Kerusuhan di Rutan Raba-Bima, Ini Kronologis Kejadian dan Identitas Napi Yang Masih Kabur

Kapolres Bima Kota, AKBP Henry Novika Chandra, S.IK, MH Saat Memberikan Pengarahan di Rutan Kelas II B Raba-Bima (1/2/2022).

Visioner Berita Kota Bima-Sabtu petang (1/2/2022), terjadi ketegangan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Bima. Di rumah penampungan Nara Pidana (Napi) maupun tahanan yang masih dalam proses hukum tersebut, dijelaskan terjadi kerusuhan. Dijelaskan pula, kaca Rutan setempat mengalami kerusakan teramat parah.

Hanya saja, tak ada korban jiwa pada ketegangan yang berlangsung lebih dari satu jam itu. Tak hanya itu, beberapa pot bunga di Rutan juga diduga kuat dirusaki. Menurut data dan infoirmasi akurat dari Polres Bima Kota, kasus ini bermula dari dugaan adanya profokasi dari seorang tahanan berinisial M.

Masih soal kasus ini, aparat TNI dan Polri yang dipimpin secara langsung oleh Kapolres Bima Kota, AKBP Henry Novika Chandra, S.IK, MH bergerak cepat hingga berhasil mengembalikan sejumlah Napi yang kabur dan membuat situasi keamanan di Rutan berhasil dipulihkan kembali seperti sediakala.

Pertanyaan tentang kronologis kejadiannya, kini dijelaskan secara rinci oleh Kapolres Bima Kota, AKBP Henry Novika Chandra, S.IK, MH. “Kejadian berlangsung sekitar pukul 15.30 Wita,” ungkap Kapolres Bima Kota, AKBP Henry Novika Chandra, S.IK, MH kepada sejumlah Awak Media melalui press releasenya, Selasa petang (1/2/2022).

Berdasdarkan data dan fakta yang diperoleh pihaknya, ketegangan yang terjadi di Rutan Kelas II B Raba-Bima tersebut bermula dari adanya keributan seorang tahanan berinisial M dalam kasus penganiayaan. Kepada pihak Kepolisian, M mengaku merasa keberatan atas berbelit-belitnya sidang oleh pihak Majelis Hakim Pengadilan (PN) Raba-Bima.

“Yang bersangkutan (M) merasa kasus yang terjadi sudah ada kesepakatan damai dengan korban saat komunikasi dengan pihak Kejaksaan Negeri Bima. Aksi yang dilakukan oleh M yakni diduga  memprofokasi para pimpinan (senior) yang ada di setiap blok-blok Rutan untuk ikut dirinya menuju Kejaksaan Negeri Bima dengan cara paksa menerobos Rutan setempat untuk keluar,” beber Henry.

Akibat kejadian tersebut ungkapnya, beberapa kaca di Rutan mengalami kerusakan, 19 orang tahanan berhasil kabur. Setelah dilakukan pengejaran oleh gabungan anggota Polres Bima Kota, Batalyon C Brimob NTB, Kodim 1608 Bima, Rutan Kelas IIB Bima, Polsek Rasanae Timur, 10 orang Napi yang sempat kabur itu diakuinya telah berhasil ditangkap.

Tahanan Yang Masih Dalam Kejaran Polisi.
Masih terkait dengan ketegangan yang terjadi di Rutan tersebut, Kapolres Bima Kota menjelaskan bahwa M sempat dilarikan ke RSUD Bima. Tujuannya untuk menjahit tangan kirinya M akibat terkena pecahan kaca di Rutan setempat.

“Pada pukul 16.05 Wita, M dilarikan ke RSUD Bima guna menjahit tangannya yang luka akibat terkena pecahan kaca jendela di Rutan. Pukul 16.52 Wita, M kembali ke Rutan (setelah mendapatkan perawatan). Dan pada momen itu pula M dikawal oleh anggota Polres Bima Kota,” ujar Henry.

Henry kemudian mengungkap identitas Napi yang masih kabur dari Rutan setempat berjumlah 9 orang, di Blok A yakni atas nama Supriadin (Donggo), Yoga (Sila Rada), Samsudin (Sape Sangia),  Ramli (Desa Keli), dan Rifaid (Kore). Di Blok B atas nama Farid Hidayat (Simpasai Monta), Amirullah (Tente Nisa), Arifudin (Tangga Baru dan Devan (Sila). Sementara dari Blok C yakni atas nama Jamaludin (Kelurahan Jatibaru-Kota Bima).

Kapolres Bima Kota Beserta Jajaranya Usai Melakukan Penggalangan.
“Saat kejadian berlangsung, Pegawai Rutan sebanyak 6 orang melaksanakan piket, sementara jumlah keseluruhan tahanan di Rutan itu sebanyak 247 orang,” Paparnya.

Dengan adanya kejadian penerobosan Rutan  tersebut, Syarifudin (25) warga asal Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasanae Barat-Kota Bima saat itu sedang melintasi jalan raya di depan Rutan itu. Saat itu yang bersangkutan mengendarai sepeda motor.

“Saat itu pula sepeda motor Honda Supra 125 milik Syafrudin diramapas oleh tiga orang tahanan yang berhasil kabur dari Rutan tersebut,” jelas Henry.

Ketegangan yang terjadi di Rutan tersebut, dijelaskan pula adanya 3 orang Pegawai yang terluka. Yakni Damsah (luka di pada bagian kanan akibat kena lemparan batu), Gamal Masfur (kena batu dan bajunya robek) dan Ahmad (luka lebam terkena pukulan).

“Hasil analisa menjelaskan, kerushan yang terjadi di Rutan tersebut diduga kuat karena adanya upaya profokasi oleh M,” ulas Henry.

Tahanan Yang Kabur.
Sementara langkah-langkah yang dilakukan oleh pihaknya terkait kasus tersebut, melakukan pengamanan secara tertutup dan terbuka di Rutan setempat. Selain itu, pihaknya juga melakukan penggalangan terhadap M. Tujuanya agar yang bersangkutan (M) tidak mengulangi lagi perbuatanya dan mempercayakan sepenuhnya kepada proses hukum.

“Kami juga melakukan penggalangan kepada para penghuni Rutan agar tidak melakukan yang berdampak pada diri mereka sendiri. Selain itu, kami juga membentuk Tim Gabungan untuk mengejar penghuni Rutan yang memanfaatkan  situasi untuk kabur,” papar Henry.

Kendati kini situasi keamanan Rutan setempat sudah kondusif, namun pihaknya masih melakukan pengamanan secara ketat. Hal itu dimaksudkan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kemukinan-kemungkinan yang mengancam instabilitas di Rutan itu pula.

“Upaya pengamanan tersebut melibatkan TNI dan Polri dengan senjata lengkap. Sekali lagi, kami ingatkan kepada seluruh penghuni Rutan setempatagar tidak mengulangi perbuatanya. Jika terjadi sebaliknya, tentu saja mereka akan dihadapkan dengan sikap tegas dan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” pungkas Henry. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.