Pameran Pembangunan Telah Dibuka Secara Resmi-Berbagai SKPD Pamerkan Berbagai Macam Keunggulan
Trend Kain Tenunan Menurun Karena Tak Digunakan Oleh
Tenaga Honda
Pada
stand BKP4D Kota Bima, juga terlihat memaerkan potensi unggulan dibidangan
ketahanan pangan. Salah satunya umbi-umbian, jagung dan lainnya. Sementara pada
stand Camat Rasanae Barat, Mpunda, Rasanae Timur dan Asakota juga ikut
memaerkan berbagai potensi unggulan pada masing-masing wilayahnya. Antara lain pertanian
tanaman pangan, perikanan kelautan, kerajinan masyarakat dan beberapa potensi
unggulan lain termasuk kemiri, jagung, singkong serta lainnya.
Visioner Berita
Kota Bima-Pameran
pembangunan dalam rangka menyambut HUT kemerdekaan RI ke-74 tahun 2019, telah
dibukan secara resmi oleh Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE dua hari lalu
(7/8/2019). Seluruh SKPD, pihak swasta maupun BUMN-BUMD telah membangun standa
di arena pameran pembangunan di lapangan Sera Suba Kota Bima.
Berbagai
SKPD, OPD, pihak Swasta, BUMD-BUMN terlihat memamerkan berbagai potensi unggulan
pada masing-masing bidangnya. Liputan langsung Visioner mengungkap, pihak
Perbankan baik swasta maupun BUMN terlihat lebih kepada mempromosikan hingga
soal pelayanan.
Pada
standa milik TNI dan Polri yang diburu oleh pengunjung, lebih memperlihatkan
model pelayanan pada proses ;penegakan hukum, penyuluhan hukum dan masalah
teritorial. Pada dua standa ini sangat ramai dikunjungi oleh warga. Warga tak
hanya datang belajar tentang hukum dan masalah teritorial. Tetapi juga
menyempatkan diri berfoto-foto sembari memegang senapan baik laras panjang
maupun pendek.
Pada
stand Dinas Pariwisata Pendidikan dan Olah raga (Disparpora) Kota Bima,
terlihat memamerkan berbagai potensi unggulan Kota Bima. Salah satunya kain
tenunan Bima baik dalam bentuk sarung nggoli, salungka, baju, siki, shal,
sambolo dan lainya termasuk alat tenun. Pada stand ini yang paling laku
terjual selama beberapa hari pameran berlangsung, yakni tembe nggoli.
Masyarakat
memburu tembe nggoli ini karena harganya yang relatif murah, yakni Rp300 per
lembarnya. Sementara kain tenunan baik sarung maupun lainnya yang tergolong
mahal, diakui jarang dibeli oleh pengunjung. Hal tersebut diakui oleh penjaga
stand tersebut yakni M. Saleh (guru SD 39 Kota Bima). “Ada juga shal yang laris
dibeli oleh pengunjung karena harganya murah yakni Rp150 ribu per lembar,”
jelas pemilik butik dua putri ini, Jum’at (9/8/2019).
M.
Saleh kemudian menjelaskan, modal untuk pembuatan sarung tenunan Bima dan
lainnya diperoleh dari pinjaman Bank. Sementara Pemerintah Kota (Pemkot) Bima
hanya memberikan bantuan berupa alat tenun. “Yang dirasakan sulit adalah soal
bahan tenaga kerja dan bagian pemasaran. Sementara baik sebelumnya maupun saat
ini, memasarkan kain tenunan Bima ini hanya pada saat-saat pameran saja. Oleh
karenanya, kami berharap agar pameran expo dan fashion show yang menggunkan
tenunan Bima ini harus dilakukan secara periodik,” harapnya.
Potensi SDA Yang Dipamerkan Oleh BKP4D Kota Bima |
Pada
stand, BPBD Kota Bima terlihat mempertontonkan berbagai sarana dan fasilitas
yang digunakan dalam penanggulangan bencana dan lainnya yang berkaitan dengan
hal dimaksud. Pada Dinas Perpustakaan Kota Bima, terlihat memamerkan berbagai
buku bacaan dan lainnya yang berkorelasi langsung dengan dunia pendidikan.
Pada
Dinas Koperindag Kota Bima juga terlihat memamerkan sejumlah potensi unggulan
daerah. Yakni baju, sarung, tas, ornamen, dompet, sandal, kaos yang terbuat
dari kain tenunan asli Bima. Buka itu saja, Diskoperindag juga memamerkan
potensi sumber daya alam (SDA) dan kerajinan masyarakat Kota Bima. Yakni parang
yang dibuat oleh pandai besi, madu asli, dodol nangka, cumi kering, abon
manjangan, abon kuda, abon ayam, bawang goreng, kerupuk dan lainnya.
Pada
Dinas Kelutan dan perikanan (DKP) Kota memamerkan aneka ragam makanan. Yakni,
ceker ayam, stik yang terbuat dari rumput laut, abon ikan tuna, permen jahet
terbuat dari rumput laut, ikan kering, ice yang tebuat dari rumput laut, rumput
laut kering, bakso dan onde-onde yang terbuat dari bahan dasar ikan dan lainnya
yang terbuat dari ikan segar dan rumput laut. Standa yang satu ini jugaq diburu
oleh para pengunjung karena harganya yang sangat murah.
Pada
Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kota Kota, terlihat memamerkan budi daya
ayam arab berikut telurnya, jahe merah, jahe putih, kunyit, kemiri, jagung,
umbi-umbian, padi, beras, singkong, gandum putih, kacang, jeruk nipis, labu
siam, kacang panjang, terong, timun, sawo landa mbou, jambu mette dan hasil
pertanian serta tanaman pangan lainnya termasuk tomat, jamur dan masih banyak
lagi yang lainnya. Pada instansi ini, juga memamerkan alat-alat yang digunakan
oleh para petani persawahanm, salah satu cangkul dan Alsinnta.
Beberapa orang penjaga stand ini mengakui, barang-barang
yang paling laris dijual yakni tas wanita seharga Rp70 ribu sampaid engan Rp200
ribu dan gelang dengan harga Rp5 ribu per biji. Catatan lain Visioner
menjelaskan, malam ini yakni Jum’at (9/8/2019) merupakan moment terakhir
pameran pembangunan Kota Bima dan ditutup secara resmi oleh Walikota Bima. Sementara
sejak dibuka secara resmi dan beberapa hari terakhir ini, lapangan sera suba
sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat. Dan di arena pameran ini, juga digelar
berbagai acara hiburan.
Stand Diskoperindag Kota Bima (Puput dan Ayu) |
Bukan
itu saja, spatu tenun wanita, sepatu rajut wanita untuk anak-anak dan dewasa,
dompet tenun, tak ransel tenunan, selempang tenunan, blazer tenun, batik tenun
formal dan lainnya termasuk baju kaos modivikasi modern dengan tenunan Bima.
Semuanya dibuat dari bahan tenunan asli Bima. “Yang paling laris dibeli oleh
pengunjung adalah makanan, parang, madu, baju kaos dan tas tenun. Tasnya
seharga Rp275 ribu per biji, baju kaos Rp120 ribu per lembar, parang Rp160-Rp600
per buah. Bahkan ada yang harganya Rp1,1 juta yang sudah dibeli oleh Walikota
Bima, H. Muhammad Lutfi, SE dua hari lalu,” ungkap penjaga stand Diskoperindag
Kota Bima, Fitria Nurul Putry (Puput) didampingi oleh Ayu Ismawati, Jum’at
(9/8/2019).
Standa DKP Kota Bima |
Pada
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bima, terlihatnya memamerkan tingkat pelayanan
baik darat, laut dan udara. Standa ini menggabungna pelayanan bidang
transportasi darat, laut dan udara. Pada standa ini terlihat adanya ornamen
angkutan umum, kepal laut dan pesawat udara.
Nampak Ayam Arab dan Telurnya Yang Dipamerkan Pada Dinas Pertanian dan Tanaman Panjang Kota Bima |
Pada
bagian paling ujung sebelah barat lapangan sera suba Kota Bima, berdiri kokoh
sebuah stand milik Rutan kelas II B Raba-Bima. Pada stand ini terlihat memerkan
hasil karya anak binaan alias nara pida (Napi). Diantaranya asbak yang terbuat
dari botol plastik (Rp25 ribu per biji), gelang Rp5 ribu per biji, bunga plastik
Rp80 ribu sampai dengan Rp200 ribu per biji, tas rajut berwarna-warna dengan
tampilan khas Bima dengan harga Rp80 ribu sampai dengan Rp200 per biji, dan dompet
rajut Rp70 ribu sampai dengan Rp150 ribu per biji.
Inilah Hasil Karya Anak Binaan (Napi) Pada Rutan Raba-Bima Yang Dipamerkan Pada Pameran Pembangunan di Sera Suba itu |
Masih
menurutnya, trend kain tenunan Bima kini cenderung menurun. Karena, tak lagi
digunakan oleh tenaga honorer daerah (Honda). Selama ini, tenaga Honda
diakuinya menjadi salah satu point penting yang ikut meningkatkan trend kain
tenunan Bima. “Untuk itu kami juga berharap kepada Walikota-Wakil Walikota Bima
agar seluruh tenaga Honda pada setiap harinya untuk menggunakan kain tenunan
Bima sebagai pakaian kerja,” harapnya lagi. (VISIONER)
Tulis Komentar Anda