Perpustakaan Megah Telah Diresmikan, Pawan Tegaskan Itu Bukti Kemampuan Lutfi Lobi Anggaran di Pusat

Ketua DPRD Kota Bima, Alfian Indra Wirawan, S.Adm (Kanan) Saat Menerima Cindera Mata Dari Kepala Perpusnas RI, Drs. Muhammad Syarif Bando, MM (Kiri) di Gedung Perpustakan Kota Bima (22/3/2022)

Visioner Berita Kota Bima-Perpustakaan Kota Bima yang telah diresmikan oleh Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Drs. Muhammad Syafir Bando, MM pada Selasa (22/3/2022). Perpustakaan yang memadukan antara nuansa moder dengan ciri khas Bima (“Nggusu Waru”) tersebut, diakuinya sebagai yang termegah di NTB.

Semua tamu undangan yang hadi pada moment peresmian pun terlihat terpukau ketika melihat kemegahan Perpustakaan tersebut mulai dari lantai satu hingga lantai tiga. Tampilanya yang dinilai minimalis dengan perpaduan warna yang terlihat mewah diakui sebagai salah satu penilaian yang menempatkan ini berada diurutan pertama di NTB.

Ketua DPRD Kota Bima, Alfian Indra Wirawan, S.Adm menegaskan tidak menafikan hal itu. Usai menghadiri moment peresmian Perpustakaan Kota Bima ini, Politisi Partai Golkar ini menegaskan bahwa kehadiran Perpustakaan megah ini merupakan bukti kemampuan Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi melobi anggaran kepada Pemerintah Pusat melalui Perpusnas RI kendati Indonesia masih dilanda oleh Pandemi Covid-19.

Lepas dari itu, Politisi yang dikenal tegas ini menyatakan apresiasi, terimakasih, bangga serta penghormatan yang setinggi-tingginya kepada Kepala Perpusnas RI karena telah membantu Pemkot Bima melalui gedung Perpustakaan megah yang telah diresmikan tersebut.

“Terlepas dari kebaikan hati dari pihak Perpusnas RI, secara objektif saya menyatakan bahwa Perpustakaan Kota Bima ini adalah yang perdana di Kota Bima dan merupakan bukti kemampuan Lutfi melobi anggaran kepada Pemerintah Pusat. Kota juga harus objektif, profesional dan jujur dalam menilai setiap kinerja Pemerintah. Sebelum Lutfi menjabat sebagai Walikota Bima, sama sekali tidak pernah ada Perpustakaan yang seperti ini,” tegas Politisi yang akrab disapa Dae Pawan ini.

Perpustakaan termegah di NTB yang telah diresmikan oleh Kepala Perpusnas RI tersebut, diakuinya sebagai salah satu “maha karya” dari Lutfi. Lepas dari bangunan Perpustakaan megah tersebut, dijelaskanya bahwa Lutfi telah membuktikan pengabdian nyatanya untuk Kota Bima serta masyarakatnya melalui sederetan pembangunan monumental walau masa kepemimpinanya baru berjalan tiga setengah tahun.

“Perpustakaan tersebut dibangun dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat. Anggaran bagi pembangunan Perpustakaan tersebut memang sempat tertunda. Namun atas kelihaian Lutfi, Alhamdulillah anggaran tersebut tetap ada untuk Pemerintah Kota Bima dan terbukti bahwa pembangunan Perpustakaan tersebut telah diresmikan,” tadas :Politisi Partai Golkar tiga periode di DPRD Kota Bima ini.

Dengan hadirnya Perpustakaan ini, diakuinya bisa memberikan dampak positif yang luar biasa bagi masyarakat Kota Bima. Oleh karenanya, Perpustakaan tersebut harus dimanfaatkan dengan baik. Maksudnya, minat baca bagi kalangan Pelajar dan masyarakat umum diharapkan bisa ditingkatkan.

“Minat baca masyarakat Kota Bima selama ini, salah satunya karena tidak tempat yang representatif untuk mengekspresikan dirinya. Namun dengan hadirnya Perpustakaan ini yang juga didukung oleh adanya design yang menampilkan adanya Cafe dan ruangan lain-lainya Insya akan menambah minat baca bagi masyarakat Kota Bima, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa,” harapnya.

Sementara kekurangan yang dihadapi setelah Perpustakaan tersebut diresmikan yakni soal buku bacaan dan Perpustakaan digital. Kendati demikian, harus disadari bahwa kehadiran Perpustakaan tersebut baru langkah awal.

“Yang baru diresmikan adalah gedung Perpustakaanya. Sementara soal kekurangan yang dihadapi pasca Perpustakaan tersebut diresmikan, Kepala Perpusnas RI sudah berjanji kepada kita untuk membantunya. Saya mendengar sendiri penjelasan dari Kepala Perpusnas RI tersebut, Insya Allah akan membantu kekurangan tersebut di tahun ini dan atau paling lambat tahun 2023. Dalam kaitan itu, Kepala Perpusnas RI akan membantu sekitar 800 ribu buku untuk Perpustakaan Kota Bima,” terang Dae Pawan.

Sementara alat-alat pendukung lain untuk kebutuhan Perpustakaan tersebut, diterangkanya tentu saja akan dibantu oleh Pemerintah Kota Bima baik Eksekutif maupun Legislatif. Menurut Dae Pawan, Walikota Bima juga akan mengupayakan untuk menuntaskan kekurangan tersebut.

“Walikota Bima akan menyiapkanya melalui APBD II Kota Bima. Dan saya selaku Ketua DPRD Kota Bima yang juga Ketua Banggar setempat tentu akan memperjuangkanya,” janjinya.

Lokasi pembangunan Perpustakaan tersbeut telah difikirkan secara matang oleh pihaknya dengan pihak Esekutif. Dasar pemikiranya yakni lokasi pembangunanya berdekatan dengan Taman Ria sebagai salah satu tempat keramaian yang diminati oleh warga Kota Bima sejak dulu dan bahkan masih berlangsung sampai sekarang.

“Niat awalnya adalah bagaimana membangun Perpustakaan ini bisa bersinergi dengan pembangunan Taman Ria. Jika kekurangan yang akan dihadapi Perpustakaan tersebut bisa segera dituntaskan, maka masyarakat yang berkunjung ke Taman Ria itu juga akan ke Perpustakaan Kota Bima. Tujuanya yakni untuk membaca buku-buku yang disediakan di Perpustakaan itu pula. Untuk Taman Ria, Insya Allah akan kita tata dengan baik,” harapnya lagi.

Dae Pawan kemudian kembali berharap agar Taman Ria bisa ditata diakhir jabatan Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE.

“Mudah-mudahan penataan Taman Ria ini bisa dilakukan pada tahun 2023. Jika hal itu bisa diwujudkan makan terlihat terintegrasinya antara pembangunan Taman Ria dengan bangunan Perpustakaan megah tersebut,” papar Dae Pawan.

Masih soal Perpustakaan megah tersebut, Dae Pawan tidak menafikan adanya sebuah pemandangan yang mengganggu dinilai estetika. Yakni masih terlihat kabel-kabel milik pihak Telekom dengan pihak PLN setempat.

“Untuk hal itu, Insya Allah nanti kami akan kita koordinasikan dengan pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bima, pihak Telkom dan pihak PLN setempat. Dalam kaitan itu, kami berharap agar kabel-kabel yang ada di depan Perpustakaan tersebut ditanam. Untuk menata hal tersebut, tentu saja butuh proses,” kata Dae Pawan.

Perpustakaan tersebut diakuinya bukan saja berorientasi kepada meningkatnya minat baca masyarakat Kota Bima. Tetapi dijelasknya juga akan bisa memberikan kontribusi anggaran bagi Pemerintah Kota Bima dalam bentuk Pendapatn Asli Daerah (PAD).

“Design Perpustakaan tersebut oleh Walikota Bima Bima bukan saja soal ruang baca dan penempatan buku-buku bacaan. Tetapi juga ada Cafe dan ada pula tempat rapat. Ruang rapat tersebut bisa digunakan oleh Dinas-Dinas atau OPD-OPD yang ada di Kota Bima. Tetapi hal yang sama juga bisa dimanfaatkan oleh pihak Partai Politik (Parpol) dan lainya dengan cara sewa-menyewa. Kalau sudah demikian, tentu saja bisa bisa memberikan kontribusi bagi penambahan PAD di Kota Bima,” pungkas Dae Pawan. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.