandingkan dengan Pemimpin Kota Bima sebelumnya. Betapa tidak, sejak dipoles sebagaimana layaknya destinasi wisata oleh Lutfi juga diakui bahwa pantai Lawata sebagai salah satu lumbung Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan angka cukup signifikan pada tiap tahunya.

Namun disaat Indonesia dilanda oleh bencana Covid-19 yang berlangsung beberapa tahun lamanya dan berdampak buruk kepada ekonomi masyarakat termasuk di Kota Bima, kunjungan wisatawan ke destinasi wisata pantai Lawata diakui sangat menurun. Bencana Covid-19 kini diakui telah berlalu. Namun ekonomi masyarakat terutama di Bima kini secara berangsur-angsur membaik.

Dan kunjungan wisatawan di pantai Lawata pun kembali ramai. Liputan langsung Media Online www.visionerbima.com melaporkan, sejak tanggal 23 April 2023 nampak jelas bahwa kunjungan wisatawan asal Kabupaten Bima, Kota Bima, Dompu dan bahkan dari Kabupaten Sumbawa terlihat sangat ramai. Pada moment tersebut, pihak pengelola pantai Lawata yakni Suhardin menjelaskan bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke Lawata pada hari itu sekitar 3000 orang.

“Alhamdulillah kunjungan wisawatan di pantai Lawata sekarang masih sangat ramai. Sekitar 3000 orang wisatawan dari berbagai daerah di Pulau Sumbawa berkunjung ke Lawata yakni pada Minggu (23/4/2023). Sedangkan jumlah pendapatan yang diperoleh dari jumlah kunjungan tersebut, sampai saat ini belum kami hitung,” terang Suhardin kepada Media ini.

Pada hari kedua pasca Idul Fitri 1444 H (2023 M), kunjungan wisatawan di pantai Lawata juga diakuinya masih ramai. Keramaian tersebut diakuinya didongkrak oleh kegiatan reuni akbar para alumni SMA di Bima tahun 1996.

“Para Alumni SMA di Bima tahun 1996 memusatkan kegiatan reuninya di kafe Miluna Pantai Lawata. Para alumni tersebut berjumlah 500 orang lebih. Untuk itu, atas nama Dinas Parwisata Kota Bima kami menyatakan apresiasi dan terimakasih kepada para wisatawan termasuk para Alumni SMA di Bima yang telah menjadikan Lawata sebagai pusat kegiatan reuninya. Pernyataan yang sama juga kami sampaikan kepada seluruh wisatawan yang berkunjung ke pantai Lawata ini,” ujar Suhardin.

Pasca Idul Fitri 144 H ini, dijelaskanya bahwa jam buka pantai Lawata dimulai pada pukul 08.00 pagi hingga pukul 00.00 dini hari waktu setempat. Sementara keramaian kunjungan wisatawan di destinasi wisata mungil Lawata, diakuinya dimulai sejak dibuka (pagi) hingga sore hari (jelang Maghrib).

“Pada malam hari yakni sebelum jam kunjungan di Lawata ditutup, wisatawan juga terlihat masih berdatangan kendati jumlahnya tidak terlalu banyak. Sementara suasana Kamtibmas sejak hari pertama lebaran tahun ini hingga sekarang masih sangat aman dan kondusif di pantai Lawata ini,” tandas Suhardin.

Sementara kendala soal air bersih yang dikeluhkan sebelumnya, diakuinya kini telah teratasi. Hanya saja soal debitnya yang kurang. Kekurangan debit air bersih tersebut, diakuinya bahwa kini Kota Bima mulai dihadapkan dengan musim kemarau.

“Stok air bersih baik pada Musholah maupun WC umum di Lawata, Alhamdulillah kini tak dikeluhkan lagi oleh para wisatawan. Sementara terkait kolam renang di Lawata, Alhamdulillah kini beroperasi dengan baik,” tutur Suhardin.

Singkatnya, hingga Selasa (25/4/2023) kunjungan wisatawan di pantai Lawata masih ramai. Sementara soal sejumlah wahana yang sebelumnya sempat beroperasi dengan sangat baik di pantai Lawata seperti jet Sky dan Banana Boath, kini diakui tak bisa beroperasi.

“Jet Sky masih mengalami kerusakan sehingga kini belum bisa beroperasi. Sementara Banana Boath, kini belum bisa dioperasikan karena operatornya sedang sakit,” kata Suhardin.

Keramaian kunjungan wisatawan ke pantai Lawata tersebut, dijelaskan bukan saja memberikan keuntungan tersendiri bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bima. Tetapi keuntungan yang sama juga dirasakan oleh para pelaku UMKM di sana.

“Atas keramaian kunnjungan tersebut, kini Alhamdulillah dagangan kami sangat laris jika dibandingkan dengan pada hari-hari sebelumnya. Yang paling laris adalah makanan siap saji seperti pop mie, es kelapa muda dan lainya,” tandas salah seorang pelaku UMKM di Lawata yakni Nur.

Tak hanya itu, wahana seperti ban dalam mobil yang disediakan sejak dulu hingga sekarang juga diakui paling banyak disewakan oleh wisatawan dalam kategori anak-anak. Atas hal itu, tentu saja pihak pelaku UMKM setempat diakui mendapatkan banyak keuntungan.

“Karena stok ban dalam mobil ini masih sangat kurang, akhirnya anak-anak yang menggunakan wahana ini untuk berenang harus menunggu secara bergantian. Wahana bermain berupa ban dalam mobil ini paling diburu oleh anak-anak karena tak ada wahana lainya yang disiapkan oleh pemkot Bima seperti Banana Boath dan Jet Sky, hingga kini belum bisa beroperasi,” ungkap Nur.

Masih dalam liputan langsung Media ini melaporkan, salah satu tempat yang ramai dikunjungi di pantai Lawata adalah Lawata Resto yang sudah dibangun oleh Pemerintah setempat. Lawata Resto terlihat ramai dikunjungi oleh wisatawan hanya dijadikan sebagai tempat berfoto-foto baik secara individu hingga foto bersama dengan keluarganya.  

Catatan penting Media ini menjelaskan, Lawata Resto dibangun oleh Pemkot Bima dengan tujuan untuk dijadikan sebagai sebuah Restauran Eksklusive dan direncanakan diserahkan pengelolaanya kepada pihak ketiga (Pengusaha). Kendati bangunanya sudah dituntaskan, namun sampai sekarang diakui belum ada pihak ketiga yang mengelolanya.

Masih dalam catatan Media ini sebagaimana pemberitaan sebelumnya, sejumlah kesan non estetika di Lawata seperti pepohonan yang hingga kini kan tumbuh dengan subur dan sejumah gajebo yang ditinggalkan oleh pelaku UMKM karena alasan bangkrut dijanjikan akan dibenahi di tahun 2023 ini. Pasalnya, Pemkot Bima telah menyiapkan anggaran besar bagi pembenahan pantai Lawata secara total.

Da dari anggaran tersebut, dijelaskan juga digunakan untuk pemanfaatan ruang pantai yang akan dijadikan sebagai lahan perpakiran di Lawata. Tak hanya itu, di Lawata juga direncanakan akan dibangun sebuah hotel “berbeda” dengan hotel-hotel lain yang ada di Bima. Dan dijelaskan pula, berbagai legal proses seperti master plaen, DED hingga Rencana Induk Pariwisata Kota (Riparkot) untuk Lawata dan pantai Kolo sudah disiapkan secara matang oleh Pemkot Bima. Sementara saat ini, pihak Pemkot Bima sedang menyiapkan proses tender bagi pengembangan pantai Lawata dan wisata Kulliner di Kolo. (TIM VSIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.