Pimpinan Ponpes Al-Husainy Meninggal Dunia, Ini Kenangan Terindahnya Bersama Walikota Bima

Almarhum TGH Ramli Ahmad di Masa Hidupnya

Visioner Berita Kota Bima-Nama TGH Ramli Ahmad (Almarhum) diakui sesungguhnya bukan hal baru di Nusantara, tak terkecuali di Bima. Almarhum merupakan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Husainy Kota Bima, dan juga menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid indonesia (DMI) Cabang Kota Bima.

Almarhum yang juga mantan Kabag Kesra Setda Kota Bima ini, di masa hidupnya pernah menjadi Qori terbaik Nusantara. Dari Ponpes Al-Husainy dibawah Pimpinanya, lahir sejumlah Qori-Qoriah terbaik di Nusantara dan bahkan dunia.

Dari jas abesarnya pula, Ponpes Al-Husainy juga berhasil mencetak-Da’i-Da’i ternama, salah satunya Ustadz H. Adnin. Singkatnya, Ponpes Al-Husainy memiliki nama besar khususnya di Bima dan melahirkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) paling berkualitas pada masing-masing bidangnya.

Minggu tanggal 25 Juli 2021, Bima baik Kota maupun Kabupaten berduka. TGH Ramli menghembuskan nafasnya yang terakhir setelah dirawat lebih dari satu hari di ruang isolasi Covid-19 di RSUD Asakota-Kota Bima sekitar pukul 8.10 Wita.

Atas kepergian TGH Ramli untuk selamanya, para Tokoh Agama, Politisi dan berbagai kalangan lainya termasuk Walikota-Wakil Walikota Bima, H. Muhammad Lutfio, SE-Feri Sofiyan, SH, Bupati-Wakil Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE-Drs. H. Dahlan M. Noer, Ketua DPRD Kota Bima, Indra Wirawan, S.Adm dan jajaranya, Ketua DPRD Kabupaten Bima, Muhammad Putra Feriyandi, S.IP dan jajaranya, mantan Walikota-Wakil Walikota Bima, HM. Qurais H. Abidin-H. A.Rahmah H. Abidin, SE,para ulama Kota dan Kabupaten Bima dan lainya menyatakan kehilangan dan duka teramat dalam.

Liputan langsung sejumlah Awak Media sejak TGH Ramli dimandikan hingga dikebumikan di bilangan Kelurahan Pane Kecamatan Rasanae Barat-Kota Bima, sekitar ribua orang dari berbagai level mencucurkan air mata sebagai bentuk duka dan kesedihanya teramat dalam atas kepergian sosok mantan Briokrasi dan Ulama paling berjasa untuk bangsa khususnya di Bima ini.

Para Santriawan dan Santriawati serta civitas Akademik pada Ponpes Al-Husainy juga terlihat menangius histeris atas kepergian Almarhum untuk selamanya. Kini ulama besar Bima itu telah tiada, semua pihak berharap agar meninggal dunia dalam keadaan Husnul Khotimah damn di tempatkan pada tempat yang paling layak di sisi Allah SWT.

Seperti kata pepatah, gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang dan manusia mati meninggal nama. TGH Ramli bukan saja meninggalkan nama besar karena jasanya terhadap Qori-Qiriah terbaik,m Da’i-Da’i terbaik tetapi juga diakui memiliki kenangan terindah dengan Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE.

Kenangan terindah antara Almarhum TGH Ramli Ahmad diantaranya hadirnya Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) Al-Husainy. L:utfi berjuang untuk STIQ ini yakni saat menjabat sebagai anggopta DPR RI Komisi VIII, tepatnya pada periode kedua.

“STIQ ini merup[akan salah satu kenangan terindah antara saya dengan Almarhum TGH Ramli Ahmad. Kami berjuang secara bersama-sama menghadirkan SIIQ ini yakni disaat saya duduk di Komisi VIII DPR RI periode kedua. Kampus tersebut sudah beroperasi sejak lama hingga sekarang ini. Sementara pada periode pertama di DPR RI, saya berjuang untuk pembangunan Embarkasi Haji di Mataram-NTB,” ungkap Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE kepada sejumlah Awak Media di kediamanya, Selasa (27/7/2021).

Kenangan terindah lainya antara Lutfi dengan TGH Ramli Ahmad di masa hidupnya juga soal pembangunan Masjid Nurlatief yang berlokasi di halaman Kantor Walikota Bima di Jalan Soekarno-Hatta. Saat itu jelas Lutfi, TGH sudah penisun dari PNS tetap menjabat sebagai DMI Cabang Kota Bima.

“Aji, mohon bangunlah Masjid di halaman Kantor Walikota Bima ini. Setelah dibangun, maka makmurkanlah Rumah Ibadah ini,” harap TGH Ramli di masa hidupnya ditirukan oleh Lutfi.

Atas permintaan tersebut, akhirnya Lutfi mengaku membuat rencana pembangunan Masjid dimaksud. Selanjutnya, Lutfi langsung memerintahkan Instansi terkait untuk membuat gambar. Sementara juga sudah disetujui oleh DPRD Kota Bima melalui APBD.

“Pembangunan Masjid itu atas saran Almarhum TGH Ramli Ahmad. Sementara nama Masjid Nurlatief itu adalah dari saya selaku Walikota Bima. Sekali lagi, sungguh ini juga merupakan sebuah kenangan yang sangat fundamental dan monumental antara saya dengan Almarhum TGH Ramli Ahmad,” tandas Lutfi.

Lutfi kemudian mengaku, 22 hari sebelum TGH Ramli Ahmad pernah berada di sebuah kegiatan Haflah Al-Qur’an di Kelurahan Kolo Kecamatan Asakota-Kota Bima. Di moment itu pula, Lutfi mengaku makan bersama di salah satu tempat di Kolo bersama Almarhum RGH Ramli Ahmad.

“Baik saat berceramah maupun saat makan bareng di Kolo saat itu, saya benar-benar melihat wajah beliau sangat bercahaya. Wajahnya saat itu benar-benar-benar menampakan cahaya yang luar biasa, dan berseri-seri. Sungguh moment itu merupakan hari terakhir saya bersama beliau. Saya baru sadar, ternyata kitu semua adalah tanda-tanda pertemuan terakhir antara saya dengan Almarhum TGH Ramli Ahmad,” ungkap Lutfi dengan wajah sangat sedih.

Disaat hari yang bersamaan dengan acara penguburan mantan Walikota Bima, H. Umar Abubakar, BA-tiba-tiba Lutfi dikagetkan dengan kabar duka meningganya Ulama Besar Bima yaknbi TGH. Ramli Ahmad.

“Disaat saat saya masih sedih dan berduka teramat dalam atas kepergian Mantan Walikota Bima sekaligus pjuang terbentuknya Pemerintah Kota (Pemkot) Bima yaknoi H. Umar Abubakar, BA tiba-tiba hadir lagi kabar duka atas meninggalnya TGH Ramli Ahmad di RSUD Asakota-Kota Bima.

“Minggu ini sungguh kita semua kehilangan dua Toko paling berjasa di daerah ini. Almarhum H. Umar H. Abubakar merupakan Tokoh penting yang berjuang keras bagi terbentuknya Pemkot Bima. Beliau juga merupakan pejuang yang mengantarkan saya dengan Feri Sofiyan menjadi Walikota-Wakil Walikota Bima. Terimakasih atas Pengabdian dan jasa terbaiknya buat kami, Kota Bima dan masyarakatnya. Semoga Arwah Almarhum H. Umar Abubakar mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT. Sementara Almarhum TGH Ramli Ahmad merupakan Ulama Besar Bima yang telah banyak menorehkan pengabdian terbaiknya untuk daerah ini beserta masyarakatnya,” kenang L:utfi.

Kembali ke soal TGH Ramli Ahmad, Lutfi mengaku bahwa beliau  beliau di masa hidupnya acapkali berharapkan kepada Walikota Bima untuk terus membangun dan memakmurkan Rumah Ibadah baik Masjid maupun Musholah.

“Kami memberikan kontribusi besar bagi pembangunan Masjid dan Musholah di Kota Bima yakni atas saran sekaligus harapan TGH Ramli Ahmad di masa hidupnya. Saat ini harapan beliau belum bisa kami maksimalkan karena terbentur dengan pandemi Covid-19. Insya Allah setelah musibah ini berkahior, kami akan teruskan harapan Almarhum TGH Ramli Ahmad,” ujar Lutfi.

Lutfi kemudian mengaku, hal paling menarik yang melekat dalam diri TGH Ramli Ahmad di masa hidupnya adalah soal tutur katanya yang sangat terjaga. Maksudnya, cara penyampaianya pada setiap moment sama sekali tidak menyakitkan orang lain.

“Soal kesahajaanya,beliau adalah sosok yang sangat sederhana, selalu bertawadhu dan  tidak pernah sakit hati terhadap siapapun,” terang Lutfi.

Di masa hidupnya, Lutfi mengaku sering hadir di kediamanya di Rabadompu Kecamatan Rasanae Timur-Kota, terutama untuk mengisi kegiatan keagamaan.

“Di masa hidupnya, beliau sering datang nke rumah kami, terutama menhisi kegiatan-kegiatan keagamaan. Dan saya sendiri juga pernah beberapa kali datang sekaligus bertemu dengan beliau di Ponpes Al-Husainy.  Baik di kediaman kami mapun di Ponpes Al-Husainy, kami selalu berbagi terutama hal-hal di bidang keagamaan,” papar Lutfi.

Singkatnya, kepergiaan TGH Ramli untuk selamanya tentu saja membuat masyarakat Bima sedih, berduka teramat dalam dan sangat kehilangan sosok Ulama Besar yang telah menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada berbagai pihak di daerah ini pula.

“Kita semua wajib mendaoakan semoga segala yang disi;arkan oleh beliau kepada masyarakat Bima baik sejak awal maupun sampai akhr hayatnya sebagai bekalnya di akhirat nanti. Dan segala yang disi’arkan oleh beliau untuk masyarakat Bima tersebut, tentu saja menjadi kenangan terindah yang tak akan terlupakan sampai kapanpun. Selamat jalan TGH Ramli Ahmad, terimakasih telah menorehkan jasa dan penmgabdian terbaik untuk umat, dan semoga Arwahmu mendapat tempaty yang layak di sisi Allah SWT,” pungkas Lutfi. (TIM VISIONER

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.