Di Salah Satu Desa di Monta Kabupaten Bima, Siswi SD Kelas I Diduga Dicabuli Pria Dewasa Hingga Dirawat ke RS

ILUSTRASI, Dok.Gambar:google.com

Visioner Kabupaten Bima-Masih segar dalam ingatan publik tentang kisah nyata oknum Guru Honorer di salah satu sekolah di Kecamatan Donggo berinisial SF yang diduga mencabuli siswinya yang masih duduk di bangku kelas III, kini muncul kasus yang dinilai tak kalah sadisnya. Seorang anak dibawah umur yang masih duduk dibangku kelas I SD (6) di salah satu Desa di Kecamatan Monta diduga kuat dicabuli oleh seorang pria dewasa berinisial ZF.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis malam (6/10/2022) sekitar pukul 19.20 Wita. Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Media Online www.visionerbima.com melaporkan, korban diduga dicabuli di atas sebuah serambil di wilayah setempat. Mirisnya, akibat tindakan biadab terduga pelaku-korban hingga dibawa ke Rumah Sakit (RS) untuk ditangani secara seriusoleh Tim Medis.

Korban dirawat di RS karena diduga ada sesuatu yang teramat parah pada “titik tertentunya”. Dan korban juga sempat dirawat selama satu hari di RS dimaksud. Namun, kini korban dijelaskan masih mengalami trauma yang luar biasa akibat kejadian yang menimpanya.

Peristiwa ini dijelaskan terjadi beberapa hari lalu. Pekerja Sosial (Peksos) Anak Kabupaten Bima yang merupakan kepanjangan tangan dari Kemensos RI yakni Abdurrahman Hidayat mengungkap, kejadian bermula dari korban dengan kakaknya pergi mengaji ke rumah guru ngajinya.

“Iya, kasus tersebut benar adanya. Kami sudah melakukan assesment terhadap korbanya. Kabar yang kami terima sebelumnya, korban disebut-sebut masih mengalami trauma. Namun saat kami turun ke lapangan untuk melakukan assesment, korban diduga ditekan oleh orang tuanya,” ungkap Dayat, Rabu sore (12/10/2022).

Kasus ini pun diakuinya telah dilaporkan secara resmi kepada pihak Unit PPA Sat Reskrim Polres Bima. Korban dan sejumlah saksinya telah dimintai keteranganya oleh penyidik setempat. Dan keterangan korban maupun saksi yang diajukanya itu, diakuinya telah dituangkan ke dalam BAP oleh Penyidik setempat.

“Sejak awal sampai dengan saat ini, korban masih kami dampingi. Kasus ini tergolong sangat sadis. Sebab usai kejadian berlangsung, korban langsung dilarikan ke RS karena mengalami luka serius pada bagian tertentunya,” tandas Dayat.

Sementara terduga pelakunya tersebut bebernya, telah ditangkap dan dikerangkeng oleh penyidik Polres Bima di dalam sel tahanan setempat. Untuk itu, pihaknya mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk menghukum terduga pelakunya dengan seberat-beratnya.

“Sebenarnya banyak yang tidak tahu tentang peristiwa yang menimpa bocah kelas VI SD ini. Namun mendapat informasi terkait kasus ini, kami langsung ke rumah korban untuk melakukan assesment. Dan kasus ini pun sesungguhnya juga luput dari pendengaran Media Massa. Namun kini semuanya sudah terkuak. Dan kasusnya sedang ditangani secara serius oleh Penyidik Unit PPA Sat Reskrim Polres Bima,” ulas Dayat.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kabid Perlindungan Anak (PA) pada Dinas DP3A2KB Kabupaten Bima, Yuyun. Yuyun mengaku, pihaknya juga sudah ke rumah korban guna melakukan assesment.

“Kalau kita melihat kondisi korbanya saat ini, tentu saja sungguh memprihatinkan. Sepintas kami melihat bahwa hingga saat ini korban masih mengalami trauma,” tandas Yuyun, Rabu (12/10/2022).

Yuyun kemudian mengapresiasi kinerja pihak Polres Bima karena segera menangkap dan mengkerangkeng terduga pelakunya. Dan atas nama DP3A2KB Kabupaten Bima, pihaknya berharap kepada pihak APH untuk menghukum terduga pelaku dengan seberat-beratnya.

“Mari scara bersama-sama kita mengawal dan mengawasi secara ketat terkait penanganan kasus ini. Tetapi kita semua percaya bahwa APH akan menangani kasus ini dengan sangat serius. Belajar dari kasus ini, kita tidak bosan-bosan mengharapkan kepada para orang tua, keluarga dan lingkungan untuk menjaga dan mengawasi secara mengontrol secara ketat terhadap ruang gerak anak,” imbuhnya.

Yuyun mengungkap bahwa sebelum kejadian berlangsung, korban dan kakaknya hendak pergi mengaji ke rumah guru ngajinya di wilayah setempat. Namun yang sampai terlebh dahulu di rumah guru ngajinya tersebut adalah kakaknya.

“Karena terlalu lama menunggu kemunculan adik kandungnya itu (korban) di rumah guru ngaji tersebut, akhirnya kakak kandungnya itu bertanya-tanya dan ada dihantui oleh perasaan yang kurang enak. Oleh sebab itu, kakak kandungnya itu langsung mencarinya. Dan hasilnya, kakak kandungnya itu menemukan adik kandungnya itu dalam kondisi tidak berdaya karena diperlakukan secara tidak manusiawi oleh terduga pelaku,” pungkas Yuyun. 

Hingga berita ini ditulis, Kasat Reskrim Polres Bima AKP Masdidin, SH belum berhasil dikonfirmasi. Tetapi baik Dayat maupun Yuyun membenarkan bahwa terduga pelaku telah ditangkap dan diamankan oleh pihak Polres Bima. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.