Pawan Bicara “Beda” di Moment Silaturrahmi Dengan Pj. Walikota Bima, Syamsuri dan DJ Bereaksi Keras

Ketua DPRD Kota Bima, Alfian Indra Wirawan, S.Adm (Pawan)

Visioner Berita Kota Bima-Minggu malam (1/10/2023), Pj. Walikota Bima, Ir. H. Muhammad Rum menggelar acara silaturrahmi di Mutmainnah Home Stay. Moment tersebut menghadirkanbanya pihak. Antar lain Ketua DPRD Kota Bima, Alfian IndraWirawan, S.Adm, Wakil Ketua DPRD setempat, Syamsuri, SH, Anggota DPRD Kota Bima dari Partai Gerindra, Sudirman DJ, SH, para Kepala SKPD-OPD Kota Bima, Sekda Kota Bima, Drs. H. Muhtar Landa, MH, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Politisi dari sejumlah Parpol dan lainya.

Kegiatan silaturrahmi itu, dijelaskan bermaksud untuk menyerap aspirasi masyarakat Kota Bima yang diharapkan bisa ditindak lanjuti oleh Pj. Walikota tersebut. Pada moment yang berlangsung ramai tersebut, Ketua DPRD Kota Bima yang akrab disapa Dae Pawan tersebut sempat mengeluarkan pernyataan yang “berbeda” melalui sambutanya. 

Bahkan kepingan video rekaman terkait pembicaraan Pawan tersebut pun beredar luas. Tak hanya itu, pernyataan tersebut ramai dibicarakan di berbagai group WhatssApp (WA) dan bahkan “blunder”.

“Melalui kesempatan ini kami mengharapkan sinergitas antara antara Eksekutif dan Legislatif yang mungkin selama ini tidak berjalan. Jujur kami sampaikan, sekali lagi ini suatu kehormatan dan kaku kami, Pak. Kali ini kami dilayani oleh Humas, oleh Pemerintah yang selama ini belum pernah kami rasakan. Dan yang selanjutnya terkait dengan Tupoksi kami sesuai dengan fungsi kami yakni budgeting, Legislasi dan pengawasan. Terkait dengan fungsi pengawasan, kami mengharapkan sinergitas antara Eksekutif dengan Legislatif,” ujar Pawan dalam sambutanya sebagaimana kepingan video rekaman yang beredar luas tersebut.

Pernyataan Pawan tersebut diduga berkorelasi dengan kepemimpinan Walikota-Wakil Walikota Bima sebelumnya yakni H. Muhammad Lutfi, SE-Feri Sofiyan, SH (Lutfi-Feri). Berbagai pihak menyebutkan tak adanya jejak disharmoninasi hubungan antara Pawan selama lima tahun Lufi-Feri memimpin Kota Bima.  

Keharmonisan antara Eksekutif dengan Legislatif saat itu dijelaskan tercermin melalui seluruh program yang tercantum dalam APBD 2 Kota Bima yangdisahkan oleh Dewan setempat telah berjalan sebagaimanamestinya. Anggaran Pokok Pikiran (Pokir) Dewan mulai dari Pimpinan hingga Anggotanya pun berjalan lancar alias tanpa hambatan. Dan di berbagai Media Online, saat itu Pawan menegaskan hanya “orang gila” yang tidak mengakui keberhasilan Lutfi-Feri di berbagai bidang pembangunan. Oleh sebab itu, saat itu Pawan menegaskan bahwa Lutfi-Feri telah berhasil mewujudkan visi-misi PERUBAHAN untuk Kota Bima beserta masyarakatnya selama lima tahun kepemimpinanya.

Pernyataan Pawan di momoment Silaturrahmi dengan Pj. Walikota Bima tersebut, dibeberkan memicu reaksi dari Syamasuri dan Dj (Sudirman Dj, SH). Kedua Politisi kawakan tersebut menegaskan bahwa sinergitas antara pihak Esekutif dan Legislatif selama lima tahun Lutfi-Feri memimpin Kota berjalan dengan sangat baik. Atas dasar itu, berbagai program pembangunan di Kota Bima berjalan sesuai harapan serta visi-misi PERUBAHAN.

Bukan itu saja, kedua Politisi tersebut memastikan bahwa di tangan Lutfi-Feri Kota Bima berhasil berposisi setara dengan kota-kota lain di Indonesia. Masih menurut keduanya, banyak karya monumental dan fundamental yang ditorehkan oleh Lutfi-Feri selama lima tahun memimpin Kota Bima. Antara lain soal BPJS gratis bagi hampir ratusan ribu warga miskin Kota Bima, WiFi gratis di hampir seluruh wilayah di Kota Bima, pemberian insentif (gaji) kepada RT-RW se-Kota Bima, peyerahan Handphone (HP) gratis kepada seluruh RT se Kota Bima yang ditunjang dengan pembangunan Command Center, pembangunan pembangunan Masjid Raya Al-Muwahiddin yang selama ini terkesan di abaikan, sumbangan kepada Masjid dan Musholla dengan angka sangat signifikan per tahunya jika dibandingkan dengan pemimpin sebelumnya, pembangunan Masjid Muhammad Nurlatif, pembangunan sayap Kantor Walikota Bima, peningkatan insentif bagi Bilal dan Marbot, bantuan anggaran untuk lintas Agama di Kota Bima, kemajuan dunia pariwisata (Lawata dan Kolo) dan masih banyak lagi yang lainya.

Kedua Politisi itu kemudian memastikan bahwa kiprah Lutfi-Feri selama lima tahun memimpin Kota Bima tersebut, telah membuktikan prestasi terbaiknya di bidang pembangunan fisik dan non fisik yang jauh lebih baik dari Pemimpin-Pemimpin sebelumnya di Kota Bima. Masih menurut kedua Politisi tersebut, mantan Walikota Bima yakni Drs. H. Muhammad Nurlatif (Nolly/Almarhum) berhasil menorehkan sejara monumental yakni melalui pembangunan Kantor Walikota Bima dan pembangunan beberapa unit SDN setara internasonal dan lainya. Sementara di masa kepemimpinan Walikota Bima, H. Muhammad Qurais H. Abidin, diakuinya tercermin pada karya monumentalnya yakni pembangunan Masjid terapung di Amahami dan lainya.

Tetapi ujar keduanya, atas keberhasilanya Lutfi-Feri telah berhasil memposisikan Kota Bima sebagai Kota terbaikdi Nusa Tenggara Barat (NTB). Atas keberhasilanya memajukanKotaBima baik di bidang pembangunan fisik maupun non fisik, Lutfi-Feri berhasilmeraih seabrek piagam penghargaan dari pemerintah pusat.

Masih menurut keduanya, berbagai torehan prestasi Lutfi-Feri selama lima tahun memimpin Kota Bima tersebut merupakan bukti nyata bahwa kinerja birokrasi berjalan dengan sangat baik pula. Dan keberhasilan Lutfi-Feri dimaksud, juga diakuinya sebagai wujud nyata adanya sinergitas antara Eksekutif dengan Legislatif saat itu.

Sementara itu, Pawan yang dimintai tanggapanya atas kepingan video yang beredar luas tersebut memastikan bahwa dirinya tidak menyerang kepemimpinan Lutfi-Feri. Tetapi yang dia maksudkan adalah soal kesan kekuan melalui kegiatan siaturrahmi yang digelar oleh Pj. Walikota Bima di Mutmainnah Home Stay dimaksud.

“Santai saja menanggapinya, bro. Soal mungkin tidak adanya sinergitas antara Eksekutif dengan Legislatif yang saya maksudkan tersebut, tidak ada kaitanya dengan kepimpinan Lutfi-Feri. Soal Lutfi-Feri, keduanya telah menuntaskan visi-misi PERUBAHAN dengan sangat baik. Selama lima tahun Lutfi-Feri memimpin Kota Bima, semua program baik di bidang pembangunan fisik maupun non fisik juga berjalan dengan sangat baik. Tak hanya itu, sinergitas antara Eksekutif dengan Legislatif saat itu juga berjalan dengan sangat baik pula. Dan saat ini sinergitas tersebut harus lebih ditingkatkan lagi,” tegas Pawan kepada Media ini, Senin (2/10/2023).

Atas prestasi yang telah ditorehkanya selama lima tahun memimpin Kota Bima, diakuinya bahwa Lutfi-Feri telah mampu memposisikan Kota Bima sejajar degan kota-kota lain di Indonesia. Dan dalam kaitan itu pula, diakuinya Lutfi-Feri berhasil meraih berbagai piagam penghargaan dari pemerintah maupun dari Lembaga non pemerintah.

“Kita bukan saja mengakuinya. Tetapi juga harus berterimakasih dan mengapresiasinya dengan sangat baik pula. Sekali lagi, jangan kait-kaitkan pembicaraan saya di Mutmainnah Home Stay itu dengan kepemipinan Lutfi-Feri. Sekali lagi, hanya orang gila yang tidak mengakui keberhasilan Lutfi-Feri di dalam memimpin Kota Bima ini. Untuk itu, kita inikan waras dan harus mengakui bahwa Lutfi-Feri telah menuntaskan visi-misi PERUBAHAN dengan sangat baik,” ulas Pawan dengan nada tegas.

Politis Partai Golkar yang juga Ketua DPD 2 Golkar Kota Bima ini menyatakan, selama Lutfi-feri memimpin Kota Bima tidak ditemukan adaya kegiatan resmi layaknya yang dilaksanakan oleh Pj. Walikota Bima di Mutmainnah Home Stay itu. Dan selama kepeimpinan Lutfi-Feri, diakuinya tidak ada kegiatan resmi layaknya di Mutmainnah Home Stay itu yang digelar oleh Pemerintah setempat melalui Bagian Humasnya.

“Makanya saya bilang bahwa secara jujur kami mengaku sangat kaku disaat mengikuti kegiatan di Mutmainnah Home Stay itu. Dan itu baru pertama kali kami ikuti. Sementara di masa kepemimpinan Lutfi-Feri, tak ada kegiatan semacam itu. Tetapi pertemuan untuk membahas berbagai bidang pembangunan, saat itu dilakukan dengan sangat sangtai, di tempat terbuka dan bahakn di forum-forum resmi DPRD Kota Bima. Sekali lagi, kami merasa sangat kaku dalam mengikuti kegiatan di Mutaminnah Home Stay tersebut,” tandas Pawan.

Pawan mengaku, pada kegiatan Silaturrahmi yang digelar di Mutmainnah Home Stay itu dirinya membahas soal JPT yang diduga kontroversial. Dan dalam kaitan itu, ditegaskanya bahwa Pj. Walikota Bima tidak diperkenankan oleh aturan yang berlaku untuk memutuskanya secara sepihak. Tetapi dalam kaitan itu, Pj. Walikota Bima memiliki kewenangan setelah mengantungi rekomendasi resmi dari kemendagri RI.

“Masih soal kegiatan di Mutmainnah Home Stay tersebut, untuk ke depan sah-sah saja Pj. Walikota Bima melaksanakan kegiatan yang sama yang berorientasi kepada pembangunan Kota Bima beserta masyarakatnya di berbagai bidang. Tetapi selama kepeimpinanya, PJ. Walikota Bima tersebut tidak boleh sekedar memberi janji kepada masyarakat Kota Bima.

“Dia berjanji akan menuntaskan masalah air bersih dan masalah sampah di Kota Bima, itu wajib kita dorong. Namun dalam kaitan itu, tentu saja harus melewati berbagai tahapan, proses dan mekanisme yang berlaku. Dua item penting ini, Insya Allah akan kita dorong di tahun 2024. Itu bukan saja soal air bersih, tetapi juga soal insentif bagi tenaga kebersihan yang ada di Kota Bima. Terkait masalah sampah, Insya Allah di tahun 2024 kita akan dorong anggaran untuk pembangunan Tempat Pembuangan Akhir Sementara (TPAS),” ujar Pawan.

Pawan menyatakan, yang menjadi keinginan Pj. Walikota Bima tersebut tentu sajas saja berkorelasi dengan kemasalahatan masyarakat Kota Bima. Tetapi perlu ditegaskanya, semua program di tahun 2024 itu Rencana Pembangunan daerah (RPD) berlaku sampai dengan tahun 2026.

“Tata kelola aturanya harus kita dorong. Sekali lagi, soal air bersih itu akan kita dorong anggaranya di tahun 2024 melalui APBD 2 Kota Bima. Soal sampah di KotaBima, semuanya tidak boleh secara serta merta menyalahkan Pemerintah. Tetapi kesadaran partisipatif masyarakat tentu saja bersifat mutlak. Terkada ada masyarakat yang membuang sampah di sembarangan tempat. Ada juga yang bawa sampah menggunakan sepeda motor lalu dibuang pada bukan tempatnya,” beber Pawan.

Di masa kepemimpinan Lutfi-Feri, diakuinyatelah membuktikan adanya perhatianya soal sampah. Antara lain soal penambahan armada dan fasilitas modern yang sekarang ada pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima.

“Hal itu bertujuan untuk mengatasi sampah yang ada. Jika dirasakan masih kurang, Insya Allah anggaran penambahan armadanya akan kita dorong melalui APBD tahun 2024,” tuturnya.

Sementara yang harus lebih diutamakan oleh Pj. Walikota Bima sekarang tegasnya, yakni yang berkaitan dengan masalah inflasi, stunting dan kemiskinan eksrim di Kota Bima. Tiga masalah tersebut ditegaskanya harus menjadi perhatian khusus Pj. Walikota Bima. Sebab, masalah ekonomi di Kota Bima akhir-akhir ini terlihat masih carut-marut. Indikasi itu ditemukan oleh pihaknya melalui harga kebutuhan yang semakin tinggi, sementara daya beli masyarakat masih sangat rendah.

“Hal itu harus diselaraskan. Leading sektor yang kita dorong adalah Dikes, BKKBN, Ketahanan Pangan, dan Dinas Pertanian (soal stunting). Sementara soal kemiskinan eskrim itu, kita dorong Dinas PUPR dan Dinas Perkim Kota Bima untuk mengatasinya,” papar Pawan.

Pawan menambahkan, PJ. Walikota Bima jangan hanya bicara soal sampah, air bersih dan tata kelola birokrasi. Tetapi seingat Pawan, hingga saat ini PJ. Walikota Bima ini masih mejabat sebagai Kepala Dinas (Kadis) PUPR Provinsi NTB.

“Dalam kaitan itu, PJ. Walikota Bima harus berkoordinasi dengan Pj. Gunernur NTB untuk menuntaskan infrasttruktur jalan dan jembatan milik Provinsi NTB yang ada di Kota Bima. Sebab, sampaisaat ini hal tersebut belum juga dituntaskan oleh Pempov NTB. Dan dalam kaitan itu, barang kali Gubernur NTB (DR.H. Zulkieflimansyah) pernah berjanji kepada masyarakat Kota Bima untuk menuntaskanya. Karena Pj ini masih menjabat sebagai Kadis PUPR NTB agar bisa menuntaskan program-program yang menjadi yang menjadi tanggungjawab provinsi khususnya di Kota Bima,” pungkas Pawan. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.