9 Orang Pemancing Asal Kota Bima Tenggelam di Selat Gilibanta, 4 Terdampar di Pantai dan 5 Diselamatkan Kapal Ferry

Korban Yang Meyelamatkan Diri Menggunakan Form (Alat Penampung Ikan)

Visioner Berita Kabupaten Bima-Naas nasi yang dialami oleh 9 orang pemancing asal Kota Bima. Harapan besar untuk selamat dan mendapatan hasil yang banyak (ikan) justeru dihadapkan dengan bencana.

Yakni pada Monggu (4/6/2023) sekitar pukul 17.10 Wita, 9 orang pemancing dari berbagai profesi tersebut (ASN dan Wira Swasta) itu dijelaskan tenggelam di selat Gilibanta (perbatasan antara perairan Sape dengan Komodo-NTT). Dari 9 orang pemancing tersebut kini dinyatakan selamat.

4 orang diantaranya berhasil berenang menuju bibir pantai di Pulau Gilibanta. Sementara 5 orang lainya berhasil diselamatkan oleh kapal Ferry jurusan Sape-Labuan Bajo. Saat diselamatkan oleh awak kapal Ferry tersebut, kelimanya terlihat masih bertahan di permukaan laut dengan menggunakan form yang mereka bawa sejak awal untuk menampung ikan hasil pancingan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh sejumlah Awak Media melaporkan, beberapa saat setelah kejadian berlangsung Tim Bazarnas Bima yang bergabung dengan pihak TNI dan Polri langsung bergegas menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP). Tujuanya yakni untuk melakukan evakuasi 9 orang pemancing terebut ke tempat yang aman.

Kabar terkini yang diperoleh Media Online www.visionerbima.com melaporkan, kelima pemancing yang diselamatkan oleh awak kapal Ferry tersebut sekarang dikabarkan masih dalam perjalanan menuju Labuan Bajo. Dan dikabarkan pula, kelima pemancing tersebut akan kembali ke Bima pada Senin (5/6/202) dengan menggunakan kapal Ferry pula.

Sementara empat orang lainya yang hingga kini masih berada di sekitar Pulau Gilibanta, dikabarkan sedang dijemput oleh Tim Bazarnas untuk dievakuasi di pelabuhan Sape-Kabupaten Bima. Pertanyaan tentang pemicu terjadinya bencana tersebut pun kini terjawab.

Lagi-lagi berdasarka kabar yang diperoleh Media ini menduga, mereka  tenggelam karena dugaan Kapal Motor (KM) yang ditumpangi gangguan mesin ditengah laut. Dugaan tersebut terjadi disaat 9 orang pemancing tersebut hendak kembali ke pelabuhan Sape.

Pada moment yang bersamaan dengan dugaan gangguan mesin KM tersebut, kondisi gelombang laut dikabarkan lumayan tingi dan bahkan “deras”. Karena dugaan tersebut, praktis saa KM dimaksud langsung terseret gelombang hingga tenggelam dan kemudian para pemancing menyelamatkan diri masing-masing dengan menggunakan berbagai peralatan.

Masih menurut informasi yang diperoleh Media ini, hingga kini KM yang ditumpangi oleh 9 orang pemancing tersebut didga masih tenggelam di wilayah selat Gilibanta. Menurut sejumlah sumber, KM tersebut adalah milik warga asal Kecamatan Lambu-Kabupaten Bima.

Musibah yang menimpa 9 orang pemancing asal Kota Bima tersebut juga viral di beranda Media Sosial (Medsos). Para nitizen memposting sejumlah gambar dan rekaman video di saat para pemancing itu diselamatkan oleh awak kapal Ferry yang saat itu menuju Kabupaten Labuan Bajo-NTT.

Para Korban Yang Diselamatkan Oleh Awak Kapal Ferry Yang Saat Itu Menuju Labuhan Bajo Kabupaten Manggarai Barat (Mabar)-NTT

Pada moment yang bersamaan, para nitizen pada postinganya memastikan bahwa 9 orang pemancing tersebut kini dalam kondisi selamat. Sedangkan barang-barang yang mereka bawa sebelumnya, antara lain Handphone dan lainya dikabarkan telah hancur.

Kapolres Bima Kota, AKBP Rohadi, S.IK. MH melalui Kasi Humas setempat, AKP Jufrin membenarkan adanya kejadian tersebut. Jufrin menjelaskan, menurut informasi petugas di lapangan menyebtukan bahwa para korban tersebut berangkat memancing ke sekitaran perairan Gilibanta yakni pada Sabtu (3/6/2023). Dan menuju lokasi pemancingan di selat Gilibaanta, 9 orang pemancing tersebut hanya menggunakan satu unit KM.

“Minggu sore saat hendak kembali ke pelabuhan Sape, sekitar pukul 07.10 Wita perahu ditumpangi mereka diterjang gelombang hingga oleng dan kemudian tenggelam,” ungkap Jufrin.

Jufrin mengungkapkan, sekitar pukul 09.00 Wita salah seorang dari korban berhasil menyelamatkan diri dan menghubungi Wakapolres Bma Kota, Kmpol Mujahidin, S.Sos menggunakan Handphone (HP). Tak menunggu waktu lama, Wakapolres Bima Kota langsung memerintahkan pihak KP3 Laut Sape untuk segera terjun ke TKP.

“Selanjutnya Pihak KP3 Laut Sape menghubungi pihak Syahbandar dan Polairud Sape.Dan pada pukul 12.00 Wita mereka berangkat dengan menggunakan dua unit perahu nelayan Sape untuk menyelamatkan korban yang selamat sebanyak 5 orang,” papar Jufrin.

Jufrin kemudian memaparkan, menurut keterangan dari korban selamat  yani Syarif, mengatakan bahwa korban sudah bersama keempat korban lainnya. Sementra 5 lainnya berhasil diselamatkan oleh awak kapal Ferry  KMP Cakalang yang berangkat dari Pelabuhan Sape nenuju Labuhan Bajo. Korban selamat tersebut yakni Aldi kurdiantri, Dedi Supriadin, Muhammad dan Idham.

“Dari peristiwa tenggelamnya perahu motor tersebut untuk sementara tidak terdapat korban jiwa dan masih menunggu konfirmasi dari Tim Penyelamat tiba di Sape,” ungkap Jufrin.


Para Korban Yang Diselamatkan Oleh Awak Kapal Ferry Kini Sedang Menginap di Salah Satu Hotel di Mabar-NTT

Atas selamatnya 9 orang korban tersebut, berbagai pihak menyatakan rasa syukurnya. Pun demikian halnya dengan keluarga para korban itu sendiri. Hingga berita ini ditulis melaporkan, pihak Bazarnas, PolAirud, KP3 Laut Sape, Polsek Sape, TNI dan sejumlah personil dari sejumlah Instansi dari Pemkot Bima masih berada di Kecamatan Sape. Mereka menunggu para korban dievakuasi ke pelabuhan Sape pula

Kabar lain yang baru saja dihimpun oleh Media ini, kelima orang yag diselamatkan oleh awak kapal Ferry dimaksud kini sudah berada di Labuan Bajo Kabupaten Mabar-NTT. Sejak ke Labuan Bajo hingga tiba disana, mereka didampingi oleh seorang pegawai Bank BRI asal Bima yakni Hermansyah.

Dijelaskan pula, di Labuan bajo tersebut mereka menginap di salah satu hotel. Hotel dan kebutuhan mendesak para korban tersebut ditanggung pula oleh Hermansyah. Sekedar catatan, Hermansyah juga merupakan salah satu penggiat mancing. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.