Hasil Swab Tes Virus Corona, PDP Yang Meninggal di RSUD Bima Negatif

Ilustrasi Hasil Swab Tes Virus Covid-19
Visioner Berita Kabupaten Bima-Seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, beberapa waktu lalu dinyatakan negatif Virus Covid-19. Salah seorang pasien itu meninggal dunia karena memiliki riwayat penyakit lain. Hal tersebut diumumkan Dinas Kesehatan Kabupaten Bima melalui Kabid P2PL, Rifai setelah menerima hasil Swab satu PDP, Rabu (25/3/2020).

Ia mengatakan, dari hasil uji Laboratorium seorang PDP yang meninggal pada Rabu (18/3/2020) lalu dipastikan negatif. “Hasil pemeriksaan Swab, PDP yang meninggal beberapa hari lalu itu adalah negatif corona atau Covid-19,” jelas Rifai.

Dia menyampaikan, pasaien berjenis kelamin perempuan itu memiliki riwayat penyakit gagal ginjal dan TBC. Selama menjadi PDP, Ia dirawat dalam ruang isolasi khusus milik RSUD Bima karena mengalami gejala menyerupai virus corona sepulang dari Jakarta. “Pasien itu meinggal pada Rabu malam. Hasil pemeriksaan klinis Patologi bagian Lab RSUD sebelumnya memang lebih mengarah pada bakteri, bukan virus. Dia meninggal karena penyakit gagal ginjal dan TBC,” tuturnya.

Terkait penyebaran virus Covid-19, Rifai ‎mengungkapkan ada 61 Orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Bima. Puluhan ODP tersebut selalu dilakukan pemantauan oleh Dinas Kesehatan karena memiliki riwayat perjalanan di daerah tertular Covid-19. Pemantauan ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

Puluhan ODP itu menjalani karantina dalam rumah selama 14 hari , terhitung sejak kepulangan mereka ke kampung halaman. Selama proses karantina, mereka terus dipantau oleh petugas Puskesmas tiap wilayah. “Mereka diisolasi dalam rumah. Sesuai prosedur, mereka diminta untuk tidak berinterkasi dengan banyak orang karena baru saja pulang dari daerah terpapar,”ujarnya.

Ia menyebutkan, puluhan orang dalam kategori ODP ini dinyatakan dengan kondisi stabil. Sementara itu, dua diantaranya dinyatakan sehat. “Totalnya ada 61 orang. Dua diantaranya sudah selesai pemantauan karena dinyatakan sehat. Sementara 59 orang dalam pamentauan. Alhamdulillah, kondisi kesehatan mereka saat ini semuanya stabil dan terus dilakukan pemantauan oleh Puskesmas sesuai wilayah masing-masing,”kata Rifai.

Selain melakukan pemantauan terhadap puluhan ODP, Dinas Kesehatan terus berupaya melakukan kewaspadaan. Salah satu yang dilakukan adalah dengan melakukan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum di Kabupaten Bima. Hal ini karena bertambahnya orang dalam pemantauan terkait virus mematikan tersebut. “Mulai kemarin dan seterusnya kami lakukann pembersihan dan penyemprotan desinfektan di tempat-tempat umum seperti, tempat ibadah, kantor, Bandar Udara dan lainnya. Tidak hanya pencegahan, sosialisasi atau penyuluhan kepada masyarakat juga intens dilakukan setiap moment,” ucap Rifai.

Kata Rifaid, Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Virus Corona atau Covid-19 di wilayahnya. Keputusan ini diambil setelah seorang warga di NTB dinyatakan positif virus corona. Beberapa pintu masuk ke daerah itu, baik udara, laut dan darat pun mulai diperketat.

Pengawasan ini bekerjasama dengan otoritas Bandara dan Pelabuhan untuk memperketat pemeriksaan penumpang. Pemeriksaan tidak hanya dilakukan di Pelabuhan dan Bandara, tetapi juga di terminal kedatangan yang dimulai sejak Gugus Tugas pengendali virus corona dibentuk Pemda Bima pada Selasa (24/3/2020). “Jadi, bagi pendatang dari luar NTB termasuk TKI dan Mahasiswa yang pulang kampung akan diperiksa dengan mengecek suhu tubuh untuk memastikan kesehatan. Kemudian dicatat juga untuk menentukan status mereka, ODR, ODP atau PDP,” Tandasnya.(TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.