Langkah Cerdas, Pemkot Bima Bangun Posko Pengawasan dan Pemeriksaan di Perbatasan

Sistim Penjagaan 1x24 Jam Dengan Memberilakukan Tiga Shift
Pemeriksaan Terhadap Warga di Perbatasan Kota (31/3/2020)
Visioner Berita Kota Bima-Meski sampai saat ini di Kota Bima belum satu orangpun warga yang dinyatakan terjangkit Covid-19, namun kewaspadaan Pemerintah Kota (Pemkot) Bima dibawah kendali Walikota-Wakil Walikota, H. Muhammd Lutfi, SE-Feri Sofiyan, SH terlihat dilakukan sejak awal hingga saat ini. Berbagai upaya mengantisipasi telah dilakuakan, mulai dari sosialisasi ke masyarakat tentang pentingnya mengantisipasi Covid-19 hingga ke penyemprotan disiinfektan di seluruh wilayah.

Berbagai upaya yang dilakukan dengan melibatkan TNI dan Polri tersebut, praktis saja direspon secara baik oleh berbagai elemen masyarakat di Kota Bima. Kendati berbagai upaya keras tersebut sudah dan sedang dilakukan, namun kewaspadaan dan kesiaagaan Pemerintahan Lutfi-Feri ini, masih terus berlangsung. Kewaspadaan lain, yakni adanya keresahan masyarakat Kota Bima terkait warga dari luar daerah termasuk Tki di Luar Negeri, terutama dari daerah-daerah terjangkit.

Terkait kedtaangan warga dari luar daerah termasuk TKI dari luar negeri ke Kota Bima sebagai salah satu pemicu meningkatnya keresahan warga di musim terjadinya Covid-19 ini, juga tidakn dinafikan oleh Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE. Oleh karenanya, Walikota Bima langsung mengeluarkan kebijakan resmi. Bentuknya, yakni membangun Posko Pengawasan dan Pemeriksaan Terhadap warga yang masuk ke Kota Bima.

Posko tersebut dibangun di perbatasan Kota dengan Kabupaten Bima di Ni’u pada Selasa (31/3/2020). Posko yang dilengkapi dengan tenaga medis dan Dokter dari berbagai Puskesmas di Kota Bima, dibangun atas aviliiasinya Instansi bterkait. Yakni Dikes, BPBD, Dinas Sosial, dan Dinas Perhubungan setempat.

Posko Pengawasan dan Pemeriksaan terhadap para pendatang di Kota Bima ini, dikendalikan langsung oleh Sekda setempat, Drs. H. Muhtar Landar. Pembangunan Posko yang juga melibatkan salah satu Asisten Sekda Kota Bima, Drs. H. Supratman M. AP ini dimulai pada Selasa pagi (31/3/2020) hingga siang hari sekitar pukul 14.00 Wita.

Liputan langsung sejumlah awak media pada moment tersebut melaporkan, sembari Posko dibangun yang dilengkapi dengan fasilitas pelayanan tersebut-aparat yang melibatkan TNI, Polri, Sat Pol PP serta para Babinsa se Kota Bima tersebut langsung melakukan pemeriksaan bterhadap para pendatang baik yang menggunakan sepeda motor maupun roda dua baik milik pribadi maupun angkuta umum seperti Bus antar kota dan antar provinsi.

Salah Seorang Mahasiswa Dari Luar Kota Yang Diperiksa di Perbatasan
Pada proses pemeriksaan yang berlangsung sejak Selasa pagi hingga sore hari tersebut, pihak medis menyatakan tak ada satupun pendatang ke Kota Bhima yang terjangkit Covid-19. Demikian pula penjelasan pihak medis atas pemeriksaan terhadap mahasisswa Bima yang kuliah di Malang dan Yogyakarta. Dari hasil pemeriksaan tersebut, rata-rata suhu badang warga yang masuk ke Kota Bima tersebut berada pada posisi 34 derajat celcius.

Pada proses penyetopan hingga pemeriksaan terhadap para pendatang yang masuk ke Kota Bima, berlangsung sekitar 7 jam lamanya. Arus lalu lintas pun macet total selama proses pemeriksaan itu berloangsung. Yang diperiksa bukan saja pendatang dari luar daerah. Tetapi, juga warga Kabupaten Bima yang bertujuan berbelanja di Kota Bima.

Tak hanya itu, para pegawai Kabupaten Bima yang berdomisli di Kota Bima pun diperiksa kesehatanya oleh Tim Gugus Covid-19 ini. Anak-anak kecil yang berboncengan dengan orang tuanya menggunakan kendaraan, pun diperiksa kesehatan oleh Tim Gugus Covid-19 guna memastikan tentang kondisi kesehatanya.

Hasilnya, dari semua yang diperiksa itu tak satupun yang dinyatakan terjangkin Covid-19. Sementara Mahasiswa asal Kota Bima yang kuliah di luar daerah, pada moment tersebut dihimbau untuk segera melaporkan diri ke Puskesmas terdekat untuk kemudian dimasuk ke dalam Orang Dalam Pemantauan (ODP). Dan kepada mereka, tim medis juga menyarankan mereka untuk mjengisolasikan diri di rumahnya masing-masing guna membantu para petugas yang tergabung dalam tim Gugus Covid-19 Kota Bima.

Hingga berita ini ditulis, Tim Gugus Covid-19 Kota Bima terlihat masih melakukan penghadangan terhadap kendaraan dari luar untuk kemudian diperiksa kesehatan oleh tim medis. Dan sampai sekarang, tak satu orangpun warga yang dinyatakan positif Covid-19. Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE menegaskan bahwa kerja Tim Gugus Covid-19 di perbatasan Kota dengan Kabupaten Bima tersebut berlangsung 1x24 jam.

“Mereka bekerja selama 1x24 jam yang dibagi dengan tigas shift. Yakni shift pagi sampai siang, siang sampaid engan malam hari dan malam hari sampai subuh. Hal ini akan dilakukan dalam batas waktu yang belum ditentukan,’ tegasnya.

Upaya nyata ini dilakukan guna mengantisipasi tersebarnya Covid-19 kepada warga Kota Bima. Yang paling penting diperiksa di pintu masuk Kota Bima jelasnya, yakni warga Kota Bima yang tinggal di luar daerah terutama di wilayah-wiloayah terjangkit.

“Setiap penumpang yang datang langsunmg dihadang oleh Tim Giugus Covid-19 yang di dalamnya ada Polisi, TNI, Sat Pol PP, Dishub, Dikes, Disos dan BPBD Kota Bima. Saya bersama Kapolres Bima Kota, AKBP Haryo Tejo, Dandim 1608 Bima, Letkol Inf Teuku Mustafa Kamal sejak awal sampai kapanpun tentu saja terus bberada di lokasi ini untuk memantau kerja tim secara langsung,” tandasnya.     

Aktivitas di Para Petuga di Pos Perbatasan Kota dan Kabupaten Bima (31/3/2020)
Malam ini, Walikota Bima, Kapolres Bima Kota dan dandim 1608/Bima berencana akan menginap di perbatasan Kota dan Kabupaten Bima tersebut. Tujuanya, memantau sekaligus mengawasi kinerja Tim Covid-19 dalam melakukan pemeriksaan terhadap para pendatang di Kota Bima baik yang menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, terutama bus antar kota dan antar Provinsi. “Para Kepala SKPD dan OPD terkait juga akan saya ajak untuk nginap bersama-sama di sana, kalau rekan-rekan Wartawan ikut serta di dalamnya ya bisa juga. Sebab, menjaga-mengantisipasi warga Kota Bima agar terhindari dari serangan Covid-19 dalah tugas dan tanggungjawab kita bersama,” tegasnya lagi.

Untuk penanganan Covid-19 di Kota Bima, pihaknya telah mempersiapkan anggaran hampir tiga miliar rupiah. Anggaran ini digunakan mulai dari kepentingan sosialisasi, penyuluhan, kepentingan Posko Terpadu di Puskesmas Paruga, pembelian APD dan lainya.

“Sejak awal hingga saat ini dan selanjutnya, kami bekerja keras. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk menyelamatkan warga Kota Bima dari serangan Covid-19. Doakan saja akan kita dijauhkan dari bala bencana ini. Dan semoga masalah yang sedang dihadapi oleh bangsa-negara ini segera usai. Pada kesempatan ini, saya atas nama Walikota Bima secara khususnya menyampaikan rasa hormat, terimakasih, apresiatif dan rasa bangga terhadap tim medis yang menangani pasien PDP di RSUD Bima. Tak hanya itu, saya juga menyampaikan hal yang sama kepada Tim Gugus Covid-19 yang bekerja keras dalam menangani dan mengantisipasi masalah yang sedang kita hadapi,” ujarnya.

Yang dilakukan oleh Pemerintahan Lutfi-Feri dalam menghadapi masalah yang sedang terjadi saat ini, yakni membangun posko isolasi bagi warga berstatus ODP di Pantai Lawata. Posko isolasi tersebut di bangun di Lawata pada Selasa sore (31/3/2020). Pembangunan Posko tersebut melibatkan Dinas Pariwisata dan Olah Raga Kota Bima, BPBD setempat, Dikes Kota Bima, Disos Kota Bima, dan Diskoperindag Kota Bima pungkasnya.

Liputan langsung visioner melaporkan, prmbangunan Posko isolasi tersebut dilakukan sejak sore hari hingga jelang maghrib. Berbagai sarana dan fasilitas telah disediakan oleh Pemkot Bima pada posko isolasi yang diperuntukan kepada warga berstatus ODP. Lawata dipilih untuk membangun posko isolasi ini, yang mempertimbangkan lokasinya yang sangat steril.

Kendati dibangun posko isolasi di Lawata, namun aktivitas bai wisatawan masih ditutup sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan oleh Pemerintah. “Posko isolasi ini hanya disediakan oleh warga berstatus ODP. Warga ODP dengan keluarganya bisa berada di sini. Mereka bisa berdiskusi sembari menikmati keindahan Lawata. Jika ada yang bersatatus PDP nantinya, tentu saja akan diisolasi ke RSUD Bima sebagai Rumah Sakit (RS) rujukan,” pungkas Walikota Bima. (TIM VISIONER

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.