NTB Siap Produksi Masal Alat Rapid Test RI-GHA, Sekitar 200.000 Akan Diluncurkan
![]() |
Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, Saat Menerima Kunjungan Kepala Laboratorium Hepatika Bumi Gora, Prof. Dr. Mulyanto di Ruang Kerja Gubernur, Senin (3/8/2020). |
Visioner
Berita Mataram NTB-Keseriusan Provinsi Nusa Tenggara Barat
(NTB) mengembangkan Industrialisasi lokal tidak bisa diragukan lagi. Setelah
memberdayakan motor listrik, sepeda listrik, dan berbagai produk UMKM lokal
lainnya, kini industrialisasi NTB merambah ke bidang kesehatan. Pada Tanggal 17
Agustus 2020 nanti, NTB akan melaunching produk Rapid Test buatan lokal yang
siap diproduksi secara masal. Tak tanggung-tanggung sekitar 200.000 Rapid Test
RI-GHA siap diluncurkan.
Hal tersebut
diungkapkan Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, saat menerima kunjungan Kepala Laboratorium
Hepatika Bumi Gora Prof. Dr. Mulyanto terkait pengenalan Rapid Test RI-GHA RI
yang diproduksi Laboratorium tersebut di Ruang Kerja Gubernur, Senin (3/8/2020).
Laboratorium Hepatika Bumi Gora yang telah berdiri sejak 1984 yang lalu inilah
yang telah menciptakan dan memproduksi alat rapid-test tersebut.
Sebelumnya, Rapid Test
inovasi anak daerah asli NTB ini sendiri telah diluncurkan secara Nasional oleh
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS
Brodjonegoro bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan Muhadjir Effendy di Kantor Kemenko PMK, Kamis (9/7/2020).
Bang Zul, sapaan akrab
Gubernur NTB, mendukung penuh dan merasa bangga dengan inovasi yang
dikembangkan oleh Laboratorium Hepatika Bumi Gora ini. Doktor Ekonomi Industri
tersebut menjelaskan, inilah saatnya bagi NTB untuk mengembangkan
Industrialisasi di ranah Kesehatan. Namun, hal ini bukan sekedar aji mumpung
karena program unggulan Industrialisasi Pemprov NTB saja. Melainkan karena
memang NTB telah lama menyimpan potensi ini.
“Kita akan kembangkan
Industrialisasi di bidang kesehatan. Ini bukan bukan produk abal-abal, tapi
karena sejarah pengembangannya sudah dari dulu. Tinggal gaungnya saja
dikencangkan,” ungkap Bang Zul.
Laboratorium Hepatika
Bumi Gora, Mataram sendiri telah berdiri sejak tahun 1984 yang lalu. Dengan
pengalaman selama 36 tahun dan memiliki Profesor ternama salah satunya Prof Dr.
Mulyanto, Laboratorium ini telah mengeluarkan berbagai inovasi yang terkenal
secara Nasional. Seperti penemu Pendeteksi Murah Hepatitis, tes Malaria, tes
flu burung, tes virus kanker tenggorokan, hingga tes kehamilan.
“Walaupun tempat kita
terpencil tapi kita memiliki banyak potensi. Ini harus kita dukung penuh!” seru
Bang Zul.
Menanggapi hal
tersebut, Kepala Laboratorium Hepatika Bumi Gora Prof Dr. Mulyanto,
mengungkapkan dukungan yang diberikan oleh Gubernur NTB sangat berarti bagi
pengembangan laboratorium. Sekarang ini, Laboratorium Hepatika mampu
memproduksi 100.000 rapid-test setiap bulannya.
Penamaan RI- GHA
sendiri merupakan kepanjangan dari Republik Indonesia-Gadjah Mada, Hepatika
Mataram-Airlangga. Pembuatan alat rapid test ini merupakan proyek nasional di
bawah Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).
“Dukungan ini sangat
berarti untuk mengembangkan Hepatika kedepannya,” jelas mantan Rektor
Universitas Mataram tersebut.
Lebih jauh Prof.
Mulyanto menjelaskan Rapid Test ini diberi nama RI-GHA Covid-19 dengan singkatan dari Republik Indonesia-Gadjah
Mada, Hepatika Mataram-Airlangga. Karena merupakan sebuah kerja kolaborasi.
Pada proses
pembuatannya, Hepatika mendapatkan dukungan penuh dari Fakultas Kedokteran
UNRAM dan melibatkan banyak tim peneliti dari UNRAM. Selain itu, RS UNRAM
menyediakan sampel pasien postif Covid-19 untuk dites sehingga mempermudah
pengujian alat RI-GHA Covid-19.
Khusus untuk produk RI-GHA ini sudah dilakukan
uji validasi skala lab. Dengan hasil sensitivitas (akurasi untuk hasil reaktif)
untuk IgM. 96,8 persen. Untuk IgG 74 persen. Melalui pengujian pada 40 serum
pasien yang positif dari Balitbangkes.
Pertemuan tersebut juga
dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si,
Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Pengarsipan NTB, Kepala Dinas Perdagangan dan Kepala Biro
Humas dan Protokol Setda NTB. (FAHRIZ)
Tulis Komentar Anda