Gagal Caleg DPRD Provinsi, Sri Hartati Diduga Tipu Sejumlah Warga di Kabupaten Bima, Begini Modusnya

Sri Hartati
Visioner Berita Kabupaten Bima-Dugaan penipuan kini kembali terjadi di Kabupaten Bima. Sejumlah warga dibeberapa Desa di Kabupaten Bima menjadi korban dugaan penipuan Sri Hartati (47) warga asal Desa Ncera Kecamatan Belo Kabupaten Bima.

Hasil investigasi, modus dugaan penipuan yang dilakukan wanita yang bekerja sebagai Pimpinan Perisai Penggerak Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Indonesia di Kabupaten Bima ini, berawal dari sosialisasi dengan menawarkan sejumlah bibit ke masyarakat seperti jagung, padi dan ternak. Selain itu juga traktor, rombong, supervisor dan sembako. 

Salah satu korban, Biraidin warga asal Desa Punti Kecamatan Soromandi menceritakan, peristiwa ini terjadi sejak bulan Agustus tahun 2023. Awalnya Sri Hartati datang sosialisasi program BPJS mandiri, kemudian mengaku dirinya sebagai caleg DPRD provinsi NTB dapil 6 (Bima, Kota Bima dan Dompu) dari salah satu partai politik. 

"Pasca itu saya diminta menjadi tim sukses pemenangan, kemudian digabungkan dalam grup whatsapp timsesnya," terangnya pada media ini, Sabtu (6/1/2024).

Sri Hartati (Baju Putih) Saat Sosialisasi di Salah Satu Desa di Kecamatan Soromandi Dengan Salah Satu Korban, Biraidin (Jaket)

Selanjutnya Sri Hartati itu meyakinkan dengan menawarkan berbagai program seperti bibit jagung, padi, ternak, pengadaan traktor, rombong, supervisor dan bahan sembako, dengan dalih merealisasikan programnya sebelum terpilih menjadi dewan. 

"Saya dibujuk dan diyakinkan melalui whatsaap, dia mengirim foto barang yang ditawarkan kemudian meminta transfer uang untuk bibit jagung dan barang lainnya. Bukti transfer dan hasil chatting dengannya ada, rencana akan kami jadikan sebagai bukti untuk diadukan ke Polres Bima," bebernya.

Sampai saat ini, barang yang dipesan tak kunjung datang hingga sekarang. Sejumlah masyarakat kecewa karena telah ditipu hingga mengalami kerugian mencapai ratusan juta.

"Korban penipuan oleh Sri Hartati ini bukan hanya terjadi pada saya, namun telah memakan korban yang begitu banyak disejumlah Desa di Kabupaten Bima seperti Desa Sape, Wera, Monta, Ngali dan lainnya. Kami ingin uang dikembalikan. Kami merasa kecewa dan geram karena ditipu," ungkapnya.

Secara terpisah, Sri Hartati yang dimintai tanggapannya enggan berkomentar panjang.

"Apapun saya akan tetap bertanggungjawab dan mengembalikan uangnya. Saya tidak akan lari," pungkasnya. (Fahriz)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.