Kisah Nurhayati Tertangkap “Sedang Bermesra Dengan Lelaki Lain” di Kamar Kos di Kota Bima, FB Suami "Diblokir"

Pasangan Terlarang Viral di Bima Saat ini, Nurhayati (Kiri)-Sahdat (Kanan)

Visioner Berita Kota Bima-Nurhayati merupakan warga asal Desa Doro O’o Kecamatan Langgudu-Kabupaten Bima. Pun Nurhayagti adalah istri sahnya Muamar. Pernikahan keduanya, diketahui memiliki dua orang anak perempuan.

Seiring dengan perjalanan waktu, Nurhayati diperbolehkan suaminya untuk menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Singapore. Konon tujuanya lebih kepada untuk menambah biaya hidup, terutama untuk kedua orang anak perempuan keduanya.

Selama Nurhayati berada di Negeri Singa itu (Singapore), dikabarkan bahwa hubungan suami-istri ini baik-baik saja. Tetapi tak ada yang menyangka tentang dugaan adanya hubungan terlarang antara Nurhayati dengan lelaki lain bernama Sahdat, warga asal Desa Sakuru Kecamatan Monta-Kabupaten Bima.

Hasil penelusuran Media Online www.visionerbima.com menguak sesutu yang dinilai sangat menarik. Antara lain, diduga Nurhayati diduga berkomunikasi secara intensi dengan Sahdat melalui Media Sosial (Medsos). Masih menurut hasil penelusuran sementara Media ini, dugaan komunikasi keduanya semakin tajam ke “hal-hal lainya yang mengarah”.

Alhasil, Nurhayati kembali ke Indonesia sebelum masa kontraknya sebagai TKW berakhir. Konon kabarnya, Nurhayati pulang ke Indonesia dan selanjutnya ke Kota Bima yakni sejak dua bulan silam. Tiba di Bima melalui Bandara Muhammad Salahudin, tampaknya Nurhayati bukan langsung pulang ke rumahnya untuk kembali bersatu dengan kedua orang anaknya dan suaminya.

Tetapi, diduga keras sejak dua bulan silam Nurhayati langsung ke salah satu kamar kos penembakan di wilayah Kelurahan Mande Kecamatan Mpunda-Kota Bima. Sejak dua bulan silam hingga Minggu malam (24/12/2023), Nurhayati hidup bersama dengan Sahdat yang dikabarkan berprofesi sebagai petani.

Namun jauh sebelumnya, Nurhayati mengaku masih berada di Jakarta kepada suaminya. Muamar yang dikenal sabar dan polos itupun akhirnya percaya. Oleh sebab itu, ia mengirim uang sebesar Rp400 ribu untuk makan-minum Nurhayati di Jakarta.

Sebagai suami, seakan-akan ada yang terasa ganjil di hati Muamar. Alhasil, Muamar langsung menghubungi teman Nurhayati di jakarta-sebut saja Anti. Tujuanya lebih kepada mengkroscek tentang kebenaran tentang keberadaan Nurhayati di Jakarta.

Celakanya, hasil komunikasinya dengan Anti justeru menguak sebuah fakta mencengangkan. Anti menyebutkan bahwa Nurhayati sudah dua bulan berada di Kota Bima dan tinggal di salah satu rumah kos yang berlokasi di belakang SMKN III Kota Bima (STMN) di wilayah Kelurahan Mande.

Yang diduga tak kalah tragisnya lagi, komunikasi antara Muamar dengan Nurhayati melalui Medsos (Massanger) pun dijelaskan telah lama terputus. Lebih jelasnya, akun FB sang suaminya tersebut diduga sudah lama diblokir oleh Nurhayati.

Pengakuan itu dijelaskan secara langsung oleh Muamar melalui video live streaming bersama Ketua Karang Taruna Kota Bima, Amirudin S.Sos pada Senin siang (25/12/2023). Pada hari yang sama, Amar datang memberikan kesaksian terkait kasus yang dilaporkanya itu kepada Penyidik Unit PPA Sat Reskrim Polres Bima Kota.

Peristiwa yang dinilai tragis itu terkuak pada Minggu (24/12/2023) sekitar pukul 10.20 Wita. Sepulang dari menyaksikan event pacuan kuda di lapangan Panda-Kabupaten Bima (24/12/2023), Muamar bersama Ketua Karang Taruna Kota Bima tersebut, Amir langsung bergegas ke sebuah rumah kos bernama penembakan di wilayah Kelurahan Mande.

Pada moment yang tak diduga-duga itu, Muamar mengaku langsung menemukan istri sahnya itu yang diduga kuat sedang bermesra dengan pria lain (Sahdat). Beruntung pada moment tersebut, Muamar tak emosi. Hal yang ia lakukan adalah berkoordinasi dengan pihak Polsek Rasanae Barat (Rasbar)-Polres Bima Kota.

Selang beberapa menit kemudian, Kapolsek Rasbar-Polres Bima Kota, AKP Sirajudin bersamapasukanya yang diback up oleh Buser Reskrim Polres Bima Kota langsung ke TKP. Pada moment yang bersamaan, Sahdat terlihat masih berdiri dengan wajah kebingungan di dalam kamar kos itu. Sedangkan Nurhayati, saat itu sedang berada di luar kamar yang naya menggunakan Daster bewarna-warni. Ia (Nurhayati) kemudian menggunakan sarung disaat digelandang bersama Sahdat ke Mapolres Bima Kota.

Namun sebelumnya, Amuirudin tak ingin kehilangan moment. Ia pun medokumentasikan peristiwa penggerebekan itu melalui video live streaming di FB. Moment live streaming itu pun terlihat sangat viral dan kemudian ditangkap secara segera oleh Media ini untuk dijadikan berita. Hingga berita ini ditulis, jumlah tayangan dari live streaminya Amirudin melalui akun FB atas nama Amir Mbojo itu sudah hampir mencapai ratusan ribu. Dan pemberitaan Media ini terkait peristiwa heboh tersebut pun sangat viral.

Pertanyaan tentang sikap terkini Muamar terkait kasus yang dinilai mengiris hatinya itu, pun kini terjawab. Muamar menegaskan akan menceraikan istrinya itu. Namun upaya itu akan dilakukanya setelah ada kepastian hukum atas laporanya kepada penyidik Unit PPA Sat Reskrim Polres Bima Kota.

“Peristiwa ini merupakan noda yang tidak boleh saya pertahankan lagi. Untuk itu, saya akan menceraikanya. Upaya itu akan dilakukan setelah adanya kepastian hukum atas kasus yang saya laporkan itu. Setelah itu saya akan menikah lagi, diharapkan adanya seorang perempuan yang bisa menerima saya dan anak-anak dengan apa adanya,” tegas Muamar, Minggu (25/12/2023).

Muamar kembali menjelaskan, dalam kasus ini dirinya telah memberikan keterangan secara resmi kepada Unit PPA Sat Reskrim Polres Bima Kota. Pun demikian halnya dengan sejumlah saksi yang diajukanya. Hal tersebut dilakukanya pada Minggu (25/12/2023). Pada moment yang sama, Muamar didampingi oleh Ketua Karang taruna Kota Bima, Amirudin, S.Sos.

“Hingga saat ini saya masih berada di mapolres Bima Kota bersama Bang Amir. Dalam kasus ini, saya beraharap agar hukum bisa ditegakan dengan seadil-adilnya,” harap Amar.

Muamar kemudian berkisah, selama lebih dari satu tahun istrinya bekerja sebagai TKW di Singapore namun tak pernah mengirimkan uang kepadanya. Kecuali, justeru Amar yang mengirim uang untuk istrinya itu. Amar merupakan warga asal Kalampa-Tente Kecamatan Woha Kabupaten Bima dan dikenal sebagai pekerja keras.

Ia membanting tulang mencari uang untuk menghidupkan kedua anak dan istrinya. Amar juga disebut-sebut sebagai ayah yang polos, memiliki nilai kasih-sayang yang kuat terhadap kedua anaknya. Kasih sayang Muamar terhadap istrinya sebelum peristiwa memalukan itu terkuak, juga diakuinya sangat besar.

Hingga berita ini ditulis, tentang alasan Nurhayati memblokir akun FB suaminya itu belum diketahui. Namun sejumlah pihak menduga bahwa itu dilakukan demi memperlancar hubungan terlarangnya dengan Sahdat.

Catatan terkini Media ini mengungkap, peristiwa memalukan itu praktis saja memicu rekasi keras publik, khususnya para nitizen di beranda Medsos. Rata-rata nitizen dan berbagai pihak di dunia nyata mengapresiasi dan bangga atas kesabaran Amar ketika menyaksikan istrinya yang diduga bermesra dengan lelaki lain di kamar kos itu.

Selain mengutuk keras peristiwa yang bertabrakan dengan nilai-nilai suci tersebut, publik mendesak agar Muamar menceraikan Nurhayati dan menikah dengan wanita baik-baik. Sebab, publik menyebutkan bahwa Nurhayati dan Sahdat meruopakan aib yang teramat sulit untuk dimaafkan.

Tak hanya itu, publik juga berharap agar Aparat penegak Hukum (APH) bisa menghukum pasangan terlarang tersebut dengan seberat-beratnya. Pun publik menghimbau agar kasus tersebut bisa dijadikan sebagai pelajaran berharga bagi semua pihak. Dan diharapkan agar kasus yang sama tidak kembali terjadi di kemudian hari.

Ketua Karang Taruna Kota Bima, Amikrudin S.Sos memastikan akan terus mendampingi penanganan hukum kasus yang dilaporkan  oleh Muamar tersebut hingga mendapatkan kepastian hukum dari Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Raba-Bima. Saat ini, Amir memastikan sedang mengawal dan mengawasi penanganan kasus di di Polres Bima Kota.

“Yang dilaporkan adalah terkait perzinahan. Tercatat sudah dua bulan Nurhayati dan Sahdat tinggal sekamar di rumah kost itu. Apa saja yang mereka lakukan selama dua bulan di kamar tersebut, tentu saja kita tidak mengetahuinya. Lantas apa maksudnya mereka hidup sekamar berdua kalau tidak melakukan hubungan layaknya suami-istri?. Sungguh pertanyaan itu bisa dijawab oleh anak TK sekalipun,” tegas Amir dengan nada serius.

Berdasarkan informasi terkini yang diperoleh Media ini melaporkan, penanganan kasus ini masih dilaksanakan secara serius oleh penyidik Unit PPA Sat Reskrim Polres Bima Kota. Baik Muamar maupun sejumlah saksinya, dijelaskan telah dimintai keterangan awalnya oleh Penyidik setempat.

“Kasusnya masih ditantangni. Hingga kini Nurhayati dan Sahdat masih diamankan di Mapolres Bima Kota. Sedangkan Amar dan sejumlah saksi yang diajukanya telah dimintai keterangan awalnya oleh Penyidik. Namun penanganan kasus ini masih dalam tahapan penyelidikan,” terang Jufrin kepada Media ini, Minggu (25/12/2023).

Lantas adakan potensi pidana terkait kasus yang dilaporkan itu?. Jufrin belum bisa menjelaskanya sekarang. Sebab, penyidik masih bekerja secara serius, profesional, terukur dan bertanggungjawab.

“Pertanyaan itu belum bisa kami jelaskan saat ini. Sebab, penanganan kasusnya masih dalam tahapan penyelidikan. Untuk perkembangan penanganan selanjutnya, tentu akan kami jelaskan kembali kepada rekan-rekan Wartawan,” pungkas Jufrin. (Fahriz/Joel/Rudy/Al)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.