Banyak Sisi Diuntungkan Dari Event Pacuan Kuda di Kota Bima, Mulai dari Tukang Parkir Hingga Per Joki Jutaan Rupiah


Event Pacuan Kuda Walikota Bima Cup 2023 Yang Berlangsung di Lapangan Pacuan Kuda Sambinae

Visioner Berita Kota Bima-Event pacuan kuda tradisional yang diselenggarakan di Kabupaten Bima dan Kota Bima, diakui banyak memberikan dampak positif. Antara lain mengharumkan nama Bima, membuka lapangan pekerjaan baru bagi para pemuda nganggur melalui parkir, peningkatan ekonomi dan kesejahteraan bagi para pelaku UMKM, harga kuda yang demakin tinggi jika berhasil menjadi juara hingga terkuak pendapatan Joki cilik selama event pacuan berlangsung mencapai jutaan rupiah.

Event pacuan kuda Walikota Bima Cup 2023, dijelaskan telah berlangsung selama lima hari. Dijelaskan, event pacuan kuda yang berlangsung di lapangan pacuan kuda di Sambina’e Kecamatan Mpunda-Kota Bima itu akan berakhir pada Minggu (26/11/2023). Event pacuan kuda kali ini, dijelaskan melibatkan sekitar 742 peserta dari berbagai kelas. Dan para peserta tersebut berasal dari Kabupaten Bima, Kota Bima, Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

Ketua Pordasi Kota Bima, Sudirman Dj, SH melalui Wakil Ketua Pordasi setempat, Mulyono menjelaskan bahwa jumlah peserta tersebut lebih rendah sedikit jika dibandingkan dengan jumlah peserta pada event pacuan kuda di Kota Bima sebelumnya. Kendati demikian, tingkat keramaian juga pengunjung diakuinya masih sangat konsisten dengan event-event sebelumnya.

“Peserta terbanyak selama pacuan kuda berlangsung di NTB adalah di Kota Bima. Penonton terbanyak dalam sejarah event pacuan kuda di Pulau Sumbawa adalah di Kota Bima. Pada event pacuan kuda Walikota Bima Cup tahun 2023 di Sambinae ini, tiap hari penontonnya sangat ramai,” terang Mulyono.

Dari keramaian yang berlangsung sejak pagi, siang hingga sore hari tersebut diakuinya memberikan dampak positif bagi sejumlah pihak. Diantaranya para pemuda Sambinae yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan, kini bisa mendapatkan uang melalui perparkiran. Tak hanya itu, para pelaku UMKM mulai dari makana ringan, makanan siap saji dan lainya juga diakuinya bisa memperoleh keuntungan yang besar.

“Keuntungan selama event ini juga dirasakan oleh masyarakat setempat sebagai pemilik bilik kuda. Untuk satu lokal bilik bagi satu kuda pacuan saja, sewanya mencapai angka Rp50 ribu-Rp100ribu per hari. Sedangkan satu orang warga bisa memiliki lebih dari dua bilik kuda. Sedangkan jumlah bilik kuda milik masyarakat di sini bisa mencapai ratusan,” tandas Mulyono.  

Karena event pacuan kuda tersebut memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat dan daerah, Mulyono menegaskan bahwa hal tersebut harus dipertahankan sampai kapanpun. Untuk ke depannya, Muyono berharap agar Pemerintah Daerah di Pulau Sumbawa bisa melaksanakan event yang sama dengan lebih semarak lagi.

“Sekedar catatan, pelaksanaan event pacuan kuda yang berlangsung di Sambinae sekarang tentu saja didahului oleh adanya izin dari Polda NTB. Soal pengamanan selama event ini berlangsung, tentu saja melibatkan TNI dan Polri. Sekarang merupakan hari kelima pelaksanaan event pacuan kuda di Sambinae, situasi keamanannya masih sangat aman dan sangat kondusif. Para penontonnya juga sangat tertib. Ini berkat penanganan yang sangat baik dari TNI dan Polri,” ujar Mulyono.

Pertanyaan tentang seberapa besar uang yang diperoleh para Joki cilik melalui event pacuan kuda di Sambinae tersebut, pun akhirnya terjawab. Berdasarkan hasil penelusuran Media Online www.visionerbima.com melaporkan, masing-masing Joki cilik bisa menunggangi lebih dari satu kuda pacuan pada kelasnya. Sedangkan upah yang bisa diperoleh para Joki cili dalam satu event pacuan kuda tersebut, dijelaskan bisa mencapai angka jutaan rupiah.

“Kalau kuda yang ditungganginya bisa meraih juara, para Joki cilik tersebut juga mendapatkan bonus dari pemilik kuda. Upah dan bonus yang diperoleh masing-masing Joki tersebut, tentu digunakan untuk kebutuhan sekolahnya dan juga membantu orang tuanya. Dan sejak awal hingga hari kelima ini, masing-masing Joki cilik juga didampingi oleh orang tua dan keluarganya,” ungkap sejumlah sumber yang meminta identitasnya tidak dipublikasikan kepada Media ini, Senin (20/11/2023).

Pantauan langsung sejumlah Awak Media melaporkan, hingga hari kelima pelaksanaan event pacuan  kuda di Sambinae tersebut dilaporkan tidak adanya insiden yang fatal bagi para Joki cilik. Namun  dijelaskan ada beberapa Joki cilik yang jatuh dari kuda, tetapi hanya mengalami luka ringan dan selanjutnya ditangani oleh Tim Medis yang sejak awa dipersiapkan oleh Panitia Penyelenggara.

Sementara perlengkapan alat pelindung diri para Joki cilik selama event pacuan kuda berlangsung, diakui digunakan sejak awal dan masih berlangsung hingga event tersebut berakhir. Hal tersebut diakui sangat membantu disaat Joki cilik mengalami insiden jatuh dari kuda pacuan yang ditungganginya. (TIM VISIONER

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.