Terkait Perkembangan Terhadap Penyebaran Covid-19 di NTB Ini Penjelasan Kadiskes NTB
Kepala Dinas Kesehatan dr. Nurhandini Eka Dewi,Sp.A yang didampingi oleh Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos.,MH |
Visioner
Berita Mataram, NTB-Selasa (17/3 2020) sekitar pukul 14.30 wita-15.30 wita
bertempat di Posko Waspada Virus Corona Kantor Gubernur NTB Jl.Pejanggik Kota
Mataram, berlangsung Konfrensi Pers yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas
Kesehatan dr. Nurhandini Eka Dewi,Sp.A yang didampingi oleh Kepala Dinas
Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB, I Gede Putu Aryadi,
S.Sos.,MH. Moment penting tersebut, juga dihadiri oleh para wartawan. Moment
sakral ini, membahas tentang perkembangan terhadap penyebaran Virus Corona
(Covid -19) di wilayah Provinsi NTB.
Hasil Konfresnsi Pers yang disampaikan langsung oleh Kadis
Kesehatan NTB ini menjelaskan, Sampai dengan saat ini (17/3/2020) tidak di
temukan korban yang positif terpapar Virus Corona (Covid-19) khususny di
Wilayah Provinsi NTB. “Meski demikian, kewaspadaan kita terus ditingkatkat
merujuk di tetapkannya status siaga darurat Provinsi NTB,” imbuhnya.
Pada moment itu pula, dr. Nurhandini Eka Dewi menjelaskan, demi
memberikan penanganan yang lebih baik kepada masyarakat, maka Dinas Kesehatan
NTB telah bersurat ke Kementrian Kesehatan RI agar dapat melakukan tes secara
mandiri sehingga hasil tes Covid-19 dapat lebih cepat dan lebih efisien dalam
penanganannya.
Dr. Nurhaidah menjelaskan, ada dua Laboratium yang siap
melakukan tes secara mandiri yaitu Laboratorium Genetik Tehno Park Kabupaten
Sumbawa dan Laboratorium Biomedis Litbang RSUD Provinsi NTB. “Secara SDM kita
sudah bisa. Namun, kita belum mengantongi izin. Selama ini kita melaksanakan
pengcekannya di Surabaya. Kita sudah bersurat ke Kementrian Kesehatan, dan
semoga saja kita bisa melakukan pengecekan secara mandiri di NTB,” harapnya.
Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Virus Corona
(Covid-19) di NTB,Kadis Kesehatan NTB ini menghimbau kepada masyarakat NTB
untuk meminimalisir kontak, dan kepada masyarakat yang masih tetap bekerja
dihimbau juga untuk menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain. “Semoga himbauan
ini dapat dilaksanakan oleh masyarakat,” imbuhnya.
Sejauh ini, Dinas Kesehatan Provinsi NTB sendiri telah
mengisolasi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di ruang Isolasi Rumah Sakit sebanyak
14 orang. 10 orang dinyatakan Negatif dan 4 orang masih dalam pengawasan (PDP).
Dan inilah rincianya, 1 orang dari Kabupaten Lombok Utara, 2 orang dari
Kabupaten Lombok Timur, dan 1 orang Kabupaten Dompu.
Dinas kesehatan Provinsi NTB juga telah melakukan karantina di
Graha Mandalika, di Rumah Sakit, di Hotel dan di rumah masing-masing sebanyak
114 orang dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP). Rincianya,86 orang telah
dinyatakan negatif, dan 28 orang pasien dalam pemantauan (PDP). “ Adapun Lokasi
karantina pasien Covid 19 yakni di Rumah Sakit sebanyak 1 orang, Karantina di
hotel 2 orang, karantina di rumah sebanyak 23 orang yang terdiri dari Lombok
Barat sebanyak 6 orang, KSB 1 orang, Mataram 12 orang, Lombok Tengah 2 orang, Lombok
Timur 1 orang, Dompu 1 orang, dan Kota Bima sebanyak 2 orang. “Sementara tujuan
penting anak-anak sekolah di liburkan selama 14 hari kecuali anak sekolah yang
mau melaksanakan ujian nasional, diakuinya demi melindungi keselamatan
masyarakat NTB dari bahaya Penyebaran Virus Corona (Covid-19),” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik
(Diskominfotik) NTB, I Gede Putu Aryadi, pada moment tersebut menekankan untuk
tetap melaksanakan pengawasan secara terus nenerus di jalur keluar masuk
wisatawan yang ada di wilayah Provinsi NTB. Namun, hal tersebut bukan berarti
NTB dalam status Lockdown. “Keamanan ditingkatkan dengan melakukan disinfeksi
secara rutin di tempat umum dan memperketat pengecekan terkait ODP dan PDP baik
di bandara maupun pelabuhan,” terangnya.
Terkait Covid 19 ini, diakuinya tidak semua bisa dilakukan oleh
Pemerintah untuk penanganannya. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama
menangkal kejadian luar biasa ini dengan cara perlakukan hidup bersih dan sehat
(PHBS). “Kelangkaan hand sanitazier dan masker yang ada di masyarakat NTB saat
ini, di harapkan tidak membuat panik masyarakat. Hal tersebut sudah ditangani
oleh stake holder terkait. Kelangkaan sendiri di karenakan kekurangan pasokan,
bukan dikarenakan oleh adanya penimbunan yang dilakukan oknum atau pelaku usaha,”
tangkisnya.
Untuk pencegahan, masyarakat bisa membuat sendiri hand satizer
di rumah. Selain itu, masyarakat juga bisa mengikuti pencegahan sederhana yang
sudah disosialisasikan pemerintah maupun berbagai media yang ada. “Konfrensi
pers yang dilaksanakan oleh Kepala Dinas Kesehatan NTB tersebut terkait
Penyebaran Virus Corona (Covid 19) di wilayah NTB yang semula statusnya siaga
menjadi Status Bencana Nasional,” pungkasnya. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda