Aksi Demo LMND di Depan Bandara Bima Berujung “Bentrok” Dengan Polisi
"Ketegangan" Yang Terjadi Saat LMND Bima Menggelar Aksi di Depan Bandara Muhammad Salahudin Bima (2/7/2020) |
Visioner
Berita Kabupaten Bima-Kamis pagi (2/7/2020) sekitar pukul 9.30 Wita, puluhan
mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND)
menggelar aksi demonstrasi di depan Bandara Muhammad Salahudin Bima. Mereka
menggelar aksi, menuntut sejumlah persoalan.
Namun disaat melakukan orasi di depan titik vital tersebut
(Bandara), tiba-tiba terjadi “bentrokan” antara massa aksi dengan aparat
keamanan Polres Bima Kabupatenyang sejak awal melakukan pengamanan. Suasana
tegang tersebut (“bentrok”), terlihat sempat berlangsung beberapa menit. Dan
bahkan ada pendemo yang “diseret” masuk dan kemudian diduga diamankan di depan
ruang VIP Bandara Sultan Muhammad Salahudin Bima.
Tak hanya itu, ada pula sejumlah personil massa aksi yang
dinilai lari berhamburan akibat “ketegangan” dimaksud. Pantauan sejumlah awak
media melaporkan, moment yang dinilai “penuh ketegangan” tersebut tak
berlangsung lama. Namun selain adanya pendemo yang “diseret masuk untuk diamankan”
di dalam Bandara, sebahagian besar massa aksi terlihat berorasi di luar pagar
bandara pada bagian selatanya.
Dan pada moment itu pula, terlihat ada sejumlah pendemo yang diminta
agar duduk oleh aparat kepolisian dan ada pula yang berorasi. Selain itu, saat
berorasi mereka meminta agar temanya yang diamankan oleh Polisi itu segera
dibebaskan. Hingga berita ini ditulis, diinformasikan bahwa pendemo yang diduga
diamankan oleh Polisi tersebut telah diamankan.
“Bentrokan” yang terjadi antara massa aksi dengan Polisi
tersebut, juga beredar di Media Sosial (Medsos). Hingga berita ini
diupublikasi, kapolres Bima Kota melalui Kasubag Humas setempat, AKP Hanafi
belum berhasil dikonfirmasi tentang lata belakang terjadinya “bentrokan” antara
massa aksi dengan Polisi. Dihubungi melalui saluran selulernya, Hanafi tidak
mengangkap Handphonenya (HP). Dan dikonfirmasi melalui saluran Wanya, pun tak
dijawab.
Aksi demonstrasi yang dilaksanakan oleh LMND tersebut, dipimpin
oleh Wanda Ardiansyah (Korlap). Jumlah massa aksi yang demonstrasi di depan
Bandara itu sekitar 20 orang. Aksi demo tersebut, yakni menyikapi kebijakan Pemerintahan
RI dibawa kendali Presiden-Wakil Presiden, Jokowi-Amin,
Adapun tuntutan massa aksi, wujudkan pendidikan gratis Ilmiah
dan demokrasi, ganti haluan ekonomi liberal menuju ekonomi yang berlandaskan
pasal 33 UUD 45, bubarkan BPJS, wujudkan JAMKESRATA, dan kembali ke JAMKESMAS,
mendesak Kapolda NTB untuk memproses dan mengadili wakil Wali Kota Bima karena
telah mengeluarkan ijin pembangunan jetty sungai padolo didalam wilayah
otoritas Sahbandar pelabuhan Bima, mengapresiasi Kapolda NTB dalam memberantas
jaringan peredaran Narkoba, mendesak Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) agar mencopot Kepala Balai wilayah sungai (BWS) NTB 1 yang telah
meluncurkan pembangunan jetty sungai Padolo di Kota Bima karena tidak
mengantongi ijin Reklamasi dan menyalahi berbagai aturan.
Sementara isi orasi LMND dalam aksinya, Pancasila sebagai
falsafah sekaligus ideologi bangsa indonesia yang tidak pernah di praktekan
dalam menjalankan sistem berbangsa dsn bernegara,bahkan pancasila hanya
dijadikan sebagai simbol atau pelengkap dokumen negara yang kemudian sudah di
kalahkan oleh watak pemangku jabatan yang bersifat mementingkan kepentingan
individu atau kelompok,
Kedua, situasi politik Negara saat ini tengah mengalami polemic
dengan adanya virus (Covid-19) yang harus segera di selesaikan terutama di
sektor pendidikan, telah ketahui secara bersama bahwa pendidikan merupakan hal
dan hak dasar yang wajib di perhatikan oleh Negara jika menginginkan kemajuan
dan kesejahteraan.
Ketiga, di sektor kesehatan sudah tertuang dalam UUD 1945 bahwa
5 porsen Negara telah mensubsidi pembiayaan di sektor kesehatan, kemudian pada
pasal 28 H dan Pasal 34 dikatakan bahwa setiap orang berhak atas jaminan sosial
yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh yang bermartabat.
Keempat, disisi lain di NTB khususnya tengah marak soal Narkoba
yang akan berdampak negatif bagi generasi bangsa, hal ini pula akan lebih
merugikan jika disertai dengan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba oleh
jaringan mafia Nasional maupun internasional yang sangat merugikan dan
membahayakan kehidupan masyarakat.
Catatan
penting pada moment btersebut, sekitar pukul 09.30 Wita massa aksi diduga melakukan
pemblokiran jalan Lintas Bima-Sumbawa namun di bubarkan secara paksa oleh aparat
Kepolisian. Sekitar pukul 9.40 Wita Massa aksi kembali melakukan orasi secara
bergatian. Dan sekitar pukul 10.52 Wita, massa aksi membubarkan ndiri dengan
aman. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda