Merajut Harmonisasi Antar Umat Beragama, FKUB Kota Bima Gelar Sosialisasi dan Pembinaan
Sosialisasi dan Pembinaan Antar Umat Beragama. |
Visioner Berita Kota Bima-Sabtu (16/7/2022), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bima mengadakan kegiatan pembinaan dan sosialisasi di aula kantor Walikota Bima.
Kegiatan tersebut diadakan guna merajut harmonisasi kerukunan antar umat beragama sebagai pilar kekuatan bangsa.
Turut hadir pada moment tersebut, Asisten 1 Kota Bima Drs H. Abdul Gawis, Kabag Kesra Kota Bima Sirajudin, M.AP, Kepala Kanwil Kemenang Kota Bima, H Ahmad Taufik, S.Ag, MM, Kabankesbagpoldagri Kota Bima Muhammad Hasim, S.Sos, Kapolres Bima Kota diwakili Kasat Binmas AKP Sulaiman MT, Dandim 1608 Bima diwakili Pasi Intel Kodim 1608 Bima Letnan satu INF Bambang Irawan, Ketua FKUB Kota Bima Drs. H. Mahmud, Ketua Forum komunikasi Gereja Kristen (FKGK) Kota Bima Carles Pangaribuan, Camat Mpunda Iskandar Zulkarnain, SIP, Lurah Mande Marwan Hadi, S.Sos, Lurah Jatiwangi Jumardin, S.Sos, Ketua LPM Mande Mahfud Muhtar, Pendeta. Abraham Angsel Yusang (GBI ROCK Bima), Pendeta GPDI Fransis Plaimo, S.Th, Romo Falen Gereja Santo Yusuf Raba dan perwakilan masyarakat dari Kelurahan Mande Kecamatan Mpunda dan Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Bima yang berjumlah 50 orang.
Ketua FKUB, Drs. H. Mahmud pada kesempatan itu meminta Yayasan GBI Rock Bima untuk menunda sementara waktu proses renovasi Gedung Serba guna di Kelurahan Mande.
“Sembari kita melaksanakan sosialisasi terkait fungsi dan ijin dari Gedung tersebut kepada masyarakat, kita minta pihak Yayasan untuk menghentikan sementara waktu renovasi tersebut,” pintanya.
Sementara itu, Asisten I Drs. H. A Gawis menyampaikan agar senantiasa kerukunan ini dapat terus dirawat bahkan ditingkatkan lagi.
"Kita adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan," ungkap Asisten 1.
Dirinya menambahkan apa yang dilaksanakan hari ini senantiasa memberi dampak positif dalam bernegara.
“Selain itu dengan perbedaan agama, tidak boleh dijadikan sebagai bahan provokasi dan perpecahan khususnya bagi kalangan umat islam dan Kristin maupun agama lainnya,”Pintanya.
Lanjutnya, Kapolres dan Dandim beserta Walikota Bima berharap kerukunan antar umat beragama dapat disampaikan dan,disosialiasi kembali kepada masyarakat sehingga kedepan dapat memberikan dampak yang positif.
Pantauan wartawan, kegiatan dilanjutkan dengan deklarasi yang isinya sebagai berikut, meningkatkan harmonisasi antar umat beragama dengan menyulam berbagai perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan menjadi satu kesatuan untuk menciptakan karya masyarakat dalam menggambarkan NKRI yang berbhineka tunggal ika. Sebagai warga negara yang beragama dan taat kepada pemerintah RI untuk saling asah, asih dan asuh antar umat beragama dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku guna merawat tali persatuan, menjaga perdamaian dan menciptakan ketertiban sosial di masyarakat.
Isi Deklarasi selanjutnya, saling melindungi antar umat beragama sebagai sesama mahluk ciptaan tuhan serta menangkal upaya menarik suku agama, ras dan antar golongan menjadi sebuah politik identitas, setiap menjelang kontestasi dan pesta rakyat pemilu serentak di seluruh indonesia. Menyelesaikan segala permasalahan dengan mengedepankan musyawarah untuk mufakat dengan sikap bijak yang dilandasi nilai-nilai lunur dari agama agar tercapai keadilan dan kedamaian.
Catatan penting lainnya, Sehari Sebelumnya, Forum Komunikasi Gereja Kristen (FKGK) Kota Bima telah melaksanakan Kegiatan dialog Internal pimpinan dalam rangka memelihara kerukunan dan meningkatkan keharmonisan antar sesama menuju keutuhan bangsa yang dilaksanakan pada Jumat (15/07/2022) di Yayasan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Rock Bima.
Kegiatan, itu dihadiri pengurus dan Ketua FKGK, Carles Pangaribuan dan Kasi Bimas Kristen Kanwil Kemanag Kota Bima.
Dalam kegiatan diperoleh kesimpulan sebagai berikut, mendukung kebersamaan dalam menjalin kerukunan antar umat beragama dengan saling menghormati umat lain dan turut membantu program Pemerintah, Memelihara Harmonisasi NKRI, Menjaga stabilitas keamanan Kota Bima antar umat beragama, Pemahaman untuk saling menghargai dan saling menghormati itu tidak terlepas dari peran pimpinan organisasi keagamaan Kristen, baik gereja maupun organisasi kepemudaan gereja yang proaktif mengarahkan umat dalam mentransformasikan nilai-nilai luhur keagamaan masing-masing sehingga umat mampu mengaktualisasikannya dalam menjalani hidup di tengah masyarakat.
Kepada Jemaat diminta untuk tidak melakukan tindakan-tindakan kontraproduktif serta tidak mudah terprovokasi dengan isu atau berita hoax yang tersebar di medsos demi tercipatnya situasi kamtibmas yang kondusif. Apa yang didapat atau diperoleh dari kegiatan ini harus diimplementasikan dalam meningkatkan kerukunan umat beragama. (FAHRIZ)
Tulis Komentar Anda