Begini Kata Keluarga Remaja 24 Tahun Asal NTB Yang Menjadi Korban Penganiayaan Oleh Majikan di Arab Saudi

Berlyanthi Korban Penganiayaan Majikan (Berjilbab).

Visioner Berita Kabupaten Dompu-"Iya benar. Anak saya Berlyanthi dianiaya dengan cara sangat sadis. Disiksa menggunakan seterika, kepala dibenturkan ke tembok dan badan dipukul. Tak berhenti sampai disitu, Berlyanthi diberi makan hanya  tiga kali seminggu oleh majikannya," ungkap Syamsurizal, ayah korban dihubungi via Handphone, Senin malam (29/8/2022).

Perempuan bernama lengkap Berlyanthi Kasih ini merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia diduga jadi korban penganiayaan oleh majikannya di Riyand Arab Saudi, sejak April 2022 lalu.

Tak tahan atas siksaan majikannya, Berlyanthi Kasih melaporkan kejadian yang menimpanya kepada keluarganya. Kepada sang ayah, remaja 24 tahun tersebut beberapa waktu lalu menceritakan penderitaannya melalui sambungan Vdeo Call (VC). 

"Dia (Berlyanthi) mengaku disetrika juga disiram menggunakan air panas oleh majikannya. Kejadian itu terjadi setiap hari. Sejak April 2022 lalu hingga hari ini. Saat VC kemarin, Berlyanthi sempat memperlihatkan luka memar pada bagian tangan dan lehernya," beber Syamsurizal.

Hingga malam ini, kata Syamsurizal, anaknya Berlyanthi sudah tidak bisa dihubungi. Ia menduga Handphone milik anaknya sudah di sita oleh majikannya di Riyand Arab Saudi.

"Beberapa kami hubungi via WhatsApp dan Telepon seluler, Handphonenya tidak aktif," bebernya. 

Syamsurizal menceritakan awal mula anaknya Berlyanthi nekat berangkat menjadi TKI meski melalui jalur ilegal. Dia menjelaskan, kemauan anaknya menjadi pembantu di Arab Saudi karena ingin membantu ekonomi keluarga meskipun terbentur dengan syarat dan aturan. 

"Saat itu keberangkatannya difasilitasi oleh sponsor bernama Nurseha, warga Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu. Meski begitu, kami pihak keluarga sudah melaporkan kasus yang menimpa anak saya ke Disnakertrans Dompu dan BP2MI Mataram," pungkasnya.

Kutip dari media IDN Times, Keberadaan korban masih dilacak. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Dompu, Syamsul Ma'arif yang dikonfirmasi membenarkan adanya pengaduan dari keluarga Berlyanthi Kasih. Bahkan pihaknya telah menerima laporan lisan pihak keluarga korban beberapa waktu lalu.

"Korban ini berangkat secara ilegal. Meski begitu laporan keluarga sudah kami diteruskan ke Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Jakarta. Bahkan mereka sudah minta paspor korban," terang dia saat dikonfirmasi via ponsel, Senin (29/8/2022).

Kini keberadaan korban masih terus dilacak BP2MI Jakarta. Jika ditemukan, Berlyanthi rencananya akan difasilitasi pemulangan kembali ke tanah air sesuai tuntutan pihak keluarga.

"Semoga korban cepat ditemukan dan proses pemulangannya nanti berjalan lancar," harap Syamsul Ma'arif. (Joel)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.