Urusan Pariwisata, Bima Tidak Lagi Jadi “Transit Point”, Lebih Pada “Travel Pattern”

Anisa, S.S.,M.Par.

Oleh : Anisa, S.S.,M.Par, Dosen STIPAR Soromandi Bima

Visioner Berita Bima NTB-Sejak Malam itu, seusai bertemu dan berbicara banyak tentang Pariwisata Pulau Sumbawa saya ingin sekali menulis, namun apalah daya saya hanya Ibu Muda yang baru belajar mengasuh anak ini masih belum bisa memanage waktu dengan baik.

Ini bukan sekedar Kiasan, tapi ini adalah sebuah pikiran yang saya coba tuangkan melalui sebuah tulisan.

Tentang besar harapan saya setelah bapak Menteri RI mengangkat pijakan terakhirnya sebelum naik ke pesawat untuk kembali ke Ibu Kota.

Sebelum Bapak Menteri Sandiaga menjabat sebagai Menteri Pariwisata, saya sebetulnya sudah terlebih dahulu mengidolakan beliau. Sosok pembisnis muda di megeri ini.

Kebetulan sejak dini saya sudah sangat menyukai dunia entrepreneur, apalagi sejak duduk di bangku kuliah, alhamdulillah mulai dari membangun usaha kuliner, konveksi, property hingga berkecimpung di dunia kecantikan (SKINCARE) sudah saya jalani.

Jika berbicara singkat tentang sosok beliau, dimata saya beliau adalah sosok pembisnis yang kaya, tidak hanya tentang materi melainkan kaya hati, wawasan, pikiran dan kaya dalam melihat masa depan, bagaimana melihat dan mempersiapkan segala sesuatu untuk 5-10 tahun kedepan, papi Uno aku padamu.

Si pemurah senyum yang bikin para barisan emak-emak online meleleh hatinya itu membuat saya semakin berfikir luas, bahwa hal-hal sepele bagi kita itu akan menjadi hal besar bagi banyak orang, tentu sesuatu akan bernilai jika kita mampu menghargainya walau hanya dengan sentuhan kecil ataupun dengan sebuah senyuman.

Berbicara tentang Bima dan Pariwisatanya, tentu di dalam benak saya langsung bermunculan ragam teluk-teluk indah yang mengelilingi setiap hamparan pantai.

Kali ini Bima pertama kalinya mendapatkan kehormatan menjadi venue dari kolaborasi dan aksi on the road tentu ini adalah hal yang membanggakan untuk saya pribadi sebagai Putri daerah Bima.

Terlepas dari pada itu, kedatangan bapak Menteri Pariwisata juga akan lebih memaksimalkan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif untuk membangkitkan, memulihkan, membuka lapangan kerja, dan memastikan program yang tepat sasaran, tepat manfaat, tepat waktu untuk masyarakat yang betul-betul membutuhkan. 

Seperti yang kita ketahui, secara geografis Bima ini sangat dekat dengan Labuan Bajo yaitu satu dari 5 destinasi superprioritas, tentu akan banyak penyelarasan kebijakan dan beberapa langkah-langkah strategis agar BIMA juga bisa menjadi bagian dari “Travel Pattern” dari destinasi superprioritas dan menyambut “World Superbike November” dan juga “MotoGP Mandalika” tahun depan.

Tentu saya sebagai akademisi punya banyak tugas, yaitu bagaimana mempersiapkan BIMA ini sebagai destinasi yang betul-betul akan mendapatkan limpahan dari peningkatan kunjungan ke wilayah Labuan Bajo dan Mandalika.

Terutama bagaimana BIMA dapat mempersiapkan dan melahirkan SDM yang berkualitas dan juga berkompeten dengan diberikan pelatihan-pelatihan oleh para expertnya. 

Bismillah, aaya yakin dengan potensi yang dimiliki Kota teluk ini, BIMA tidak lagi hanya menjadi sebuah daerah yang hanya sekedar sebagai “Transit point” saja tetapi bisa menjadi “Travel Pattern” kedepannya.

Karena Bima tidak selalu tentang keindahan alam yang menawan melainkan banyak situs dan sejarah yang perlu juga untuk diperhatikan, begitu juga dengan keanekaragaman makanan.

Sekarang, pariwisata itu tidak lagi bersandar dengan peningkatan angka wisatawan yang terus melonjak tetapi bagaimana kita bisa membangun fasilitas dan amenitas yang lengkap begitupun aksesibilitas yang memadai, juga menghadirkan tempat wisata baik alam maupun desa wisatanya yang tentu harus tetap menghadirkan nilai estetika disetiap sudut tempat maupun Desa wisatanya.

Sebelumnya saya ucapkan juga Terimakasih kepada Bapak Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE (HML) yang sudah berkenan memberikan kami ruang untuk mengikuti serangkaian kegiatan Kolaborasi dan aksi langsung dengan bapak Menteri Pariwisata RI dan seluruh Kepala Daerah se-Pulau Sumbawa.

Harapan saya untuk Bima, semoga dengan Kolaborasi dan aksi ini Bima tidak melulu berbicara tentang visi-misi tapi bagaimana satu persatu harus tereksekusi dengan aksi. (FAHRIZ)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.