Target Pecahkan Rekor Baru MURI, Puluhan Ribu Warga Kabupaten Bima Meriahkan Pawai Rimpu
Potret Peserta Pawai Rimpu. |
Visioner Berita Kabupaten Bima-Pawai rimpu yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Bima dengan menargetkan pecahkan rekor baru Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada puncak peringatan Hari Jadi Bima Ke-383 tahun 2023 tingkat daerah itu berlangsung meriah, Sabtu (29/7/2023).
Terlihat, pawai dengan mengangkat tema Bima Ramah dalam Balutan Tembe Nggoli tersebut, menargetkan jumlah peserta sebanyak 42.587 orang.
Tercatat jumlah peserta tersebut berasal dari 18 kecamatan di Kabupaten Bima, tenaga pendidikan hingga paguyuban etnik dari berbagai daerah.
Pada Kegiatan pawai budaya ini, peserta perempuan mengenakkan rimpu tembe nggoli dan peserta laki-laki mengenakkan sambolo.
"Kedua jenis tampilan tersebut merupakan ciri khas yang dimiliki daerah Kabupaten Bima," kata Suryadin Kabag Prokopimda pada wartawan.
Dia mengatakan upaya pemecahan rekor MURI ini melalui penyelenggaraan puncak peringatan Hari Jadi Bima Ke-383 tahun 2023 tingkat Kabupaten Bima secara hybrid dengan berpusat di Desa Rabakodo, Talabiu Kecamatan Woha dan pantauan kru media ini Kecamatan Woha merupakan salah satu penyumbang peserta terbanyak.
"Kami terus menyempurnakan persiapan dengan menyiapkan simulasi jalur dan juga koordinasi dengan pihak-pihak terkait lebih khusus Pemerintah Kecamatan Woha selaku tuan rumah serta unsur TNI/POLRI juga DISHUB Kabupaten Bima. Sehingga pelaksanaan Pawai Rimpu ini bisa berjalan lancar dan sukses," ungkapnya.
Dirinya menjelaskan sedikitnya ratusan hingga ribuan peserta baik dari instansi pemerintah maupun kelompok masyarakat dilibatkan langsung pada puncak kegiatan itu meliputi pelajar sekolah, perusahaan, perangkat daerah, perangkat desa hingga kecamatan.
"Target kami puluhan ribu peserta mengikuti kegiatan pawai Rimpu ini bisa menjadi penilaian khusus untuk memenuhi target ataupun rekor MURI," urainya.
Potret Kemeriahan Pawai Rimpu. |
Sementara Camat Woha Irfan, S. Sos HM. Nor selaku tuan rumah pada acara yang dimaksud, mengaku semangat dan antusias melihat semangatnya masyarakat Kabupaten Bima. Pawai Rimpu ini pertama dilakukan di daerah Kabupaten Bima dan pesertanya jauh lebih banyak dengan Pawai Rimpu sebelumnya.
"Partisipasi seluruh komponen yang ada di Kabupaten Bima luar biasa, mulai dari tingkat RT sampai tingkat Daerah yang ada di Kabupaten Bima cukup membanggakan, karena semangat warga hadapi pawai budaya Rimpu ini, semangatnya masyarakat harus diakui untuk hadir diarena. Tentunya Pemerintah Kabupaten Bima mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Bima, yang telah secara tulus ikhlas mengorbankan tenaganya mengikuti Pawai budaya Rimpu tanah Bima ini," kata Camat Woha yang biasa disapa Odu tersebut.
Menurut Odu, semangat dan kekompakan warga mengikuti acara Pawai Rimpu ini, adalah merupakan wujud dukungan kuat warga Kabupaten Bima terhadap kepemimpinan Dinda-Dahlan (Bima Ramah Jilid II).
"Ini Wujud nyata dukungan elemen masyarakat dalam mensukseskan Program pemerintah Kabupaten Bima dibawah kendali Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE. M. Ip," tanbahnya.
Para peserta pawai rimpu yang didominasi oleh kaum perempuan itu besemangat dan kompak mengenakan busana rimpu dari kain tenun (Tembe Nggoli/Songke) khas suku Mbojo dengan corak dan warna yang bervariasi. Sementara, peserta laki-laki mengenakan seragam bebas namun dihiasi dengan Tembe Nggoli/Songke (Saremba/Katente Tembe juga sambolo).
"Kita berharap agar kegiatan pawai budaya rimpu tanah Bima ini terus dilestarikan dan digelar setiap tahun oleh Pemkab Bima, terutama pada moment Hari Ulang Tahun Bima seperti ini," tandasnya.
Untuk diketahui, total aparat gabungan yang dilibatkan untuk sukseskan pawai ini, mencapai 428 orang tersebar pada titik-titik rawan.
Terkait rencana mencetak rekor baru MURI, tim dari MURI sudah tiba di Bima sejak kemarin hingga dua hari ke depan.
Sejak tiba di Bima, Dinas Pariwisata Kabupaten Bima langsung mengajak tim MURI mengunjungi situs budaya Uma Lengge yang ada di Kecamatan Wawo Kabupaten Bima.
Mereka menyaksikan tarian Kareku Kandei, yang menceritakan kegembiraan dan rasa syukur warga Mbojo karena panen padi yang baik.
Tim dari MURI juga dikenalkan dengan makanan khas Bima, sehingga menjadi poin-poin promosi dan penilaian. (Fahriz)
Tulis Komentar Anda