Soal Menarik Kembali Ternak Bertopik Awal Bantuan, Ini Jawaban Dari Rafidin

Rafidin H. Baharudin, S.Sos

Visioner Berita Kota Bima-Soal penarikan kembali bantuan yang diberikan oleh Rafidin kepada warga tak mampu bernama Damsu, warga asal Kelurahan Matakando Kecamatan Raba-Kota Bima sebagaimana pemberitaan sebelumya kini tercatat sebagai topik menarik dalam pembahasan banyak pihak. Masalah yang satu ini juga sempat diposting oleh pihak keluarga Damsus melalui akun Facebook pribadinya yakni Fitri Darmawan.

Fitri Darmawan menegaskan, masalah yang satu ini bertemakan bantuan tanpa embel-embel dan tidak pula ditumpangi oeh kepentingan politik. Dan demikian pula pernyataan Rafidin pada chanel Youtube milik medianya sendiri. Namun seirig dengan perjalanan waktu, justeru muncul peristiwa yang bebeda. Rafidin menarik kembali bantuan yang diberikan itu karena alasan bahwa ternak-ternak dimaksud adalah milik keluarganya, bukan miliknya sendiri.

Setelah pemberitaan awal oleh Media Online www.visionerbima.com (17/7/2022), Rafidin menyampaikan bantahanya melaluiu saluran WhatsUpp. Seperti apa jawaban Rafidin?, ini dia...

“Bagaimana soal kabar yang saya dengar tentang tarik kembali kambing itu. Kambing itu adalah milik saya. Itu bukan kambing bantuan. Kambing saya pada orang itu hilang sebanyak tiga ekor. Orang itu tidak jujur, makanya saya tarik kembali kambing itu,” kata Rafidin.

Rafidin kemudian meminta agar Media ini tidak menulis berita soal itu. Dalihnya karena merasa kasihan sama orang itu.

“Ternak-ternak dimaksud saya beli dengan uang pribadi saya, bukan bersumber dari anggaran Pemerintah. Kambing-kambing yang saya belikan juga saya berikan kepada ipar saya di Desa Talabiu Kecamatan Woha sebanyak sebanyak empat ekor. Saya membeli kambing di Lewi Jambu Kelurahan Asakota-Kota Bima sebanyak empat ekor. Saya beli kambing sebanyak 13 ekor, anaknya sejumlah 5 ekor. Jumlahnya sebanyak 13 ekor. Namun saat tanya kepada orang itu katanya tinggal lima ekor. Dari pada rugi semua akhirnya saya tarik semua kambing-kambing tersebut dari yang bersangkutan,” ucap Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bima ini.

 Rafidin menegaskan, ternak-ternak yang diberikanya kepada Damsu itu bukan bersifat bantuan secara percuma. Tetapi menurutnya, ternak-ternak tersebut ditipkan kepada Damsu untuk dipelihara dan ketika jumlahnya bertambah maka diberlakukan istilah bagi hasil. Lantas bagaimana dengan penjelasan chanel Youtube dimaksud?.

“Video bantuan untuk diperbanyak, abangku. Masa dengan mudah saya memberikan bantuan secara Cuma-Cuma kepada orang yang tidak sayas kenal. Mada kenal orang itu karena diperkenalkan Dul anak buah saya. Kata si Dul, orang itu jujur tetapi kenyataanya justeru tidak demikian. Yang tidak ada tiga ekor kambing besar, satu induk besar, satu ekore pejantan muda dan betina muda, dan lima ekor anaknya. Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada orang yang memberi bantuan secara gratis sebanyak itu. Maksimal orang memberikan bantuan secara percuma itu hanya satu sampai dua ekor saja. Sekali lagi, saya tegaskan bahwa ternak-ternak itu saya titipkan kepada Damsu untuk dipelihara dan hasilnya dibagi ketika jumlahnya bertambah,” ulas mantan Ketua PWI Cabang Bima ini.

Rafidi kemudian menandaskan, jumlah kambing yang hilang yang dititipkan kepada Damsu agar diperlihara dengan baik dan hasilnya dibaggi jika jumlah bertambah sebanyak 8 ekor. Bukankah soal hilang atau bertambahnya ternak-ternak yang diberikan kepada Damsu adalah urusan yang bersangkutan karena topik awalnya di chanel Youtube dimaksud adalah bantuan?.

“Itukan di video. Di luar video sudah saya bicarakan. Hanya saja anaknya orang itu tidak jujur. Sekali lagi, saya mohon dengan terhormat kepada Abang untuk tidak lagi memberitakan soal itu. Kasihan merasa kasihan kepada orang itu. Awalnya kambing-kambing itu bukan saya yang membawanya ke Damsu. Tetapi oleh anak buah saya yakni Dul. Dan diberitahu pula bahwa itu bukan ternk bantuan, tetapi dititipkan untuk dipelihara oleh Damsu,” beber Rafidin.

Sejatinya kata Rafidin, ternak bantuan diberikan kepada pihak penerimanya adalah bersumber dari anggaran Negara (Pemerintah). Bahkan sampai hari ini ujarnya, kambing milik kakanya mama Ko’o di Talabiu belum dibayar. “Karena niat dan tujuan awal saya memelihara kambing jantan untuk berqurban, justeru yang pejantan muda hilang,” ungkap Rafidin.

Rafidin kembali bercerita, jumlah kambing dari Dae Ufe (kakaknya Mama Ko’o) di Talabiu belum ia bayar sampai saat ini. Empat ekor kambing milik Ejo Aji di Lewijambu, sampai saat ini belum dibayar olehnya.

“Ejo Aji menjual kambingnya kepada saya karena alasanya karena sering hilang. Oleh karena itu, ia menjual empat ekor kambing tersebut ia jual kepada saya. Selanjutnya, saya meminta bantuan kepada Damsu untuk memeliharanya dengan baik. Saya juga sempat tanya kepada orang itu tentang kambing betina besar, jawabanya bahwa kambing betina tersebut sudah mati lantaran memakan sarung. Baru kali saya tahu bahwa ada kambing yang makan sarung,” tuturnya sembari tertawa.

Singkatnya, Rafidin menyatakan bahwa ternak-ternak yang ia berikan kepada Damsu itu bersifat menitip agar membantu memeliharanya dengan baik dan hasilnya akan dibagi ketika jumlahnya bertambah, bukan bersifat bantuan secara percuma. Namun ia menarik kembali ternak-ternak dimaksud karena alasan karena ada yang hilang dan orang tersebut dinilainya tidak jujur alias tidak amanah.

“Saya meminta bantuan kepada yang bersangkutan untuk memelihara sejumlah kambing tersebut karena saya fikir jujur sesuai dengan katanya si Dul anak buah saya. Namun fakatnya, orang itu tidak jujur kepada saya. Bagi saya tidak masuk akal memberikan bantuan sebanyak itu kepada orang yang sebelumnya tidak saya kenal sama sekali. Itu logikanya dan coba Abang berfikir soal itu. Singkatnya, saya meminta bantuan kepada orang itu untuk memelihara dan merawat sejumah ternak yang telah saya serahkan dan kemudian hasilnya dibagi dua jika jumlahnya bertambah, tetapi faktanya yang bersangkutan tidak amanah. Maka sikap saya, jika saya rugi maka saya menarik kembali sejumlah kambing dari tersebut dari tangan Damsu,” pungkasnya. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.