Patut Dicontohi, Dandim 1608/Bima dan Kapolres Bima Kota Bersihkan Sampah Usai Aksi Demonstrasi

Moment Pemungutan Sampah Usai Aksi Demonstrasi Mahasiswa Bersama Masyarakat di Jalan Raya di Depan Gedung DPRD Kabupaten Bima Dua Hari Lalu

Visioner Berita Kota Bima-Hingga kini masalah sampah masih menjadi tantangan sekaligus Pekerjaan Rumah (PR) yang dihadapi dan perlu dituntaskan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bima dibawah kendaliWalikota, H. Muhammad Lutfi, SE. Lagi-lagi soal sampah di Kota Bima juga membutuhkan kesadaran partisipatif antara Pemerintah setempat melalui Dinas terkait dengan masyarakat Kota Bima.

Kebersihan adalah sebahagian dari pada Iman. Dan lingkungan yang sehat juga mencerminkan kehidupan masyarakat yang sehat pula. Dua kalimat ini juga sering digaungkan di berbagai moment oleh para pihak, baik melalui Masjid dan pada moment-moment penting lainya.

Lagi-lagi soal sampah, pihak Kodim 1608/Bima dan Polres Bima Kota selama ini tercatat seringkali mengatasinya. Yakni melalui upaya pembersihan selokan dan bahkan di aliran sungai di Kota Bima. Aksi mulia tersebut diakui bukan saja sebagai upaya mengantisipasi genangan air di lingkungan masyarakat Kota Bima, tetapi juga terkait dengan terciptanya lingkungan masyarakat yang sehat pula.

Masih soal sampah, beberapa hari lalu Kapolres Bima Kota, AKBP Rohadi, S.IK, MH dan Dandim 1608/Bima, Letkol Inf Muhammad Zia Ulhaq, S.Sos memimpin upaya pembersihan sampah di jalan raya mulai dari perempatan lampu merah Gunung Dua hingga di depan gedung DPRD Kabupaten Bima. Aksi mulia yang dilakukan oleh pihakTNI dan Polri dalam kaitan itu yakni setelah ratusan mahasiswa dan masyarakat menggelar aksi demonstrasi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Kegiatan memungut sampah usai aksi demonstrasi mahasiswa dan masyarakat tersebut juga melibatkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima, Muhammad Aminullah, SE. Tak hanya itu, aksi mulia tersebut juga melibatkan Wakapolres Bima Kota, Kompol Mujahidin, S.Sos dan seluruh Kepala Satuan (Kasat) di Mapolres Bima Kota dan para pejabat lainya di Kodim 1608/Bima. Liputan langsung sejumlah Awak Media pada moment tersebut, antara TNI dan Polri terlihat kembali berfoto bareng dengan pihak pendemo. Hubungan harmonis dalam kaitan itu pun terlihat nyata adanya.

“Sampah-sampah yang kami bersihkan itu berupa botol bekas air mineral dan lainya. Hal itu kami lakukan atas panggilan jiwa dimana menjaga dan melestarikan lingkungan yang bersih merupakan tugas dan tanggungjawab kita semua. Setidaknya apa yang telah kami lakukan itu bisa dijadikan sebagai contoh oleh semua pihak. Sebab memperhatikan, menjaga dan melestarikan lingkungan yang bersih tentu saja bisa berdampak buruk kepada kesehatan masyarakat,” terang Rohadi kepada sejumlah Awak Media.

Humanisme Yang Terjalin Melalui Foto Bersama Antara Kapolres Bima Kota, Dandim 1608/Bima dan Ketua DPRD Kabupaten Bima Bersama Pihak Pendemo Usai Aksi Pemungutan Sampah

Sosok Kapolres yang dikenal ramah, santun, komunikatif dan berwibawa ini menyatakan bahwa soal sampah di Kota Bima masih menjadi tantangan yang membutuhkan kesadaran partisipatif semua pihak pula. Menghimbau kepada semua pihak untuk tidak membuang sampah secara sembarangan demi terwujudnya lingkungan dan Kota Bima yang berestetika, diharapkanya dapat digaungkan secara terus-menerus oleh berbagai pihak pula, tak terkecuali Media Massa.

“Soal sampah selain tersedianya bak-bak sampah di berbagai lokasi strategis oleh Pemerintah, namun yang paling utama adalah tumbuhnya kesadaran dari kita semua agar sadar terhadap lingkungan yang bersih. Kita semua tentu saja bermimpi tentang terciptanya lingkungan yang indah dan bersih. Namun hal itu sulit untuk diraih ketika kita tidak menumbuhkan kesadaran. Untuk itu, mari kita semua secara bersama-sama menumbuhkan kesadaran untuk tidak membuang sampah secara sembarangan,” harapnya.

Rohadi kembali menyarankan, sesaat lagi masyarakat akan menghadapi musim hujan. Ancaman terjadinya genangan air pada lingkungan-lingkungan masyarakat Kota Bima tak bisa dihindari jika selokan dan aliran air masih dipenuhi oleh sampah.

“Lingkungan yang tidak bersih tentu saja berpotensi besar melahirkan beragam penyakit yang menimpa masyarakat kita. Antara lain Demam Berdarah (DBD) dan Malaria. Sebab, dua penyakit itu tumbuh dan bersarang pada lingkungan yang tidak bersih. Untuk itu, melalui kesempatan ini kamisarankan agar masyarakat bisa mengantisipasinya secara dini. Sebab, sesungguhnya menjaga itu lebih baik dari pada mengobati,” pungkasnya. (FAHRIZ/JOEL/RUDY/AL) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.