Kabar Mengejutkan, 10 Orang di Kabupaten Bima Positif Covid-19-Langsung Zona Merah
Data Terkini Tim Gugus Covid-19 Provinsi NTB |
Visioner
Berita Kabupaten Bima-Senin
malam (20/4/2020) media online menerima kabar yang dinilai sangat mengejutkan.
Kabupaten Bima yang sebelumnya hampa dari sebutan positif Covid-19, namun kini
justeru muncul informasi yang “berbeda”.
Yakni, hasiul swab laboratorium
RSUP Mataram NTB yang diterima oleh Pemprov NTB pada Senin malam (20/4/2020)
menjelaskan dari 68 sampel serum pasien reaktif yang dikirim oleh Pemkab Bima
ke RSUP Mataram beberapa hari lalu untuk di swab laboratorium, kini dijelaskan bahwa
10 orang dinyatakan positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, Kabupaten Bima resmi dinyatakan
Zona Merah Covid-19. Dan 10 orang tersebut diakui jamaah tablig klaster Gowa-Sulsesl.
Dari 10 orang tersebut, yakni 9
orang dari Kecamatan Bolo dan 1 orang dari Kecamatan Sanggar. Sementara puluhan
orang lainya yang sampel serumnya sudah dikirim ke RSUP Mataram untuk di swab
laboratorium,
sampai dengan sekarang
belum dikeluarkan hasilnya alias masih dalam proses.
Kabar mengejutkan tersebut, spontan saja memicu pihak
Pemkab Bima menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) secara tertutup. Dan pada moment
itu pula, tak satupun dari pihak Pemkab Bima termasuk Kabag Humas setempat yang mau melayani pertanyaan-demi
pertanyaan yang dilayangkan oleh Visioner melalui saluran WA.
Namun Sekda
Provinsi NTB melalui pengumuman resminya menjelaskan, kendati 10 orang
tersebut dinyatakan positif Covid-19 namun kondisinya dinyatakan membaik. Dan
saat ini, 10 orang pasien tersebut menjalani karantina terpusat di Kabupaten
Bima kondisi yang membaik pula. “Dengan adanya tambahan 21 kasus baru
terkonfirmasi positif Covid 19 di NTB, tidak ada sembuh baru dan tada kematian
baru. Maka jumlah pasien positif Covid-19 di NTB sampai dengan hari ini
(20/4/2020) sebanyak 93 orang,” tandasnya.
Rincianya 11 orang dinyatakan
sudah sembuh, empat orang meninggal dunia, serta 78 orang masih positif namun
dalam keadaan baik. “Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan
Covid-19, petugas kesehatan tetap melakukan cotact tracking terhadap semua
orang yang pernah dengan yang terkonfirmasi positif,” jelasnya.
Sementara pipulasi beresioko yang sudah diperiksa dengan
RDT, yaitu
Tenaga Kesehatan,
Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG), serta Pelaku Perjalanan Tanpa
Gejala (PPTG) terutama yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Sebanyak 387 tenaga
kesehatan telah diperiksa dengan hasil 8 orang (2,1%) reaktif, 815 ODP/OTG diperiksa dengan hasil
52 orang (6,4%) reaktif, dan 1.078 PPTG perjalanan Gowa Makassar diperiksa dengan hasil
273 orang (25,3%) reaktif, serta PPTG perjalanan Bogor diperiksa 7 orang dengan hasil 2 orang
(28,6%) reaktif.
“Semua
orang dengan hasil RDT reaktif dilanjutkan pemeriksaan swab
sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa Covid-19. Hingga press release
ini dikeluarkan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 276 orang dengan perincian 174
orang (63%) PDP masih dalam pengawasan, 102 orang (37%) PDP selesai pengawasan/sembuh, dan
15 orang PDP meninggal,” ungkapnya.
Untuk Orang Dalam Pemantauan
(ODP) jumlahnya
4.472 orang, terdiri dari 880 orang (20%) masih dalam pemantauan dan 3.592
orang (80%)
selesai pemantauan. Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak
dengan pasien
positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 1.490 orang, terdiri dari 1.042
orang (70%) masih
dalam pemantauan dan 448 orang (30%) selesai pemantauan.
“Sedangkan
Pelaku Perjalanan Tanpa
Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah
terjangkit Covid-19 sebanyak 42.927 orang, yang masih menjalani karantina
sebanyak 13.832 orang (32%), dan yang selesai menjalani masa
karantina 14 hari sebanyak 29.095 orang (68%). Terima kasih kepada masyarakat
yang telah berperan aktif dalam upaya pemutusan rantai penularan Covid-19 dengan tetap
tinggal di rumah, memakai masker jika keluar rumah dan menghindari kerumunan, physical
distancing minimal 2 meter, serta selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir,” tuturnya.
Sekda NTB kembali menyatakan terima kasih juga kepada
masyarakat yang pulang dari daerah terjangkit Covid-19, yang telah dengan kesadaran
sendiri melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari dalam upaya pemutusan
rantai penularan Covid-19. “Pemerintah
juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada petugas kesehatan yang tanpa lelah memberikan pelayanan,
baik pencegahan penyebaran Covid-19 di masyarakat maupun pelayanan pengobatan kepada
pasien positif Covid-19 di rumah sakit,” pungkasnya. .
Sementara itu, Kabag Humas Setda Kabupaten Bima Muhammad Candra
Kusuma AP yang dimintai komentarnya menyatakan bahwa 10 orang pasien positif
Covid-19 tersebut, malam ini langsung diisolasi di RSUD Bima. “10 orang yang
dinyatakan positif Covid-19 tersebut, kondisinya sangat sehat,” sahut Candra.
Sementara kesiapan fasilitas untuk menampung mereka, sudah
dipersiapkan sejak Senin sore (20/4/2020). Kesiapan tenaga medis untuk melayani
para pasien tersebut, diakuinya Bupati Bima memerintahkan kepada pihak RSUD
Bima untuk menambah jumlah tenaga medisnya sekaligus mengatur sift penanganan.
“Bupati
Bima juga meminta pihak RSUD untuk menambah dan melengkapi APD untuk tenaga
medis baik di RSUD Bima maupun di Rumah Sakit Sondosia. Sementara di Rumah
Sakit Sondosia, sampai sekarang masih ada 10 orang yang dikarantina, namun
kondisinya masih sangat membaik,” pungkas Candra. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda