Semarang-Jateng Membahana, 4000 Lebih Peserta Pawai Budaya Padati Jalan Raya


      Penampilan Pesrta Pawai Budaya Kota Bima di Semarang-Jateng (3/7/209)

Visioner Berita Semarang, Jeteng-Moment Assosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia ke-XIV tahun 2019 yang dilaksanakan di Kota Semarang Jawa Tengah (Jateng) sejak tanggal 3 Juli 2019 dan masih berlangsung sampai sekarang,  terlihat masih sangat ramai bahkan spektakuler.

Dari seluruh peserta yang di dalamnya ada Pimpinan Daerah,  SKPD,  OPD, mendagri,  Gubernur Jateng, Wamenkeu,  Menpan RB,  kapolda dan Pangdam Jateng tampil dengan pakaian batik sesuai kekhasan daerah masing-masing.

Walikota Semarang dan Gubernur Jateng mengakui,  perhelatan rakernas APEKSI 2019 yang dipusatkan di Kota Semarang berlangsung sangat ramai dan bahkan paling spektakuler. Dari sebelumnya total peserta hanya 700 lebih,  namun meningkat secara drastis menjadi 4000 lebih.

Kegiatan paling spektakuler ini,  secara otomatis mampu memberikan dampak sosial, ekonomi dan kesejahteraan bagi Masyarakat Kota Semarang-Jateng. Betapa tidak,  semua Hotel yang ada di Semarang praktis saja penuh karena disesaki oleh para peserta dari Sabang Sampai Merauke.

Efek positif lain dari kegiatan yang dinilai sangat dahsyat ini (APEKSI), juga kepada pelaku bisnis mulai dari kaki lima hingga kuliner yang ada di Kota Semarang. Tak hanya itu,  para supir taxi,  Grap hingga tukang ojek di Semarang pun diuntungkan oleh moment APEKSI KE-XIV di Semarang-Jateng ini.

Kegiatan paling spektakuler sebagai rangkaian penting APEKSI KE-XIV di Kota Semarang-Jateng ini,  terlihat nyata pada pesta pawai budaya,  Rabu malam (3/7/2019) yang dimulai (Star)  di depan PO hotel hingga di depan Kampus Udinas Semarang (podium utama).


Wakil Walikota Bima dan Ketua GOW Setempat Menyambut Peserta Pawai Budaya

Peserta pawai budaya yang menampilkan pakaian adat masing-masing peserta dari berbagai daerah tersebut,  disambut oleh Walikota-Wakil Walikota Semarang, Ketua Dewan APEKSI  seluruh Walikota se Indonesia tak terkecuali Kota Bima yang diwakili oleh Wakil Walikota setempat, Feri Sofiyan, SH didampingi oleh Ketua GOW setempat yakni  Juhriyati.

Liputan langsung Visioner pada moment pawai budaya ini melaporkan,  Kota Bima menampilkan pakaian adatnya, Rimpu (hijab tradisional) yang terbuat dari tenunan Bima. Rombongan peserta Kota Bima yang berjumlah puluhan orang ini,  dipimpin langsung oleh Camat Mpunda, Drs. H. Hafid, Camat Rasanae Barat Hj. Suharni,  SE,  Kadis Parwisata setempat, sunarti S. Sos,  MM, camat Raba, Camat Rasanae Timur,  Sekretaris Degranasda Kota Bima dan disambut oleh Wakil Walikota Bima serta Walikota-Wakil Walikota Semarang di podium utama.

Rombongan peserta dari Kota Bima ini, juga melibatkan Lima Orang Lurah, Kabag Tatapem yakni Ikhwanul Muslimin,  beberapa personil dari Disparpora, Diskoperindag dan sejumlah personil mahasiswa/mahasiswi asal Kota yang berdomisili di Semarang. Dan pada moment pawai budaya ini,  tampilan rombongan peserta dari Kota Bima ini terlihat cukup baik serta disambut ramai oleh puluhan ribu warga Semarang yang ikut menyaksikan.

Masih dalam liputan langsung Visioner, peserta rombingan dari berbagai daerah selain menampilkan pakaian adatnya masing-masing, juga ditemukan ada  atraksi yang dinilai ekstrim namun bernilai budaya sebagai ciri khas dari daerah dimaksud dan diakui sebagai warisan leluhurnya. Atraksi budaya tersebut,  diperankan oleh sejumlah daerah yang ada di Jateng,  Kalimantan, Jogjakarta, Maluku, Kupang-NTT, jawa Barat (Jabar), Jatim dan lainnya.


Inilah Salah Satu Kekhasan Kota Bima Dimalam Pesta Budaya di Semarang

Liputan langsung Visioner pada moment pawai budaya di moment APEKSI kali ini,  juga menemukan sejumlah persoalan menarik. Ratusan awak media dan Foto Grafer pun harus berdesak-desakan mendokumentasikan beragam penampilan dan atraksi yang ditampikan oleh rombongan peserta pawai budaya dari berbagai daerah di Indonesia.

Aparat keamanan maupun pasujan Banser yang bertugas mengamankan kegiatan pawai budaya ini, terlihat kewalahan menghalau para awak media dan foto grafer dari berbagai komunitas yang mendokumentasikan moment spektakuler ini. Tak cuma itu,  warga biasapun ikut serta dalam mengabadikan moment penting ini. Kendati demikian,  pesta pawai bidaya ini berlangsung aman, tertib dan sangat damai sampai diakhir pawai budaya.

Hal menarik lainya,  puluhan orang warga negara asing (WNA), terlihat ikut menyaksikan kegiatan pawai budaya tersebut. Anak-anak kecil hingga orang tua di Kota Semarang ini,  juga terlihat antusiasi menyaksikan kegiatan pawai budaya ini. Betapa tidak,  mereka hadir sejak awak acara dan antusiasmenya tak terlihat menurun hingga akhir pawai budaya sekitar pukul 24.05 Witeng. Di moment itu pula, warga semarang terlihat berfoto bersama dengan peserta pawai budaya di sejumlah daerah karena dianggapnya sangat menarik.

Rimpu Mbojo Yang Ditampilkan di Moment Pawai Budaya di Semarang-Jateng
Sementara dampak ekonomi dan kesejahteraan dari kegiatan pawai budaya ini, diakui sangat dirasakan oleh para pedagang di Kota Semarang. baik makanan maupun minuman ringan yang dipajang oleh para pedagang kaki lima (PKL) setempat, terlihat habis terjual. Singkatnya, kegiatan pawai budaya tersebut sangat spektakuler dan tidak dm sedikitpun tidak ada riak-riak yang mengarah kepada gangguan kamtibmas Kota Semarang.

Kegiatan APEKSI KE-XIV tahun 2019 di Semarang-Jateng masih berlangsung sampai sekarang. Rakornas yang melibatkan seluruh Walikota bersama Kementerian Keuangan dan Menpan RB masih berlangsung sampai dengan hari ini di PO hotel Semarang-Jateng. Rencananya, hasil Rakornas tentang anggaran dan berbagai persoalan penting termasuk soal Honorer K2 di herbagai daerag ini akan direkomendasikan ke Kemendagri usai kegiatan APEKSI KE-XIV di Semarang-Jateng.

Sementara kegiatan penting lain yang dilaksanakan oleh berbagai daerah sebagai peserta APEKSI kali ini adalah melakukan kegiatan penghijauan di salah satu wilayah di Kota Semarang-Jateng. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Kamis pagi (4/7/2019). Pada moment itu, seluruh rombongan peserta APEKSI terlihat ikut melakukan aksi menanam pohon. (Catatan Eksklusif VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.