Antisipasi Corona, Dikes Kota Bima Ajukan Rp2,8 Miliar
Polres Bima Kota Masih Terus Melakukan
Penyemprotan Disinfektan
Kegiatan Rapat Koordinasi Terpadu di Aula Rapat Kantor Walikota Bima, Jum'at (20/3/2020) Yang Dimpimpin Oleh Sekda Setempat, Drs. H. Muhtar Landa, MH |
Visioner
Berita Kota Bima-Kendati di NTB dinyatakan bahwa sampaid engan detik ini negatif
Cobid-19, namun berbagai upaya untuk mengantisipasi. Hal itu mulai dari
Provinsi, Kabupaten dan Kota di NTB. Salah satu upaya antisipasi yang dilakukan
oleh berbagai pihak termasuk Polres Bima Kota, yakni melakukan penyemprotan
disinfektan di sejumlah ruangan pelayanan termasuk di rumah dinas anggota dan
di Pospolsektor Kota yang berlokasi di sebelah barat lapangan Sera Suba-Kota
Bima (20/3/2020).
Upaya-upaya lain yang dilakukan oleh pihak Polres Bima Kota
dibawah kendali Kapolres AKBP Haryo Tejo, yakni melakukan poenyuluhan keliling
menggunakan kedaraan operasional. Dalam kaitan itu, menghimbau kepada
masyarakat agar menjaga jarak antara satu dengan yang lain, menghindari
keramaian, cuci tangan baik sebelum maupun sesuadah beraktivitas dan lainya
sebagai upaya mengantisipasi agar masyarakat Kota Bima tidak terjangkit oleh
virus dimaksud. Upaya-upaya ini, teroantau masih dilakukan hingga saat ini.
Upaya-upaya sosialisasi tentang masalah yang satu ini, juga dilakukan oleh pihak Kodim 1608/Bima. Dalam kaitan itu, jajaran Kodim 1608/Bima melakukanya di berbagai wilayah, terutama di Kabupaten Bima. Pada moment tersebut, pihak TNI menghimbau agar masyarakat tetap waspada, tidak panik dan membiasakan diri dengan pola hidup sehat sebagaimana SOP untuk mengantisipasi virus corona. Upaya tersebut, dilakukan oleh pihak TNI pada Sabtu (21/3/2020)
Upaya-upaya sosialisasi tentang masalah yang satu ini, juga dilakukan oleh pihak Kodim 1608/Bima. Dalam kaitan itu, jajaran Kodim 1608/Bima melakukanya di berbagai wilayah, terutama di Kabupaten Bima. Pada moment tersebut, pihak TNI menghimbau agar masyarakat tetap waspada, tidak panik dan membiasakan diri dengan pola hidup sehat sebagaimana SOP untuk mengantisipasi virus corona. Upaya tersebut, dilakukan oleh pihak TNI pada Sabtu (21/3/2020)
Sementara pihak Dikes Kota Bima, selain melakukan pengawasan
baik terhadap para pendatang dari luar Kota Bima maupun WNA, juga terus
melakukan koordinasi dengan tim lainya guna mengantisipasi wabah virus yang
satu ini. Dalam hal antisipasi hal tersebut, Dikes Kota Bima mengajukan
anggaran sekitar Rp2,8 miliar untuk penanganan, pencegahan serta mengantisipasi
wabah virus corona (covid-19).
Hal itu disampaikan Kepala Dikes Kota Bima, Drs. Azhari M.SI saat Rapat koordinasi
(Rakor) lintas sektor dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bima, Drs. H.
Muhktar Landa MH, terkait antisipasi wabah corona di aula Pemkot Bima, Jum’at
(20/3/2020). “Untuk antisipasi corona di Kota Bima kita sudah ajukan anggaran
Rp2,8 miliar,” jelasnya.
Azhari mengatakan anggaran Rp2,8 miliar yang sudah diajukan ke
Sekretaris Daerah tersebut, nantinya akan digunakan untuk membeli kebutuhan
alat pencegah dan antisipasi corona. Karena menurutnya, alat serta kebutuhan
pencegah virus corona saat ini harganya sangat mahal, karena barangnya tidak
ada alias langka di pasar. Seperti cairan disinfektan, masker, antiseptik serta
peralatan pendukung lainnya. “Alat dan barangnya mahal dan langka, sehingga
perlu anggaran yang banyak. Sebagai langkah antipasi,” katanya.
Jelasnya, anggaran yang diajukan itu nantinya juga akan
digunakan untuk penanganan wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bima, yang
hingga kini jumlah korbanya terus meningkat. Bahkan dalam waktu dekat lanjut
Azhari, pihaknya diarahkan untuk menyemprot disinfektan dan fogging di
tempat-tempat keramaian, fasilitas publik termasuk pasar yang jumlahnya 192
titik. “Dalam hal ini perlu persiapan. Termasuk tenaga, alat dan kebutuhan di
lapangan,” terangnya.
Pada Rakor tersebut Azhari meminta semua lintas sektor, termasuk
Lurah dan Camat untuk memberikan himbauan kepada masyarakat di wilayahnya
masing-masing agar melaporkan apabila ada yang baru tiba di Kota Bima. “Kami
tidak ingin soal corona ini hanya menjadi tanggungjawab Dikes saja. Semua
sektor juga membantu, terutama Camat Lurah se Kota Bima. Tugasnya adalah melaporkan
ada warganya yang baru tiba di Kota Bima usai berpergian ke luar negeri dan
daerah yang terjangkit corona,”imbuhnya.
Sementara Sekda Kota Bima, Drs. H. Muhktar Landa MH, mengakui
Dikes Kota Bima mengajukan anggaran Rp2,8 miliar untuk antisipasi dan
pencegahan virus corona di Kota Bima.
“Anggarannya baru diajukan, namun belum kita setujui,” katanya.
Upaya Penyemprotan Disinfektan Oleh Pihak Polres Bima Kota di Polsubsektor di Sebelah Barat Lapangan Sera Suba Kota Bima (20/3/2020) |
Selain mengantisipasi virus corona, Sekda meminta Dikes untuk
juga mengantisipasi dan menangani kasus DBD. Pasalnya wabah yang disebabkan
gigitan nyamuk aedes aegpyti itu, juga telah meresahkan warga Kota Bima pasca
adanya yang meninggal dunia beberapa waktu lalu. “Meski di Bima belum ada warga
yang terjangkit virus corona, namun kita harus mengantisipasinya. Walikota juga
berharap DBD dan Corona bisa ditangani dan diantisipasi secara terpadu,” tuturnya.
Liputan langsung sejumlah awak media pada moment Rapat
Koordinasi tersebut juga melaporkan, pihak Dikes Kota Bima menghimbau kepada
seluruh keluarga Bima dan Dompu yang ada di luar daerah dan bahkan di luar
negeri agar saat ini menunda rencana kepulanganya ke kampung halamanya
masing-masing. Tujuanya, lebih kepada meringankan beban Tim Terpadu di dalam melakukan
pemantauan.
Sebab, seiring dengan kelancaran arus transportasi baik melalui
udara maupun darat maka jumlah warga yang pulang ke Bima dan Dompu juga diakui
banyak. Pihak yang diminta untuk menunda rencana pulang ke Bima dan Dompu
tersebut, khususnya yang sampai sekarang masih berdomisili di wilayah-wilayah
yang diduga terjangkit di Indonesia maupun di luar negeri.
Dan pada moment itu pula, dihimbau agar berbagai elemen
masyarakat terutama pihak media massa agar lebih selektif menyampaikan
informasi kepada publik. Maksudnya, sebelum pihak berwenangan memberikan penjelasan
lebih akurat terkait hal-hal teknis tentang penanganan Covid-19, pihak media dan
pihak manapun dilarang keras untuk mendahuluinya. Sebab, tingkat keresahan
masyarakat yang sangat tinggi saat ini, lebih disebabkan oleh tersebarnya
informasi yang simpang siur dan bahkan tidak jelas sumbernya, serta tidak
valid. Kendati demikian, masyarakat juga diminta agar tidak panik.
Pada
sisi lainya, berbagai pihaknya juga menyatakan apresiasi dan bahkan
terimakasihnya kepada Polda NTB yang mengambil langkah cepat terhadap isu Hoax
yang berkembang di Media Sosial (Medsos). Langkah-langkah nyata yang diambil
oleh pihak Polda NTB tersebut, yakni meblokir akun-akun penyebar Hoax tentang
Covid-19 dan keberhasilanya di dalam menangkap pelakunya. Tak hanya itu,
berbagai pihak tersebut juga terus mendorong Polda NTB untuk terus melakukan
pemantauan dengan menggunakan polisi cyber. Sebab, isu-isu Hoax tersebut diakui
sangat meresahkan masyarakat, khususnya di NTB. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda