Kasus Pembunuhan Amar Ramadoan, Polisi Belum Menemukan Tanda-Tanda Soal Motifnya

Kanit Pidum Sat Reskrim Polres Bima Kota, Ipda Adhitya Rizki Ridhotomo S.Tr.K
Visioner Berita Kota Bima-Hingga berita ini ditulis, publik khusunya di Kota Bima sangat yakion bahwa Mu’amar Ramadoan dibunuh secara sadis oleh pelaku yang sampai sejauh ini identitasnya belum terungkap. Alasannya pun jelas,  yakni ditemukan fakta bahwa leher bagian depan hingga kerongongan korban putus dan akhirnya tewas mengenaskan serta bersimbah darah.

Indikasi lain atas keyakinan publik bahwa Mu’amar dibunuh, juga ditemukan melalui olah TKP yang telah dilakukan oleh Polisi bahwa cecera-gumpalan darah bukan sekedar di kamar tidur korban. Tetapi, juga terlihat adanya tetesan darah di sepanjang gang hingga hampir mendekati jalan raya pada bagian utara TKP.

Polisi masih terus bekerja dalam mengungkap kasus pembunuhan sadis ini. Sejumlah proses pun dilakukan oleh pihak Reskrim Polres Bima Kota dibaw3ah kendali Kasat Reskrim, Iptu Akmal Novian Reza, S.IK. Tiga orang saksi telah dimintai keterangan awalnya, diantaranya pacar korban bernama Rini, Fadil (teman yang tidur sekamar dengan korban) dan salah seorang warga lainnya.

Kasat Reskrim Polres Bima Kota melalui Kanit Pidum, Ipda Adhitya Rizki Ridhotomo S.Tr.K yang dimintai tanggapannya menjelaskan, dalam kasus ini pihaknya telah melakukan beberapa hal penting. “Yakni Olah TKP, mengumpulkan barang bukti (BB), melakukan visum luar dan memintai keterangan sejumlah saksi. Namun, sampai sejauh ini kami belum menemukan adanya tanda-tanda tentang apa yang menjadi motif kasus dugaan pembunuhan ini. Pun, kami belum menemukan tanda-tanda soal pelakunya,” jelasnya kepada Visioner di ruang kerjanya, Senin siang (21/1/2019).

Aksi Pemblokiran jalan dan pembakaran Ban mobil oleh warga terkait kasus pembunuhan terhadap korban
Saksi-saksi yang telah dimintai keterangannya terangnya, yakni Fadil, Rini dan salah seorang warga setempat. Hanya saja, Adhitya enggan membuka tentang keterangan saksi-saksi yang telah dimintai keterangannya oleh Penyidik. “Soal hasil visumnya, sudah kami terima dari pihak RSUD Bima. Soal hasilnya, tentu saja tidak bisa kami beberkan kepada rekan-rekan Wartawan,” tegasnya.

Penanganan kasus ini oleh pihaknya, dilakukan secara proaktif. Maksudnya, pemeriksaan dilaksanakan tanpa ada laporan secara resmi dari pihak keluarga korban. “Selanjutnya kami akan terus bekerja secara serius, mengumpulkan semua bukti-bukti yang ada dan kemudian kami olah lagi. Pertanyaan apakah Polisi sangat serius menangani kasus ini, yang jelas dari awal kami sudah melakukan oleh TKP, mengumpulkan barang bukti, dan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Itu mencerminkan bahwa kami serius menanganinya,” terangnya.

Benarkan peristiwa tragis ini mengarah kepada pembunuhan?, Adhitya masih menyatakan bahwa saat masih pada ranah dugaan. “Ya, dugaannya mengarah ke pembunuhan. Kesannya, dugaan pembunuhan ini sangatlah rapi. Namun, itu bukan berarti sulit bagi Polisi untuk mengungkapnya. Intinya, kami sedang bekerja, akan terus bekerja dan keseriusan dalam penanganan kasus ini tetap bersifat mutlak,” janjinya.

Seiring dengan keeriusan pihaknya dalam menangani kasus ini, masyarakat khususnya keluarga korban diharapkan tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya penanganannya kepada aparat penegak hukum. Isu-isu yangt berkembang termasuk beragam spekulasi sebaikan tidakditelan begitu saja. Jika ada informasi akurat, bertanggungjawab dan terukur terkait peristiwa ini diharapkan segera menginformasikan kepada Polisi.

Masih dari aksi pemblokiran jalan oleh warga atas kasus pembunuhan terhadap korban
“Kami kira, semuanya merasa berduka atas kematian korban. Namun demikian, serahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada aparat yang berwenang. Kepada masyarakat khususnya keluarga korban, diharapkan bisa menahan diri dan tidak terprovokasi oleh isu-isu tak bertanggungjawab. Doakan saja agar semuanya segera terungkap, baik terduga pelakunya maupunj motif dari peristiwa ini,” harapnya.

Lepas dari itu, pasca terjadinya peristiwa tragis tersebut-masyarakat di Kelurahan Sarae Kota Bima termasuk keluarga korban berbondong melakukan aksi memblokir jalan di jalan Gajah Mada. Pada moment tersebut, massa yang berjumlah banyak juga melakukan aksi pembakaran ban mobil di tengah jalan.

Reaksi warga tersebut, terlihat berlangsungs ekitar hampir dua jam lamanya dan praktis membuat arus lalu lintas mengalami kemacetan. Kendati demikian, pihak Polres Bima Kota yang diback-up oleh puluhan personil TNI asal Kodim 1608 Bima dan Pol PP berhasil melakukan pendekatan dengan massa hingga membubarkan diri. Iputan langsung sejumlaha wak media pada moment tersebut melaporkan, tak ada aksi anarkisme yang terjadi selama aksi berangsung.

Pada moment aksi tersebut, massa mendesak agar Polisi segera mengungkap pelakunya. Pun, demikian halnya dengan motif dari kasus kematian tragis yang menimpa korban. Catatan lainnya, korban telah dikebumikan di Pemakaman Umum (PKU) Tolobali Kelurahan Sarae Kota Bima. Isak tangis warga, keluarga korban maupun sahabat serta kerabatnya terlihat mewarnai kepergian korban.

Di Media Sosial (Medsos)m misalnya, sampaid etik ini para nitizen juga ikut berduka teramat dalam atas kematian tragis yang menimpa korban. Tak hanya itu, seiring dengan masih bercucurnya air mata duka para nitizen juga terkuak sebuah harapan besar motif pembunuhan dan pelakunya bisa diungkap secara segera oleh Polisi. Sebab, sampai detik ini para nitizen meyakini bahwa korban dibunuh secara biadab. (TIM VISIONER

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.