Konvoi Oknum Pelajar Itu Bukan Hoax, Kapolres Bima Kota Bubarkan di Perbatasan
![]() |
Moment Polres Bima Kota Membina Sekaligus Membubarkan Oknum pelajar Yang Konvois di Perbatasan Kota dengan Kabupaten Bima (30/3/2020) |
Visioner
Berita Kota Bima-Peristiwa konvoi keliling oknum pelajar di sejumlah SLTA di
Kabupaten Bima pada Senin (30/3/2020) di jalan raya dengan baju sergam yang
dicoret dengan berbagaiw arna, hingga kini masih menjadi tema menarik dalam
pembahasan publik dan bahkan sangat voral khususnya di Media Sosial (Medsos).
Peristiwa tersebut juga ditanggapi miring oleh para nitizen. Dan
bahkan hingga saat ini, masalah yang satu itu masih dibahas oleh berbagai
kalangan. Tak hanya itu, berbagai pihak juga mendesak agar Gubernur NTB
memanggil UPT Dikmen Kabupaten Bima sebagai pihak paling bertanggungjawab.
Masih soal itu, tak hanya memperoleh tanggapan miring dari berbagai pihak,
tetapi juga dianggap sebagai informasi hoax oleh “segelintir” orang.
Kapolres Bima Kota, AKBP Haryo Tejo, S.IK menegaskan bahwa kejadian
itu nyata adanya. Diakuinya, peristiwa itu berlangsung ditengah bangsa dan
negara ini sedang menghadapi masalah besar-sebut saja Covid-19 yang sampai
dengan detik ini masih menghantui masyarakat di Indonesia. Oleh karenanya,
Kapolres Bima Kota ini mengaku menyesalkan kejadian tersebut.
“Padahal, Pemerintah telah mengeluarkan himbauan secara resmi
yang wajib hukumnya dilaksanakan oleh siapapun, tak tercuali di dunia
pendidikan. Oknum pelajar yang melakukan konvoi itu, juga berdomisili di
wilayah hukum Polres Bima Kota,” tandasnya kepada Visioner, Selasa (31/3/2020)..
Kapolres Bima Kota ini membeberkan, peristiwa konvoi yang
dilakukan oleh oknum pelajar SMA tersebut juga nyaris masuk ke Kota Bima.
Namun, pihaknya berhasil menghalaunya di wilayah perbatasan Kota dengan
Kabupaten Bima di Ni’u Kecamatan Rasanae Barat. “Kami berhasil mencegahnya di
wilayah perbatasan Kota dengan Kabupaten Bima. Pada saat itu pula, kami
memerintahkan mereka untuk berbaris dan kemudian diberi pembinaan. Selanjutnya,
kami melepas mereka agar kembali secara baik-baik ke rumahnya masing-masing,”
tegasnya.
![]() |
Kapolres Bima Kota, AKBP Haryo Tejo, S.IK |
“Sebab, larang sudah dikeluarkan secara resmi. Larangan tersebut
harus ditaati oleh siapapun termasuk oleh kalangan pelajar. Namun yang terjadi,
oknum pelajar di sejumlah sekolah tersebut justeru melakukan konvoi yang
melibatkan banyak orang di tengah kita menghadapi masalah besar. langkah
pertama yang kami lakukan adalah pembinaan, selanjutnya jika terjadi lagi tentu
saja tak ada toleransi,” imbuhnya.
Peran orang tua dan di dunia pendidikan itu sendiri tegasnya
adalah hal yang paling penting agar peristiwa yang sama tak terjadi lagi di
kemudian hari. Namun pada sisi lainya, kesadaran dari para pelaku konvoi juga
harus diutamakan. “Berita tentang oknum pelajar melakukan konvoi di jalan raya
tersebut memang benar adanya, bukan hoax,” tegasnya lagi.
Di tengah masalah besar yang sedang dihadapi oleh bangsa dan
negara saat ini, seharusnya masing-masing pihak mengambil peran penting. Antara
lain mengedukasi masyarakat agar selalu waspada dan mengantisipasi agar
terhindar dari serangan Covids-19. “Meski di Bima berlaku diberlakukan lock
down, namun kami dari pihak Kepolisian sejak awal hingga saat ini masih
melakukan sejumlah kegiatan penting. Diantaranya sosialisasi ke masyarakat agar
senantiasa waspada sekaligus mengantisipasi agar terhindar dari Covid-19,
melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah wilayah di wilayah hukum Polres
Bima Kota, pengawasan-pengamanan wilayah guna mempersempit ruang gerak
masyarakat yang keluar rumah, dan mulai malam ini (31/3/2020) mulai
memberlakukan jam malam,” terangnya.
Pada pemberlakuan jam malam, pihaknya menegaskan agar masyarakat
khususnya di wilayah hukum Polrfes Bima Kota untuk tetap berada di rumah. Untuk
mengantisipasi agar terhindari dari serangan Covid-19, ia meminta kepada
masyarakat agar tetap waspada, membiasakan diri dengan pola hidup sehat,
menjaga jarak, menghindari tempat-tempat ramai, mengkonusmi multi vitamin,
istirahat yang cukup, mencuci tangan dengan sabun baik sebelum maupun sesuadah
beraktivitas dan intens berolah raga.
![]() |
Kapolres Bima Kota, AKBP Haryo Tejo Bersama Tim Gugus Covid-19 Kota Bima di Perbatasan (31/3/2020) |
TNI dan Polri, diakuinya sejak awal terus membangun kerjasama
dengan Pemerintah baik Kota maupun Kabupaten dalam upaya mengantisipasi agar
masyarakat bterhindar dari serangan Covid-19. Instruksi dan ketegasan
Pemerintah dalam kaitan itu, lebih kepada menyelematkan masyarakat dari masalah
yang sedang dihadapi saat ini.
“Bersama Walikota Bima, Dandim 1608/Bima, rekan-rekan media
massa dan lainya sampai sekarang masih terus bertada di lapanga, mulai dari
pagi, msiang dan malamnya. Sekali lagi, mari secara bersama-sama untuk membangun
kesadaran seutuhnya di dalam mengantisipasi serangan Covid-19 ini. Untuk konvoi
seperti yang dilakukan oleh oknum pelajar, saya tegaskan agar ke depan tak ada
lagi,” imbuhnya lagi.
Malam ini (31/3/2020), bukan saja memberlakukan jam malam kepada
masyarakat di wilayah hukum Polres Bima Kota. Tetapi, juga bersama Walikota
Bima beserta jajaranya di batas Kota untuk tujuan melakukan pengwasan sekaligus
pemeriksaan terhadap warga dari luar daerah yang datang ke Kota Bima. Kegiatan
tersebut, diakuinya melibatkan Dandim 1608/Bima dan pihak medis. “Kita berharap
agar masalah yang sedang kita hadapi segera berlalu. Atas nama cinta terhadap
sesama, kami berharap agar masyarakat sadar, waspada, antisipatif dan
senantiasa untuk saling mengingatkan antara satu sama lainya,” pungkasnya.
Catatan lainya, di Kota Bima tidak terjadi konvoi yang dilakukan
oleh oknum pelajat seperti yang terjadi di Kabupaten Bima. Kendati dunia
pendidikan SLTA sederajat sudah beralih kewenangan ke Pemprov NTB, namun Dinas
Dikbud Kota Bima terlihats ejak awal melakukan antisipasi. Dan sebelumnya,
diakui telah mengeluarkan surat edaran agar para pelajar tidak melakukan konvoi
di tengah masalah besar yang dihadapi oleh bangsa dan negara ini. “Alhamdulillah,
tidak terjadi konvoi dari para pelajar SLTA sederajat di Kota Bima. Ini
merupoakan cerminan bahwa masyarakat kita sangat sadar, patuh dan taat,” ungkap Kadis Dikbud
Kota Bima, Dr. H. Syansudin.
Kegiatan
mulia yangt dalam menghadapi masalah Covid-19 yang menimpa bangsa dan negara
ini, terlihat dilakukan oleh para pelajar SMIK Kota Bima. Bentuknya, mereka me;laksanakan
kegiatan menjahit masker dari kain bekas namun masih baru. Selanjutnya,
hasilnya dibagi-bagikan kepada pihak yang membutuhkanya. Dan diakui pula, para
pelajar SMIK melakukan kegiatan mulia tersebut adalah lebih baik ketimbang
melakukan konvoi di jalan raya. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda