Sikap Serius Soal Kekurangan Air Bersih, Pemkot Bima Telah Siapkan Anggaran dan Diyakini Tuntas Tahun 2024

Kepala Bappeda Kota Bima, Drs. Adisan Sahidu, M.Si (Aba Chan)

Visioner Berita Kota Bima-Kekurangan air bersih di sejumlah Kelurahan di Kota Bima, tercatat sebagai salah satu masalah paling alot. Berbagai upaya, diakui telah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bima. Namun hingga detik ini, ditegaskan tak membuahkan hasil yang diharapkan.

Sementara keluhan warga soal kekurangan air bersih seperti di Rusunawa Kelurahan Paruga dan Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat, hingga kini masih terus terjadi.  Pun demikian halnya dengan di wilayah Kelurahan Sambinae Kecamatan Mpunda.

Catatan penting lainnya Media Online www.visionerbima.com juga menguak soal salah satu pemicu utama terjadinya kekurangan air bersih di Kota Bima. Yakni soal kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bima yang sampai sekarang masih beroperasi di Kota Bima. Hanya saja, Master Off Understanding (MoU) yang telah ditandatangani antara pihak PDAM dengan Pemkot Bima saat itu, H. Muhammad Lutfi, SE dituding tak mampu diterjemahkan oleh Dirut PDAM, H. Hairudin, ST, MT.

Masih soal kekurangan air bersih di sejumlah wilayah di Kota Bima, elemen Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima yang menggandeng KOHATI setempat, tercatat lebih satu kali menggelar aksi pergerakan di Kantor Walikota Bima. Aksi HMI terkait hal itu pun sempat berbenturan dengan aparat keamanan.

Kendati demikian, hingga saat ini HMI Cabang Bima yang dikencalikan oleh Fitrah (Ketua Cabang) tersebut masih terus bersuara keras untuk masalah serius yang satu ini. Pertanyaan soal seperti apa sikap Pj. Walikota Bima, H. Muhammad Rum, ST, MM terkait masalah yang satu ini pun sekarang terjawab. Di berbagai kegiatan penting di Kota Bima, Rum memastikan bahwa masalah kekurangan air bersih tersebut akan disikapi secara nyata melalui aksi nyata pula.

Rum kemudian memberikan keyakinan bahwa dalam kaitan itu akan dituntaskan pada tahun 2024. Hal dibenarkan oleh Kepala Bappeda Kota Bima, Drs. Adisan Sahidu, M.Si kepada media ini di ruang kerjanya, Rabu (6/12/2023).

“Ya, Insya Allah masalah air kekurangan air bersih tersebut akan bisa dituntaskan di tahun 2024. Sekali lagi, kita sangat yakin untuk hal itu. Sebab, saat ini kita sudah siapkan perangkatnya. Dan sudah menyiapkan anggaranya,” terang Kepala Bappeda yang akrab disapa Aba Chan ini.

Aba Chan memastikan bahwa secara perencanaan program, Pemkot Bima telah mengalokasikan anggaranya pada Dinas PUPR lewat Bidang Cipta Karya. Anggaran tersebut, dijelaskan untuk pembangunan beberapa jaringan perpipaan.

“Hanya saja persoalan sebelumnya terkait bangunan yang sudah dibangun tersebut terkendala terkendala pada persoalan operasional. Namun sebetulnya, sumur bor, mesin dan lainya sudah tersedia tetapi ketika itu dioperasionalkan kepada pihak PDAM Kabupaten Bima ditemukan adanya kendala yang sangat serius. Tetapi persoalan itu sudah selesai,” tandasnya.

Untuk ke depanya, soal usulan pembentukan UPT Air Bersih di Kota Bima, diakuinya sudah dilakukan. Dan saat ini pihaknya sedang mempersiapkan pejabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Air Bersih Kota Bima.   

“Termasuk soal anggaranya sudah kita siapkan pada APBDP Kota Bima kemarin. Untuk program jangka satu tahun ke depan terhadap beberapa Kelurahan yang terkendala terkait air bersih, Pemkot Bima akan mencoba untuk melakukan pengeboran di beberapa titik. Untuk itu, diharapkan dapat mengatasi soal kendala air bersih di beberapa Kelurahan,” harap Aba Chan.

Masih soal air bersih tersebut, bersamaan dengan penetapan APBD pada awal tahun 2024 dijelaskanya bahwa pada kesempatan pertama Dinas Teknis terkait melaksanakan proses pekerjaan proyek dimaksud. Sebab, pihaknya telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp6 M-Rp7 M.

“Dengan anggaran tersebut, diharapkan agar kekurangan air bersih di beberapa Kelurahan di Kota Bima bisa diperbaiki secara pelan-pelan. Insya Allah diakhir tahun 2024, kekurangan air bersih di Kota Bima sudah bisa kita tuntaskan,” ulas Aba Chan.

Aba Chan mengakui, kekurangan air bersih di Rusunawa merupakan masalah serius yang terjadi sejak lama dan bahkan masih berlangsung sampai dengan saat ini. Puluhan titik di lokasi itu, diakuinya telah dilakukan pengeboran oleh Instansi terkait. Kendati demikian, tetap saja tidak menemukan air bersih yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat. Namun yang ditemukan melalui upaya pengeboran tersebut adalah air yang rasanya payau.

“Seiring dengan perjalanan waktu, teman-teman pada Dinas PUPR Kota Bima telah melakukan identifikasi sehingga pengeboran untuk ke depanya bukan lagi di wilayah Rusunawa. Tetapi hal itu akan dilakukan di sejumlah air yang dipastikan adanya air bersih. Antara lain di wilayah Mpunda.

“Namun untuk mengarahkan air bersih ke Rusunawa itu, tentu saja harus dibangun beberapa instalasi jaringan (perpipaan).  Mungkin saja selama ini jaringan sudah ada, namun supai air bersih ke Rusunawa yang kurang.  Mungkin saja debitnya kurang, sehingga ke depan mungkin kapasitas pompanya yang harus ditingkatikan sehingga pendistribusianya bisa dilakukan secara merata,” ujar Aba Chan.

Dijelaskabnya, beberapa tahun silam Pemkot Bima pernah berupaya mengatasi masalah air bersih seperti di destinasi pantai Lawata. Upaya itu diakuinya pernah berhasil dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber air bersih di gua kadole yang kemudian dialirkan ke Lawata dengan menggunakan pipa.

“Hanya saja, itu tidak berlangsung lama. Kendalanya mungkin saja karena kekurangan debit air bersih di gua Kadole tersebut. Kemungkinan debit air bersih di kadole itu tinggi disaat musim huja, tetapi berkurang disaat musim kemarau sehingga suplaynya tidak sampai kesana atau hanya sampai beberapa Kelurahan terdekat saja. Makanya upaya Pemkot Bima ke depan adalah membangun pengeboran-pengeboran baru di wilayah terdekat dari Kelurahan terdekat yang berkaitan dengan masalah air bersih. Hal itu mendesak dilakukan untuk mensuport kekurangan debitnya,” papar Aba Chan.

Soal wilayah-wilayah yang mengalami maslaah kekurangan air bersih di kota Bima, diakuinya telah dipetakan oleh Dinas Teknis terkait. Pada saat pembahasan anggaran tahun 2024, dijelaskanya bahwa Dinas Teknis tersebut sudah melakukan survey di sejumlah titik untuk dilakukan pengeboran.

“Dalam kaitan itu, juga ada sharing program dari Dinas PUPR Provinsi NTB. Ir. H. Muhammad rum, ST, MM bukan saja menjabat sebagai Pj. Walikota Bima. Tetapi masih menjabat sebagai Kadis PUPR Provinsi NTB. Oleh sebab itu, beliau mengharapkan Dinas PUPR Provinsi NTB bisa mensuport kekurangan air bersih di Kota Bima ini. Untuk hal itu, Insya Allah kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Provinsi NTB,” terangnya.

Rencana soal pembangunan air bersih tersebut, diakuinya telah tercantum secara resmi ke dalam dokument APBD Kota Bima. Sementara soal titik air bersih yang akan dilakukan pengeboran, diakuinya hanya Dinas Teknis terkait yang memahaminya.

“UPT soal air bersih di kota Bima sudah terbentuk. Sementara yang akan dilaksanakan nantinya adalah mengelola managemen air bersih di daerah-daerah yang masih terkendala di sejumlah Kelurahan di Kota Bima. Sekali lagi, kita sangat yakin bahwa masalah kekurangan air bersih di Kota Bima bisa dituntaskan di tahun 2024,” pungkas Aba Chan. (Fahriz/Joel/Al) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.