Di Tengah Kelangkaan APD, Babuju Care dan SMIK Justeru Temukan Terobosan Hingga Membagikan Secara Gratis

Proses Pembuatan APD Oleh BBC Sebelum Dibagikan Sevara Gratis Kepada Masyarakat
Visioner Berita Kota Bima-Peristiwa Covid-19 yang sedang melanda masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, bukan saja telah menelan korban meninggal dunia dan masih ada yang sedang dirawat. Namun masalah yang juga terjadi di berbagai belahan dunia ini, juga memicu terjadinya kelangkaan Alat Pengamanan Diri (APD) baik dalam bentuk baju untuk para petugas medis, masker baik untuk petugas medis maupun masyarakat umum, anti septik dan lainya.

Hingga berita ini ditulis, kelangklaan masker baik bagi para petugas medis maupun masyarakat umum khususnya di Bima masih sangat dirasakan. Data terkini yang diperoleh Visioner di sejumlah Apotik di Kota Bima khususnya, masker ini tak ditemukan. Dan jika ada, masing-masing warga hanya bisa membelinya satu lembar pada setiap Apotik.

Kelangkaan APD khususnya masker ini khususnya di Bima, adalah kisa nyata tak terbantahkan. Persoalan ini bukanlah sesuatu yang baru, tetapi terjadi sejak awal munculnya Covid-19 di Indonesia dan sampai saat ini. Sementara keinginan Pemerintah untuk membagikan masker secara gratis kepada masyarakatnya khususnya di Bima, justeru terbentuk dengan kelangkaan APD yang satu ini dirasakan di seluruh wilayah di Indonesia.

Namun dibalik kelangkaan APD dalam bentuk masker ini, tiba-tiba saja muncul hal sangat menarik dari Babuju Care Center (BBC) dibawah kendali Rangga Babuju dan para pelajar di SMKN 3 (SMIK) Kota Bima. Bentuknya, dua elemen bangsa ini justeru sejak awal hingga saat ini menyibukan diri menjahit masker yang terbuat dari kain biasa dan kemudian membagikanya secara gratis kepada masyarakat. Upaya ini dilakukan selain menjawab kelangkaan masker, tetapi juga mengantisipasi agar masyarakat tak terjangkit oleh Covid-19.

Inilah Bentuk Masker Karya Anak-Anak BBC
Senin malam (31/3/2020), di perbatasan Kota dan Kabupaten Bima yakni di Posko Pengawasan dan Pengendalian Covid-19 bentukan Pemkot Bima-Rangga Babuju terlihat membagikan secara gratis puluhan lembra masker yang sudah dijahit dari kain kepada Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE, Ketua DPRD Kota Bima Alfian Indra Wirawan S.Adm, beberapa personil Banser dari Ansor Kota Bima, dan lainya termasuk visionerbima.com. “Malam ini kami sudah membagikan masker sebanyak 50 lembar di Posko Pengawasan dan Pengendalian Covid-19 bentukan Pemkot Bima ini. Insya Allah selanjutnya akan dibagikan secara gratis lagi kepada masyarakat, karena anak-anak BBC sedang menjahitnya,” jelas Rangga Babuju.

Rangga Babuju kemudian menjelaskan, BCC sudah dan sedang membuat Masker serta APD untuk para Medis. “Semalam sudah mulai dibagikan ke Posko Pengawasan dan Pengendalian Covid-19 bentukan Kota Bima melalui sekertaris BPBD Kota Bima, Drs. Adisan Sahidu. Dan Insya Allah, besok (2/4/2020) BBC akan membagikan secara gratis sebanyak 500 lembar masker, dan 10 APD ke RSUD Bima sebagai Rrumah Sakit (RS) Covid-19,” paparnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Visioner melaporkan, pembuatan APD oleh BCC yang kemudian dibagikan secara gratis kepada masyarakat dan petugas medis ini bersumber dari dana donasi yang masuk melalui rekening BCC.

Upaya kemanusiaan yang dinilai mulia ini, juga akan dilaksanakanya pada Minggu Depan. Minggu depan katanya, akan ada masker sebanyak 5000 lembar, 50 APD dan 5 kotak handscoon, dan semuanya dibagikan secara gratis termasuk untuk para tenaga medis. “Semoga upaya yang kami lakukan ini bermanfaat bagi penerimanya. Kami lakukan ini dengan sukarela sekaligus menjawab kelangkaan masker dan APD dalam bentuk lain yang dirasakan oleh masyarakat saat ini, khususnya di Kota Bima,” pungkas Rangga Babuju.

Inilah Masker Hasil Karya Tangan Manis Pelajar SMIK Kota Bima Yang Dibagikan Secara Gratis Kepada Masyarakat
Kemuliaan hati yang sama juga muncul dari para pelajar SMIK Kota Bima. Kendati umur mereka tergolong masih sangat kecil, namun apa yang dilakukanya dalam menjawab kekurangan masker yang dirasakan oleh masyarakat dinilai tak kalah dari orang dewasa. Bentuknya, para pelajar yang dikenal syarat dengan life skill education (tenaga siap pakai) ini adalah menjahi masker dari kain sebanyak 1000 lembar.

Hasil karya tangan manis para pelajar SMIK Kota Bima ini, diakui dibagikan secara gratis kepada pihak yang membutuhkanya. Upaya kemanusiaan yang dinilai sangat menarik ini, diakui adanya oleg seorang guru pada SMIK Kota Bima-sebut saja Zulfarisy daqlam komentarnya di postingan Fiyd Lofiyna di Facebook (FB). Namun sebelumnya, ukiran tangan manis para pelajar dalam menjawab kelangkaan masker di tengah-tengah masyarakat tersebut, juga sudah dipublikasikan terlebih dahulu oleh sjeumlah media online di NTB, salah satunya visionerbima.com.

“SMKN 3 (SMIK) Kota Bima sudah duluan membuat 1000 Masker dan Alhamdulilah telah bagikan ke masyarakat. Masker ini adalah hasil karya tangan anak-anak Jurusan Tekstil, Busana Butik, dan Guru-Guru pada SMIK Kota Bima. Pembuatan masker sebagai upaya menjawab kelangkaan yang dirasakan saat ini adalah hasil insiatif bersama kami di SMIK Kota Bima,” tandasnya.

Ia kemudian menyarankan, jika ingin bergerak untuk menjawab kekurangan dimaksud seungguhnya tidak harus dengan jumlah yang sangat besar. maksudnya, harus dimulai dengan jumlah yang kecil. “Kita mulai dengan jumlah yang kecil-kecil dulu. Dari kita dimulai atau teman dekat dan tetangganya. Selanjutnya, tentu saja dengan sendirinya Pemerintah akan terdorong hatinya,” harapnya.

Sekedar saran, dari upaya kemanusiaan yang dilakukan oleh BBC dan SMIK Kota Bima ini diharapkan bisa diikuti oleh berbagai elemen lainya, khususnya di Bima. Seperti FPKT, KNPI, GP-Ansor dan sejumlah organisasi lainya, termasuk pihak LSM. Sebab, hingga berita ini ditulis menyebutkan bahwa APD yang salah satunya masker ini bukan sekedar wacana. Tetapi, fakta tak terbantah yang diharapkan bisa dijawab dengan tindakan nyata melalui terobosan baru layaknya yang dilakukan oleh BBC dan SMIK Kota Bima, semoga!. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.