“Mega Preman” Ditangkap Tim Puma Sat Reskrim Polres Bima Kota Karena Diduga Bacok Seorang Warga Sape di RSUD Bima

Mega (Baju Hitam Duduk di Kursi) Bersama Tim Puma Polres Bima Kota (15/11/2021)

Visioner Berita Kota Bima-Sejumlah orang menduga bahwa Muhammad Rifaid alias Mega (warga asli Kelurahan Rabadompu Barat) Kecamatan Raba-Kota Bima sebagai “preman”. Pria yang diduga sering menyerang Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE dan istrinya, Hj. Ellya Alwainy H. Muhammad Lutfi dengan kata-kata kotor itu (Mega) kini diduga sedang berhadapan dengan masalah yang dinilai besar.

Ia diduga membacok seorang warga asal Desa Sangiang Kecamatan Sape-Kabupaten Bima, David Hendri (38) sekitar di halaman parkir RSUD Bima yang berlokasi di sebelah barat lapangan Pahlawan Raba. Kejadian tersebut di informasikan berlangsung pada Senin sore (15/11/2021) sekitar pukul 13.30 Wita. 

Korban dikabarkan mengalami luka bacokan pada bagian tangan dan kaki. Dan hingga kini korban masih ditangani oleh Tim Medis RSUD Bima. Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Media Online www.visionerbima.com mengungkap, sekitar satu lebih usai kejadian berlangsung di informasikan keluarga korban dari Sape berbondong-bondong menuju RSUD Bima. Karena informasi tersebut, pasukan Sabhara Polres Bima Kota yang juga melibatkan Unit lainnya hingga kini masih melakukan pengamanan secara ketat di RSUD Bima guna mengantisipasi terjadinya “kemungkinan” lain pasca peristiwa dugaan pembacokan terhadap korban tersebut.

Kapolres Bima Kota, AKBP Henry Novika Chandra, S.IK, MH melalui Kasat Sabhara setempat, Iptu Raju membenarkan bahwa pihaknya masih melakukan pengamanan secara ketat di RSUD Bima. Upaya pengamanan tersebut dilakukan, diakuinya guna menjaga “kemungkinan lain” yang terjadi pasca korban dibacok.

“Hingga saat ini korban masih dirawat oleh Tim Medis RSUD Bima. Dan hingga kini kami masih melakukan pengamanan di RSUD Bima,” ungkap Raju dengan nada singkat kepada Media ini, Senin sore (15/11/2021).

Lepas dari itu, atas kejadian tersebut tentu saja Polisi tak tinggal diam. Selain melakukan pengamanan secara ketat di RSUD Bima, Kapolres Bima Kota melalui Kasat Reskrim setempat, Iptu Muhammad Rayendra Rizqiila Abadi Putra, S.IK, S.T.R memerintahkan Tim Puma dibbawah kendali Aipda Abdul Hafid untuk melakukan penyelidikan secara mendalam sekaligus mengintai terduga pelaku (Mega).

Masih menurut informasi yang dihimpun oleh Media ini, kerja Tim Puma Sat reskrim Polres Bima Kota patut diapresiasi. Sekitar pukul 15.30 Wita, Tim Puma berhasil menangkap sekaligus mengamankan Mega di rumahnya di wilayah Rabadompu Barat.

Usai dibekuk, Mega kemudian diangkut oleh Tim Puma Polres Bima Kota ke Mapolres setempat. Dan menurut informasi yang diperoleh Media ini mengungkap, pada interogasi awal yang dilakukan oleh Polisi-Mega mengakui perbuatannya.

“Atas kasus dugaan pembacokan korban asal Sape tersebut, kini Mega sudah ditangkap dan diamankan oleh pihak Polres Bima Kota. Kabar terkini yang kami terima, hingga kini Mega masih diinterogasi oleh Tim Puma Polres Bima Kota,” ungkap sejumlah sumber terpercaya, Senin sore (15/11/2021) sekitar pukul 18/10 Wita.

Kapolres Bima Kota, AKBP Henry Novika Chandra, S.IK. MH melalui Kasat Reskrim setempat, Iptu Muhammad Rayendra Rizqiila Abadi Putra, S.IK, S.T.R membenarkan bahwa Mega telah ditaangkap oleh Tim Puma dan kini masih diamankan di Mapolres Bima Kota. Mega ditangkap oleh Tim Puma karena diduga membacok seorang warga asal Desa Sangiang Kecamatan Sape.

“Kejadian pembacokan terhadap korban berlangsung di sekitar RSUD Bima. Atas kejadian tersebut, kini Mega sudah ditangkap dan telah diamankan di Mapolres Bima Kota,” ungkap Rayendra, Senin malam (15/11/2021).

Sebelum Mega ditangkap dan diamankan, terlebih dahulu pihaknya memperoleh informasi dari pihak Polsek Rasanae Timur (Rastim)-Polres Bima Kota. Atas kejadian tersebut, pihak Polsek Rastim menjelaskan adanya korban bacokan asal Desa Sangiang Kecamatan Sape-Kabupaten Bima.

“Dari informasi itu, saya periuntahkan Tim Puma untuk melakukan penyelidikan secara akurat dan mendalam. Hasilnya, kami mendapat informasi bahwa Mega sebagai terduga pelaku dalam kasus tersebut. Tak lama kemudian, saya perintahkan Tim Puma untuk menangkap sekaligus mengamankan Mega,” terangnya.

Hasil intogasi awal yang dilakukan oleh pihaknya terhadap Mega, yang bersangkutan mengakui perbuatannya (membacok korban). Namun kepada pihaknya, Mega mengaku membacok korban karena alasan membela diri.

“Kata Mega, dia membacok korban karena alasan bela diri. Masih menurut Mega, awalnya korban datang ngamuk-ngamuk ke RSUD Bima dan kemudian membacok Mega. Atas bacokan tersebut, Mega mengaku jaketnya robek. Kata Mega, jaketnya robek karena dibacok oleh korban. Itu katanya Mega Lho ya. Mega juga mengaku bahwa parang yang digunakan untuk membacok korban adalah parang dari korban sendiri,” beber Rayendra.

Adakah bekas luka dalam tubuh Mega akibat dibacok oleh korban?. “Tadi saya sudah mengecek tubuhnya Mega namun tidak menemukan adanya bekas luka akibat bacokan. Hanya jaketnya saja yang robek, dan itu katanya dibacok oleh korban. Untuk membuktikan apakah benar korban membacok korban, tentu saja harus ada saksi yang ikut menyaksikannya,” tegas Rayendra.

Hingga berita ini ditulis, Rayendra mengaku belum menerima laporan resmi dari pihak Polsek rastim tentang kronologis kejadian pembacokan terhadap korban oleh terduga Mega.

“Hingga kini kronologis kejadian tersebut belum kami terima dari Polsek Rastim. Tempat Kejadian Perkara (TKP) itu di sekitar RSUD Bima. Sementara identitas lengkap korban, hingga kini belum kami terima dari pihak Polsek Rastim,” pungkas Rayendra. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.