Demi Lanjutkan Niat Suci dan Mulia Dou Labo Dana Mbojo, Dinda-Dahlan: Pejuang Sejati Bekerja Untuk Kemenangan Rakyat Bukan Untuk Kepentingan
DINDA-DAHLAN. |
Visioner
Berita Kabupaten Bima-Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015 lalu,
pasangan calon (paslon) Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE,-Drs. H. Dahlan, HM. Noer,
M.Pd berhasil meraih kemenangan. Paslon Dinda-Dahlan (DILAN) sebagai penantang
menang dengan perolehan suara 40,11%, sementara Incumben Drs. H.
Syafrudin-H.Maskur (SYUKUR) 28,17%,
AJAIB 21,50% dan Abdul Khair-H.Abdul Hamid 10,22%.
Selama Lima
Tahun memimpin, tercatat berbagai capaian yang sudah ditorehkan. Hal itu hampir
merata disemua aspek yang ada.
Bagaimana dengan
Pilkada 2020, apakah Dinda-Dahlan kembali berpasangan? Pertanyaan dalam kaitan
itu sudah lama terjawab. Ketua DPD II Golkar Kabupaten Bima dan Ketua DPC
Gerindra Kabupaten Bima tersebut bakal berpasangan lagi pada Pilkada 9 Desember
2020 mendatang.
Sikap politik dua
politisi untuk kembali berpasangan tentu memiliki alasan dan tujuan serta niat
mulia. Antara lain, melanjutkan niat mulia untuk Dou Labo Dana Mbojo yang belum
dituntaskan periode ini.
“Pilkada ini, saya dan
beliau (H.Dahlan) berpasangan lagi. Ini semata-mata demi melanjutkan, menyelesaikan
dan melengkapi niat mulia untuk Dou Labo Dana Mbojo,” kata Istri tercinta
mendiang almarhum Dae Feri itu dihadapan masyarakat Sape.
Srikandi golkar yang
tengah menjabat Bupati Bima tersebut menyadari bahwa selama menjalankan tugas
dan tanggung jawab sebagai pemimpin memiliki kelebihan dan kekurangan. Tapi hal
itu sesungguhnya bukan menjadi hambatan, yang paling penting adalah terus
berbuat yang terbaik demi rakyat dan daerah.
“Sebagai manusia
biasa, kami sangat menyadari ada kelebihan juga kekurangan, tidak ada manusia
yang sempurna, yang kurang dibenahi atau diperbaiki dimasa mendatang. Itu tugas
kita bersama, tugas pejuang, pendukung dan simpatisan Dinda-Dahlan. Sampaikan
apa saja keluhan dan harapan masyarakat sehingga bisa dituntaskan.
Termasuk, apa saja yang belum dilakukan IDP-Dahlan selama memimpin,” pintanya.
Kepala Daerah Wanita
pertama di NTB itu berpesan kepada semua pendukung, simpatisan dan masyarakat
untuk tidak mencari atau membicarakan kekurangan orang lain. Sebab dampaknya
sangat besar, bahkan dapat menghambat perjuangan.
“Jangan bicarakan
kekurangan orang lain, jika itu dilakukan, berarti sama halnya perjuangan kita
mundur satu langkah,” katanya.
Nampaknya meraih
kemenangan pada pilkada 2020 ini sudah menjadi harga mati bagi paslon DILAN.
Hal itu tentu memiliki indicator, di pilkada 2015 lalu paslon yang hanya
diusung Tiga Parpol (Golkar,Hanura dan Gerindra) tersebut menang di 15
Kecamatan. Namun untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan kerja keras dan perjuangan
semua simpatisan, pendukung dan tim mulai dari tingkat bawah termasuk
gender.
“Kalau pilkada
sebelumnya, kita menang di 15 Kecamatan, maka pilkada ini targetnya menang di
18 kecamatan. Pertahankan kemenangan di 15 Kecamatan, raih kemenangan di
Tiga Kecamatan. Bagi Dinda-Dahlan, siapapun lawan wajib kita hadapi, tidak ada
kata mundur, menang adalah harga mati,” terangnya.
Ia menambahkan, disisa
waktu Dua Bulan ini Ibunda tercinta Jena Teke, M.Putera Feriyandi (Dae Yandi)
itu menghimbau semua simpatisan, pendukung dan timses DILAN untuk terus
bekerja, berjuang dan bergerak demi meraih kemenangan.
“Pejuang sejati
bekerja untuk kemenangan bukan untuk kepentingan. InsyaAllah, saya dan H. Dahlan
tidak akan melupakan jasa para pejuang. Saya pribadi berharap dukungan dan do’a
semua masyarakat yang ada. Bagi saya, do’a itu sangat penting karena dengan do’a
kita dapat melewati rintangan yang ada,” pungkasnya. (FAHRIZ)
Tulis Komentar Anda