Pemkot Bima Kembali Gelar Mutasi, Sejumlah Pejabat Jadi Asisten
Moment Foto Bersama Usai Kegiatan Mutasi dan Rotasi Jabatan di Aula Utama Kantor Walikota Bima, Selasa (20/6/2023)
Visioner Berita Kota Bima-Moment mutasi dan rotasi jabatan oleh Pemerintahan Kota (Pemkot) Bima yang dikendalikan oleh Walikota setempat, H. Muhammad Lutfi, SE kembali digelar. Peristiwa penting penting yang diharapkan bisa melahirkan atmosfir baru bagi kemajuan Kota Bima di berbagai segi sesuai sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) pejabat yang dilantik tersebut, dilaksanakan di aula utama kanto Walikota Bima, Selasa (20/6/2023).
Liputan langsung sejumlah Awak Media pada moment itu melaporkan, diantara para pejabat yang dilantik secara resmi tersebut tercatat beberapa orang diantaranya menempati jabatan sebagai asisten dan staf ahli. Dan yang dilantik serta dirotasi itu yakni pejabat pimpinan tinggi pratama dan jabatan administrator.
Masih dalam liputan langsung sejumlah Awak Mediamelaporkan, moment mutasi ini juga dihadiri oleh Kepala BKPSDM Kota Bima, H. Abdul Wahid, seluruh kepala SKPD dan OPD dalam lingkup Pemkot Bima dan lainya, tak terkecuali istri-istri pejabat yang dilantik dan dirotasi.
Berikut nama-nama sejumlah pejabat yang dilantik secara langsung oleh orang nomor satu di Bima tersebut. Yakni H. Alwi Yasin, jabatan lama sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintahan kini dilantik untuk menempati posisi sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesehjahteraan Setda Kota Bima. Ir. H. Tafsir HA. Majid, M.Si, jabatan lama sebagai Kadisnaker Kta Bima namun kini dilantik secara resmi menjadi Kadis Koperindag Kota Bima.
Drs. Adisan yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten III Setda Kota Bima, kini dilantik untuk menempati jabatan baru sebagai kepala Bappeda setempat. HM. Nor A. Majid, SH yang sebelumnya menjabat sebagai Kasat Pol PP Kota Bima namun kini dirotasi menjadi Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik.
A. Haris, SE yang sebelumnya menjabat sebagai Kadis Koperindag Kota Bima kini dilantik secara resmi untuk menempati jabatan baru yakni sebagai Kepala BPKAD setempat. Muhammad Saleh yang semula menjabat sebagai Kepala BPKAD Kota Bima kini dilantik menempati jabatan baru sebagai Asisten III Setda Kota Bima.
Drs. H. Abdul Gawis yang semulamenempati jabatan sebagai Asisten I Setda Kota Bima, kini dilantik secara resmi untuk menempati jabatan baru sebagai Asisten Perekonomian Setda setempat. H. Akhyar yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Dinas Damkar dan Penyelamatan kini dilantik untuk menempati posisi baru sebagai Sekretaris Dinas Koperindag Kota Bima.
Dan Drs. H. Fakhrunraji, ME yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bappeda Kota Bima kini dilantik secara resmi sebagai Inspektur Daerah Kota Bima. Sekedar catatan penting, Fahrunraji juga meragkap jabatan sebagai Plt. Sekda Kota Bima menggantikan posisi Drs. H. Muhtar Landa, MH yang kini sedang menjalani Ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah. Sementara Posisi Tafsir yang juga diakui sebagai salah satu Tokoh Masyarakat (Tomas)Donggo dan Soromandi dimaksud (Kadisnaker), digantikan oleh Drs. Amsor yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Disnaker setempat.
Usai melantik secara resmi para pejabat tersebut, Walikota Bima yakni H. Muhammad Lutfi, SE mengharapkan agar mutasi dan rotasi jabatan ini bisa melahirkan atmosfir baru bagi perkembangan dan kemajuan Kota Bima serta masyarakatnya sesuai bidang yang diemban oleh masing-masing pejabat dimaksud.
“Yang diharuskan ke depan adalah etos kerja, semangat kerja, displin kerja para birokrasi untuk mengubah keadaan ke arah yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Kepada para peabat yang baru saja dilantik, saya ingatkan bahwa di pundaknya masing-masing tentu saja ada amanah publik yang harus dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan secara baik guna mewujudkan kemasalahatan Kota Bima beserta masyarakatnya,” imbuhnya.
Ditegaskanya pula, jabatan yang diberikan itu bukan sekedar untuk gaya-gayaan. Tetapi di dalamnya terselip beban dan tanggungjawab serta tantangan serius yang mutlak untuk diwujudkan sebagaimana sumpah dan janji diatas Al-Qur;an disaat dilantik.
“Target yang dijanjikan saat dilantik adalah capaian yang dijanjikan dibawah sumpah disaat dilantik. Hal itu harus mampu diterjemahkan sekaligus dipertanggungjawabkan baik di dunia maupun di hari kelak nanti (Yaumil Mahsyar). Jika ke depan tak mampu mencapai target sesuai dengan sumpah dan janji, tentu saja jabatan yang diberikan itu akan dievaluasi kembali,” imbuhnya dengan nada tegas.
Pasca sejumlah pejabat yang telah dilantik secara resmi tersebut, dihimbaunya agar memiliki perencanaan yang sangat matang pada masing-masing bidang sesuai Tupoksinya. Hal tersebut ditegaskanya harus dimulai dari sekarang yang berorientasi nyata kepada perkembangan dan kemajuan daerah beserta masyarakat Kota Bima baik untuk hari ini, esok maupun selanjutnya.
“Itu penting untuk dilakukan. Sebab, jabatan saya sebagai Walikota Bima akan berakhir dalam beberapa bulan ke depan. Kendati demikian, perencanaan matang tersebut diharapkan tidak akan digeser oleh PJ. Walikota Bima. Sesungguhnya PJ Walikota Bima memiliki kewenangan sesuai aturan untuk melakukan pergeseran. Namun ketika kemampuan secara akademik terkait perencanaan di berbagai bidang pembangunan bisa dipertahankan oleh sejumlah pejabat yang telah dilantik secara resmi itu pula, tentu saja akan bisa dipertahankan sampai kapanpun,” papar Politisi Partai Golkar yang diakui telah mengukir seabrek prestasi terbaik yang dibuktikan dengan sederetan piagam penghargaan selama menjabat sebagai Walikota Bima ini.
Lutfi kemudian memastikan mengharamkan permainan uang melalui moment mutasi dan rotasi jabatan baik kali ini maupun sebelumnya. Tetapi mutasi dan rotasi jabatan yang dilakukanya selama menjabat sebagai Walikota Bima, lebih kepada pertimbangan soal kelayakan dan kepantasan. Pun ditegaskanya, sebelum mutasi dan rotasi jabatan di lingkungan Pemkot Bimatentu saja diawali oleh adanya koordinasi, konsultasi dan komunikasi dengan sangat baik.
“Sudah berkali-kalisaya dengungkan tentang tidak ada sogok-menyogok terkait mutasi dan rotasi jabatan selama saya menjabat sebagai Walikota Bima, dan itu haram hukumnya. Tetapi hal itu berjalan sesuai dengan proses, tahapan dan petimbangan secara akademik sesuai dengan ketetuan yang berlaku. Antara lain, sebelum mutasi dan rotasi jabatan dilakukan tentu saja didahului oleh adanya surat resmi dari pihak Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN),” tandas Lutfi.
Pada moment itu pula, Lutfi menegaskan kepada semua pihak untuk menghilangkan stigma tentang jabatan staf ahli sebagai tempat buangan. Tetapi jabatan tersebut ditegaskanya memiliki fungsi strategis sestaip saat mendampingi Walikota Bima pada setiap pembahasan soal konsep dan strategi di berbagai bidang pembangunan untuk masyarakat serta daerah Kota Bima.
“Staf ahli bukan tempat buangan. Tetapi staf ahli adalah posisi strategis yang setiap saat bersama dengan Walikota Bima. Untuk itu, stigma dimaksud harus dihilangkan,” ulasnya.
Lutfi menambahkan, setiap Kepala Daerah masing-masing memiliki kekahsan terkait mutasi dan rotasi jabatan. Dan dalam kaitan itu pula, ada oknum Kepala daerah yang melakukan pendengatan dengan cara otoriter dan ada pula yang bekerja sesuai dengan kaidah dan marwah birokrasi.
“Tetapi dalam kaitan itu, saya selalu menggunakan pendekatan kelayakan dan kepantasan. Melalui kesempatan ini pula, saya kembali menghimbau kepada seluruh pejabat yang ada di Kota Bima untuk menguburkan budaya lama. Yakni malas-malasan soal koordinasi, konsultasi dan komunikasi terlebih dahulu dengan Kepala Daerah sebelum melaksanakan berbagai program pembangunan terutama yang sudah dituangkan secara resmi ke dalam APBD II Kota Bima,” pungkas Lutfi. (FAHRIZ/JOEL/RUDY/AL)
Tulis Komentar Anda