Pondok Wisata Kolo, Dari Aset Kumuh Yang Terabaikan Kini Disulap Oleh Lutfi Jadi Hotel

Inilah Pondok Wisata di Destinasi Wisata Pantai Kolo.

Visioner Berita Kota Bima-Perjuangan mantan Walikota Bima saat itu, Drs. HM. Nur A.Latief (Almarhum) terkait jalan raya Melayu-Kolo dilaksanakan dengan “berdarah-darah”. Perjuangan panjang dalam kaitan itu diakui telah membuahkan hasil yang sangat baik.

Setelah perjuangan tersebut membuahkan hasil yang diakui sangat baik, Nur Latif kemudian membangun sejumlah bangunan di sebelah kanan jalan yang lokasinya tak jauh dari perkampungan warga Kolo. Tempat itu dulu kerap dijadikan sebagai sarana untuk kegiatan penting saat itu oleh Nur Latif dan para pejabatnya.

Setelah Nur Latif meninggal dunia hingga sebelum H. Muhammad Lutfi menjabat sebagai Walikota Bima, sejumlah bangunan tersebut dinilai dibiarkan begitu saja hingga terlihat teramat kusam karena tak terurus. Dari kondisi itu, tak sedikit orang yang bertanya-tanya dan bahkan sangat menyayangkannya.

Kondisi sepi sejak Nur Latif meninggal dunia hingga sebelum Lutfi menjadi Walikota Bima, pun tak terbantahkan di sepanjang pantai Kolo. Namun sejak Lutfi menjabat sebagai Walikota Bima, Kolo mulai memperlihatkan auranya yang berbeda.

Lutfi menyulap pantai Kolo sebagai salah satu destinasi wisata andalan Kota Bima yang di dalamnya dipenuhi oleh kuliner yang paling digemari oleh wisatawan (ikan bakar plus sambal khas Bima). Sejak saat itu hingga saat ini, pantai Kolo terlihat tak pernah sepi dari kunjungan wisatawan baik dari Kota Bima, Kabupaten Bima dan bahkan ada yang datang dari Kabupaten Dompu.

Ingat Kolo, Ingat ikan “sekali mati tetapi nikmatnya berkali-kali” (ikan laut segar berkualitas tinggi dan harga yang relatif murah). Itulah sebuah slogan soal pantai Kolo yang sejak Lutfi menjadi Walikota Bima sampai sekarang masih sangat digemari oleh wisatawan.

Setelah berhasil menyulap pantai Kolo dari kondisi sangat sepi menjadi sangat ramai pada tiap minggunya, Lutfi pun kembali membuktikan kehebatannya dalam menciptakan sebuah terobosan baru yang kini sudah mulai dinikmati dengan baik. Yakni, sejumlah bangunan kumuh yang diabaikan sejak zaman Nur Latif hingga zaman sebelum Lutfi menjabat sebagai Walikota Bima kini telah disulap menjadi hotel yang dilengkapi dengan sarana serta fasilitas memadai.

Bangunan hotel yang dinamai Pondok Wisata Kolo tersebut terlihat adanya perpaduan antara budaya Bima dengan masa kini. Jumlah bangunan tersebut sebanyak 7 unit. Masing-masing bangunan dilengkapi dengan ruang tamu, kamar tidur, toilet (WC), AC, TV Android dan lainya. Dan masing-masing kamar dihargai dengan harga yang teramat murah/malamnya.

Awal Januari 2022 Pondok Wisata Kolo diresmikan oleh Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE. Sejak diresmikan hingga saat ini, setiap kamar terisi secara full. Guna mendapatan kamar untuk menginap di sana tidak bisa didapatkan dengan cara mudah, tetapi harus dipesan terlebih dahulu. Hal itu juga dibenarkan oleh Kadis Pariwisata Kota Bima melalui Sekretarisnya yakni, Yuli.

“Pondok wisata Kolo sudah diresmikan oleh Walikota Bima. Sejak diresmikan sampai sekarang, setiap kamar selalu full. Harga per kamarnya Rp350 ribu. Jika anda ingin menginap di Pondok Wisata Kolo, tentu saja harus memesan terlebih dahulu,” terang Yuliana S.Sos didampingi oleh Kabid Pemasaran Wisata setempat, Buana Eka Putra, SST.Par kepada sejmlah Awak Media.

Yuli menjelaskan, telah dibuka wisata baru di Kolo yaitu Pondok Wisata Kolo yang nantinya akan dipadukan dengan agro wisata dan wisata bahari.

“Biar lebih bersemangat kita refreshing, mari menginap di Pondok Wisata Kolo dengan fasilitas berupa Pondok kayu dan Pondok batu, AC, Smart TV Android, Bed Ukuran 180, Sofa Bed, Lemari, Karpet, Bean Bag, Pemanas Air Minum dan tentunya Pondok yang Luas dan nyaman, harga sewa Rp. 350.000/malam,” terang Yuli.

Dengan hadirnya PondokWisata tersebut, kini menambah nuansa baru bagi perkembangan sekaligus kemajuan destinasi wisata kulliner di Kolo. Tampilan Kolo yang telah jauh berubah dari sebelumnya diakui atas ide dan gagasan cerdas Walikota Bima saat ini (Lutfi).

Sentuhan dari tangan manis Lutfi terkait destinasi wisata Kolo, diakui pula telah mampu meningkatkan ekonomi dan kesehateraan bagi warga Kolo. Antara lain kulliner yang menampilkan kekhasan Bima di sana adalah milik warga asli Kolo.

Ramainya kunjungan mulai dari hari Senin-Minggu dijelaskan telah sukses memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahtreraan serta kemasalahan para pengusaha kulliner di sepanjang Pantai Kolo. Tak hanya itu, anak-anak muda Kolo yang sebelumnya berstatus pengangguran, pun telah memiliki penghasilan dari dunia perparkiran di sepanjang destinasi wisata Pantai Kolo.

Catatab penting Media Online www.visionerbima.com melaporkan, destinasi wisata Pantai Kolo bukan saja menyuguhkan kulliner khas Bima. Tetapi juga jaminan keamanan dari masyarakat setempat pun diakui nyata adanya. Dari hal itu pula, para wisatawan bisa menikmati keamanan, kenyamanan dan lainnya saat berkunjung di destinasi wisata Pantai Kolo.

Masih soal destinasi wisata Pantai Kolo, untuk ke depanya Lutfi berencana akan meghadirkan sebuah terobosan yang tak kalah spektakulernya. Rencana tersebut diakui oleh Lutfi telah dirancan secara matang dan terukur. Master plan dan Design Enginering Detailnya (DED) pun telah dibuat.

“Di tengah Indonesia termasuk Kota Bima hingga kini masih dihadapkan dengan pandemi Covid-19. Namun kita masih bisa membangun. Salah satunya adalah Pondok Wisata di Kolo. Untuk ke depanya, kita akan menata destinasi wisata Kolo sebagi mungkin agar mampu bersaing dengan destinasi wisata di daerah lain di Indonesia,” papar Lutfi kepada Media ini beberapa waktu lalu.

Lagi-lagi soal destinasi wisata di Kota Bima, Lutfi juga telah membuktikan kesuksesanya menyulap destinasi pantai Lawata. Destinasi pantai Lawata pada Pemerintahan sebelumnya diibaratkan seperti “kuburan” karena sepi, namun telah berubah menjadi luar biasa sehingga distigmakan menjadi salah destinasi wisata mungkil andalan Kota Bima yang tiap minggunya tak pernah sepi dari kunjungan.

“Destinasi pantai Lawata merupakan salah satu pemasok PAD yang baik bagi Kota Bima. Niat saya adalah membangun untuk kepentingan daerah serta masyarakat Kota Bima. Setiap ide dan gagasan harus bisa dimaknai walau anggaran kita sangat minim. Hal tersebut tentu saja membutuhkan kemampuan dan kecerdasar seluruh instrumen dari Pemkot Bima (OPD),” tegas Lutfi.

Destinasi pantai Lawata diakui terbukti sebagai destinasi wisata mungkil andalan Kota Bima. Berbagai sarana danb fasilitas yang memanjakan wisatawan diakuinya ada di Pantai Lawata. Tak hanya itu, kini Lutfi telah menghadirkan sejumlah wahana baru di Lawata. Yakni Rolling donut dan Banana Boat, Kano, Speed Boat dan lainya.

“Kota Bima telah memiliki dua destinasi andalan. Yakni Lawata dan Kolo. Lawata dan Kolo tentu saja masih harus dibenahi agar jauh lebih baik lagi dari saat ini,” pungkas Lutfi. (RIZAL)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.