Ketua DPW PAN NTB: Sebenarnya Yang Terjadi Itu Karena Emosional Sesaat Saja

Ketua DPW PAN NTB, Muazim Akbar, S.IP

Visioner Berita Kota Bima-Ketegangan terjadi dalam kubu DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Bima hingga Sekretaris DPD II PAN setempat yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Bima, Syamsurih, SH direkomendasikan dipecat kini disikapi secara tegas oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN NTB, Muazim Akbar, S.IP. Kepada Media Online www.visionerbima.com, Selasa malam (5/4/2022), Muazin menegaskan bahwa yang terjadi dalam kaitan itu sebenarnya karena emosional sesaat saja.

“Itu karena emosional sesaat saja. Mereka itu sebenarnya kan saudara. Antara Feri Sofiyan, SH (Ketua DPD PAN Kota Bima) dan Syamsurih (Sekretaris DPD PAN Kota Bima yang juga wakil Ketua DPRD Kota Bima) adalah sama-sama sebagai kader militan dari PAN. Keduanya tidak boleh hilang dari PAN. Jika satu diantaranya dihilangkan sementara yang bersangkutan adalah Kader militan dari Partai ini, tentu saja rugi dong PAN. Oleh karenanya, maka tawaran yang paling tepat adalah harus dilakukan rekonsiliasi,” tegasnya.

Terkait rekonsiliasi tersebut, ditegaskanya dikembalikan terlebih dahulu (diinisiasi) oleh pihak DPD PAN Kota Bima. Jika dalam kaitan itu tidak ada titik temu ujarnya, tentu saja DPW PAN NTB yang akan memfasilitasi rekonsiliasi dimaksud.

“Untuk saat ini kami serahkan kepada DPD PAN Kota Bima yang menginisiasi upaya rekonsiliasi tersebut. Jika hal tersebut menemui jalan buntu maka tentu saja kami dari DPW PAN NTB yang akan memfasilitasinya,” ulasnya.

Terkait rekomendasi pemecatan terhadap Syamsurih oleh DPD PAN Kota Bima melalui rapat Pleno diperluas beberapa waktu lalu, ditegaskannya bahwa keputusan DPP dan DPW adalah meminta agar kedua belah pihak untuk segera rekonsiliasi. Untuk itu, Muazim menegaskan bahwa dalam kaitan itu tidak ada istilah pemecatan terhadap Syamsurih.

“Sekali lagi, tidak ada istilah pemecatan terhadap Syamsurih. Sementara keputusan DPP maupun DPW adalah meminta agar kedua belah pihak segera rekonisliasi. Sedangkan rekomendasi pemecatan terhadap Syamsurih tersebut merupakan aspirasi dari DPC-DPC yang diteruskan oleh DPD ke DPW. Sementara DPW mempunyai pertimbangan-pertimbangan lain. Yakni Kader kita ini semuanya bagus. Syamsurih adalah Wakil Ketua DPRD dan Feri Sofyan adalah Wakil Walikota Bima, kenapa nggak islah saja,” paparnya.   

Diakuinya bahwa PAN merupakan Partai yang cukup bagus di Kota Bima. Oleh karenanya, Muazim meminta tidak boleh ada kekisruhan alias ribut-ribut di dalam tubuh DPD PAN Kota Bima.

“Pertimbangan lebih kepada untuk menjaga kondusivitas Partai dan agar bagaimana ke depan PAN bisa merebut kembali kemenangan di 2024 yang akan datang, Sekali lagi, pertimbangan yang paling esensial adalah soal Pileg dan menghadapi Pilkada,” terangnya.

Lagi-lagi Muazim menyatakan, perlunya rekonsialiasi antara Feri Sofyan dengan Syamsurih paparnya, lebih kepada untuk menjaga elektabilitas PAN itu sendiri. Dan jika antara Ketua DPD PAN Kota Bima dan Sekretarisnya tersebut bisa bersatu, Muazin mengaku yakin bahwa PAN akan kembali kemenanganya di 2024 di Kota Bima.

“Sebab, keduanya bukan saja Kader militan dari PAN. Tetapi juga kader terbaik yang dimiliki oleh PAN. Keduanya juga ini kan bersaudara. Pak Syamsurih masuk di PAN bersama-sama dengan Pak Feri Sofyan. Keduanya diajak untuk masuk di PAN. Sekali lagi, tidak ada istilah pemecatan terhadap Pak Syamsurih, kecuali diminta kepada keduanya untuk segera rekonsialiasi demi menjaga elektabilitas PAN baik pada Pileg tahun 2024 maupun Pilkada serentak tahun 2024,” pungkasnya.

Secara terpisah, Sekretaris DPD PAN Kota Bima yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Bima yakni Syamsurih, SH yang dimintai tanggapanya tak banyak berkomentar. “Saya tetap taat dan tunduk terhadap perintah serta keputusan Partai,” sahutnya singkat kepada Media ini melalui saluran selulernya, Rabu (6/4/2022) dini hari waktu setempat. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.